home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Season's Of Love

Season's Of Love

Share:
Author : AdeLululu
Published : 13 Nov 2014, Updated : 24 May 2015
Cast : Siwon 'Super Junior, Yoona 'SNSD', Suho 'EXO', Irene 'Red Velvet'
Tags :
Status : Ongoing
4 Subscribes |43414 Views |28 Loves
Season's Of Love
CHAPTER 2 : Destruction Beginning

“Berapa hari Oppa akan meninggalkanku ?” tanya Soo Jung malas sembari memasukkan beberapa baju Siwon ke dalam bag hitam yang tak terlalu besar

“Bisakah Oppa pergi pagi ini dan pulang nanti malam ?”

“Mengapa San Fransisco begitu jauh ? Ahhh ..” desah Siwon dengan nada yang sama menjawab pertanyaan Soo Jung

 

“Mwoya ? Jika tak ingin pergi mengapa harus pergi ?” tanya Soo Jung dengan nada sedikit kesal, kali ini sedikit seperti mencampakkan baju dengan asal ke dalam tas

“Apa kau tak merasa aneh ?” lanjut Soo Jung menutup tas hitam itu kemudian duduk di samping Siwon yang menyandar di tepian tempat tidurnya sembari menatap keluar jendela kaca besar yang langsung terlihat air mancur di taman rumahnya itu

“Aneh ? Apa yang aneh ?” tanya Siwon belum terlalu peduli dengan ucapan yeoja itu dan masih membolak-balik berkas bermap hijau itu

 

“Jika ada yang ingin di bicarakan antara keluarga kita, bukankah sebentar lagi Oemoni dan Aboeji akan merayakan aniversari mereka di Korea ?”

“Ayah, Ibu dan Soo Yoon Onnie pasti pulang ke Korea kan ?”

“Lalu kenapa kalian harus terbang dulu ke San Fransisco ?” protes Soo Jung kesal memanyunkan bibirnya mendadak membelakangi Siwon

“Aigoo .. Uri Soo Jung-ie ..”

“Sejak kapan menjadi pencemburu seperti itu ?” ledek Siwon tersenyum lebar mengacak rambut Soo Jung

 

“Mwo ? Cemburu ? Apa aku punya hak untuk itu ?” desah Soo Jung malas, bangkit dari duduknya dan berlalu meninggalkan Siwon yang terlihat cukup kaget dengan ucapan yeoja itu. Siwon langsung menutup berkasnya, melihat Soo Jung pergi begitu saja setelah ucapannya yang .. Ahh ..

Namun entah mengapa lidahnya begitu kelu bahkan tubuhnya tak mau bergerak melihat Soo Jung pergi dengan “rasa kecewa” seperti itu meskipun hatinya mengerti

 

* * *

 

 

“Micheosso !! Geureee .. Neage micheossoo !!” omel Irene kesal berjalan tergopoh-gopoh membawa dua kantong putih bening terlihat jelas 12 mangkuk ddeokbokki tersusun di dalamnya

“Mengapa aku ? Ahhh ...” kesalnya menginjakkan kaki dengan perasaan campur aduk menaiki sebuah tangga cukup tinggi agar bisa sampai ke jalan raya dan menunggu bis. Betapa kerepotannya ia membawa dua kantong besar dengan tas ransel yang terlihat cukup berat serta beberapa buku yang harus di gendong di tangannya

 

“Aaaa .. aaa ..” hampir saja ia kehilangan keseimbangan jika tidak ada seseorang yang menahan tubuhnya dari belakang

“Ohh, gwenchanayo ?” tanya namja itu bergegas memunguti beberapa buku yang berhasil loncat dari tangannya

“Oh, gwenchana ..” jawab Irene masih dengan degupan jantung yang cukup cepat berpacu dengan rasa kagetnya barusan

“Gumawoyo” ucapnya ikut berjongkok mengambili bukunya

 

“Sepertinya anda butuh bantuan” ucap namja itu menggunakan bahasa formal bangkit dari jongkoknya masih memegangi buku Irene

“Oh, Ne ..” jawab Irene tersenyum keki setengah mengiyakan namun dengan setengah tak enak hati

“Sini, biar saya bantu” namja itu langsung mengambil sekantung ddeokbokki dari tangan Irene dan melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga

 

 

“Oh, kita naik bis yang sama ?” tanya Irene sedikit aneh karena merasa di kuntit dengan namja ini

“Benarkah ? Kemana tujuan anda ?” tanya namja itu masuk ke dalam bis menyusul Irene

“Seoul National University” jawab Irene kali ini dengan nada yang tak terlalu bersahabat, mengingat pikiran jahatnya pada namja itu

 

“Oh, berarti kita satu tujuan, saya bersekolah di Seoul National High School” ucap namja itu melepas coat hitam panjangnya dan kini menunjukkan seragam khas sekolah yang baru saja dia sebut. Mahasiswi Universitas yang memiliki slogan “The Truth Is My Life” itu meneguk ludahnya dan merasa kerongkongannya begitu kering

 

“Ohh, begitu kah ?” tanyanya kini merubah nada suaranya menjadi sedikit takut, segan dan merasa bersalah. Ia melirik papan nama namja itu, dan kembali menelan ludah serta menyeka keringat di dahinya padahal ini adalah musim dingin.

“Kim Myungsoo, dia dari keluarga Kim ? Apa dia sepupu Kim Junmyeon ? Matilah akuuuuuu ..” kira-kira seperti itulah jeritan hatinya, entah mengapa bangku bus menjadi sangat keras dan tak nyaman, cuaca dingin tak membuatnya meringkuk kedinginan melainkan berkeringat dingin, terlebih ia duduk di samping Hagkseng bernama Kim Myungsoo yang otaknya pikir memiliki hubungan dengan Suho karena juga bermarga Kim, padahal semua orang juga tahu bahwa ada ribuan manusia bermarga "KIM" di dunia imi

 

Bus berhenti tepat di halte depan komplek “Seoul National Education” itu.

“Mari saya bantu” tawar Myungsoo berniat mengambil satu kantong bawaan yeoja itu, namun dengan cepat ia mengelak dan menolak sehalus mungkin

“Oh, gwenchanayo .. Aku akan membawanya sendiri” dengan cepat Irene bangkit dari duduknya dan berjalan berhamburan buru-buru keluar dari bis. Namun ia mendadak menghentikan langkahnya

“Ige .. Sebagai ucapan terima kasih” Irene menyodorkan semangkuk ddeokbokki yang ia ambil dari salah satu kantung dan memberikannya pada Myungsoo, lalu dengan cepatnya ia kembali bergegas keluar dari bis. Sebaiknya tidak berurusan lagi dengan mereka, pikirnya paranoid

- - -

 

 

 

“Myungsoo-yaa ..” teriak Soo Jung cukup keras sampai terdengar di telinga Myungsoo membuat namja ini membalikkan tubuhnya dan mendapati yeoja itu bergegas turun dari mobilnya, namun kali ini tak hanya sendiri, terlihat seorang namja keluar lalu memutar untuk membukakan pintu bagi yeoja itu

“Hyung .. haruskah kau memperlakukannya seperti itu ?” sindir Myungsoo dengan tatapan evilnya pada Soo Jung

“Oh, Uri Krystal, harus di jaga dengan baik” gombal Siwon berhasil mencetak senyuman super lebar dari yeoja yang berada di sampingnya

 

“Aiissshhhh !! Bukankah pasangan kekasih ini menggelikan ?!” protes Myungsoo berjalan meninggalkan Siwon dan Soo Jung dengan suasana canggung yang ia buat dengan perkataannya.

“Sepasang kekasih ? Apakah kami memang sepasang kekasih ?” kira-kira seperti itulah pertanyaan ini berkecamuk di benak keduanya “Sejak kapan kami menjadi sepasang kekasih ?” “Sepertinya bukan hubungan yang seperti itu ?” “Tapi, bisakah kami menyebut hubungan kami dengan nama itu ?” bak roll film yang berjalan mundur ke duanya kembali mengulang semua adegan demi adegan yang mereka lakukan bersama, dan masih dengan pertanyaan yang sama “Apakah kami sepasang kekasih ?” pertanyaan yang bahkan mereka berduapun tak memiliki jawabannya

 

 

“Soo Jung-ahh .. Masuklah, Oppa juga harus segera ke bandara” ucap Siwon pertama kali mencoba mencairkan kebekuan atmosfir di antara mereka

“Oh, take care, safe flight” ucapan manis Soo Jung itu di balas kecupan hangat di keningnya, dan “DEGG” jantungnya kali ini merasakan hal lain, berdegup lebih kencang. Bukan kali pertama Siwon melakukan hal ini padanya, dia rasa hal ini bukan hal penting yang musti di besar-besarkan jika hanya mengecup keningnya, namun rasanya lain kali ini

“Bye-bye ..” Siwon melambaikan tangannya dan menghilang di balik sedan hitam yang melaju meninggalkan yeoja yang masih terpaku dan belum merasa normal dengan detakan jantungnya

 

* * *

 

 

 

“Hyung .. mengapa tidak sarapan pagi dulu ?”

“Kenapa pagi-pagi langsung ke sini” omel si maknae Sehun kesal meringkuk di sofa, cukup pagi kali ini mereka menyambangi kampus dan langsung memblokir akses ruang musik VVIP itu.

“Minumlah teh ini duluu ..” ucap Luhan meletakkan secangkir teh hangat lalu duduk di ujung sofa

 

“Apa kalian lupa kalau kita akan sarapan ddeokbokki pagi ini ?” ucap Chanyeol yang sibuk dengan gitarnya

“Bukankah makanan itu tak cocok untuk sarapan ? Itu kan pedas !!” protes Baekhyun menoleh ke arah Lay yang memang di kenal tak begitu suka dengan makanan pedas

“Aneo, ddeokbokki menurutku enak” bantah Tao yang memang di kenal mulai menggilai makanan khas Korea itu, karena dia satu dari empat member yang berasal dari luar Korea namun memiliki orang tua yang cukup berpengaruh di negara yang terkenal dengan “K-Pop” nya itu.

 

“Hyung, tidak bisakah kita memesan burger atau waffle saja ?”

“Rasanya aku tidak ingin memakan makanan seperti itu sekarang” pinta Sehun pada Suho yang masih serius dengan buku tebal berwarna merah itu dan langsung saja tanpa jawaban apapun Suho melemparkan smartphone putihnya ke arah Sehun menyetujui permintaan maknae itu

 

“Aku ayam goreng” ucap Kai cepat tak mau kehilangan menu sarapan

“Waffle” timpal Kris dingin

“Jajangmyeon” teriak D.O yang langsung membuat bola mata member lain memutar ke arahnya

“Oh, arassooo ..  Aku bubur ayam saja” ucapnya buru-buru mengganti menu pesanannya

“Nado-nadooo” timpal yang lain terdengar riuh dari depan pintu ruangan musik yang memang tak di tutup dengan rapat itu, membuat Irene yang masih mengatur nafasya yang terengah langsung terdiam.

 

“Jika bisa pesan sarapan mewah dan banyak seperti itu, lalu mengapa memintaku membawa ini ?” desahnya kesal melihat dua kantung ddeokbokki di tangannya. Dengan perasaan kesal, marah, benci sekaligus kecewa yang entah berasal dari mana yeoja itu menggantung dua kantong ddeokbokki itu di gagang pintu ruang musik dan berlalu pergi begitu saja

 

“Wajar saja, mana mungkin dia ingat sudah menyuruhku membawa ini semalam”

“Lagi pula aku saja yang bodoh, mau-maunya membawakan itu untuk mereka” Irene menyeret lemah kakinya sambil memukul-mukul kepalanya dan merutuki dirinya sendiri

 

* * *

 

 

“Hya KIM MYUNGSOOO !!” teriakan itu tak terdengar seperti biasanya, seolah aura marah menggelegar di sana, jika dalam buku komik maka akan terlihat petir dan kilat yang menyambar di kepala Soo Jung, membuat Myungsoo yang sedang duduk memjamkan matanya langsung menoleh ke arah suara

 

“Hya !!! Pabo-yya .. Ohh .. Pabooo !! Napeun-nom !! Aiisshhhhtttt !!” tanpa ampun Soo Jung memukul-mukul Myungsoo yang hanya diam tak membalas maupun berontak dengan sikap Soo Jung kala itu, bukan karena ia takut atau tak merasa sakit namun ada yang lain yang ia lihat dari mata Soo Jung, kegundahan luar biasa

 

Dengan sigap, Myungsoo menangkap satu tangan Soo Jung dan “mematahkannya” membuat yeoja itu langsung berhenti, seolah tersadar setelah kerasukan setan

“Lihat, tanganmu memerah” Myungsoo membalik tangan Soo Jung dan memperlihatkan telapak tangan yeoja itu yang sudah memerah dan ia yakin rasa sakit Soo Jung jauh lebih besar dibanding dirinya

 

“Wae geure ?” tanya Myungsoo pelan, seolah mengerti ada yang salah dengan yeoja itu. Tanpa aba-aba dan jawaban sedikitpun, tangisan Soo Jung langsung tumpah, yeoja ini langsung terisak di pundak Myungsoo yang dengan pelan mengusap rambut panjangnya

 

“Wae ? Mussuen iriseosso ?” tanya Myungsoo pelan, mencoba membiarkan gadis ini menenangkan sedikit dirinya.

Ini bukan kali pertama, sedari kecil mereka bersama dan Myungsoo kenal betul siapa yeoja ini, yeoja yang tak akan menangis dengan mudahnya hanya karena hal sepele. Bahkan dulu ketika mereka berboncengan saat bermain sepeda dan terjatuh, Myungsoolah yang menangis dengan kerasnya padahal ia hanya terluka di lutut sementara kening Soo Jung berdarah hebat namun masih bisa menenangkan tangisan Myungsoo.

 

“Apa yang kau bicarakan !! Mengapa mengatakan itu !!” teriak Soo Jung setengah terisak menatap Myungsoo sendu

“Wae ? Apa yang sudah ku lakukan ?” tanya Myungsoo terheran dengan pernyataan Soo Jung barusan

“Mengapa mengatakan aku dan Siwon Oppa adalah sepasang kekasih ?” tanya Soo Jung dengan polosnya, tak membuat Myungsoo aneh justru tertawa terbahak-bahak menyaksikan raut wajah sahabatnya itu

 

“Hyaa !!” Myungsoo menjitak keras kepala Soo Jung

“Bahkan satpam sekolah saja tau jika kalian berpacaran sejak dulu, mengapa mengatakan hal bodoh seperti itu ?!” ledek Myungsoo masih tertawa geli

“Ani, keuge aniraa ..”

“Geundee ..” Soo Jung menahan ucapannya dan menjadi kesal melihat tertawaan Myungsoo

 

“DIA TAK PERNAH MENGATAKAN DIA MENYUKAIKU !! DIA TAK PERNAH MENGAJAKKU PACARAN ATAU MENYATAKAN CINTA PADAKU ! APA ITU YANG KALIAN SEBUT PACARAN !” teriak Soo Jung tanpa peduli kini semua mata tertuju padanya dan Myungsoo

“Hya .. Hya .. Hyaa ..” dengan cepat Myungsoo membungkam mulut Soo Jung, merasa malu sekaligus kaget dengan sikap sahabatnya itu

 

Namun kini ia mengerti maksud kegundahan yeoja itu, siapa yang tak kalut jika kalian telah bersama bertahun-tahun dan bersikap layaknya sepasang kekasih bahkan seperti sepasang tunangan namun ternyata tak pernah ada pengesahan ataupun deklarasi mengenai hubungan kalian. Jelas saja itu membuat yeoja ini menangis keras, semua orang menganggap bahwa ia dan Siwon adalah sepasang kekasih tak terpisahkan tapi siapa sangka bahwa sebenarnya mereka adalah dua orang asing yang “hidup” bersama, terdengar gilakan ?

 

Myungsoo memandang lekat wajah Soo Jung, mencoba mencari cara menghapus sedikit kegundahan gadis itu

“Hya .. Bukankah kau pernah bilang waktu itu Siwon Hyung pernaahh ..”

“Yaa !! Apa itu masuk akal ? Itu hanya omongan kosong dan candaan gila dari seorang bocah berusia 14 tahun !!”

“Aku juga masih sangat kecil saat itu, mana mungkin semua itu benar !!” protes Soo Jung cepat sebelum Myungsoo menyelesaikan kata-katanya

 

“Wae ? Bukankah seorang pria di pegang ucapannya ?”

“Jika aku menjadi Siwon Hyung, maka aku akan menepatinya karena itu adalah janjiku. Bagaimanapun keadaannya saat itu” sanggah Myungsoo tak menyetujui ucapan Soo Jung

“Begitukah ?” tanya Soo Jung yang kali ini terlihat lebih tenang dari sebelumnya

“Tanyakan saja pada Onniemu kalau tak percaya” ucap Myungsoo bangkit meninggalkan Soo Jung yang masih bertanya-tanya sendiri

 

* * *

 

 

 

“Pesanan datang .. pesanan datang ,,” Sehun berlari berhamburan menuju pintu dengan semangatnya disusul yang lainnya ketika melihat seorang Ahjussi mengenakan seragam merah khas sebuah restoran cepat saji terkemuka memasuki ruangan dengan membawa beberapa box berisi sarapan pesanan mereka

 

“Oh, apa itu ?” gumam Kris pelan melihat dua kantung berisi makanan yang sudah tak karuan karena tak sengaja tersenggol oleh Ahjussi tadi dan jatuh tepat di depan pintu ruangan musik

“Bukankah itu ddeokbokki ?” tanya Suho pelan mengamati makanan berwarna merah yang mengotori lantai itu, lalu saling bertukar pandang dengan Kris seolah mereka memiliki pikiran yang sama.

 

Dua namja yang di kenal memiliki “rahasia bersama” lebih banyak dari yang lain juga terkenal sebagai “sepasang” namja dingin di EXO dan merupakan namja yang menduduki kasta paling tinggi di kampus itu terdiam, seolah mereka berbicara melalui telepati satu sama lain, merencanakan hal yang sepertinya tak biasa dan tak bisa terbaca dengan mudahnya melalui raut wajah mereka yang .. Ahh .. sulit di jelaskan ..

 

 


 

 

 

Thank's for support and keep reading ^^

Please leave like, comment, share or lovenya :)

Yang mau ngasih masukan, silahkan ketik di kolom bawah ini

HAPPY READING ^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK