home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Dream Catcher

Dream Catcher

Share:
Author : dinda_cho
Published : 18 Sep 2014, Updated : 18 Sep 2014
Cast : Cho Kyuhyun (suju) ~ Shin Jiwon (oc)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |670 Views |2 Loves
Dream Catcher
CHAPTER 1 : It's Me, Cho!

Kyuhyun berjalan terburu menuju atap sekolah. Tak peduli berapa banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan kekaguman. Pemuda itu hanya memasang wajah dinginnya, kedua tangannya tersembunyi di balik saku celana, sementara kedua telinganya tertutup oleh earphone. Ia lebih suka menghabiskan waktu istirahatnya di sana, entah sekedar untuk melihat burung-burung yang berarak ataupun helaian daun berguguran tertiup angin. Kalaupun ia sedang tak berselera pada itu semua, ia hanya perlu memejamkan mata sembari menyandarkan punggungnya ke tembok.

Membayangkan itu membuatnya semakin tak sabar. Langkahnya semakin cepat. Kali ini badannya berbelok untuk kemudian menuju tangga, saking semangatnya ia bahkan tak melihat ada seorang gadis dengan tumpukan buku setinggi dagu sedang berjalan menuruni tangga. Tak terelakkan keduanya bertabrakan.

BRUUGGGHH

Buku itu berserakan kemana-mana. “Aigoo~” desis gadis berambut ikal itu sembari bergerak cepat menuruni tangga dan memunguti buku-bukunya.

Kyuhyun meringis di kaki tangga, pantatnya terbentur lantai. Ia mendengus kesal mendapati gadis itu sama sekali tak menghiraukannya apalagi menolongnya dan meminta maaf.

Yaa! Apa kau tidak tahu siapa aku?! 

Seluruh penghuni Yumkwang High School tahu siapa Kyuhyun, terutama para siswi. Dan ini, kali pertama ia diabaikan oleh seorang siswi.

Kyuhyun menahan buku terakhir yang tersisa di lantai, membuat gadis itu mendongakkan kepalanya. Kyuhyun mengernyit bingung, belum pernah ia menemukan ekspresi sedatar itu dari seorang gadis yang baru saja menatapnya. Biasanya mereka akan ternganga kagum hingga keluar darah dari hidungnya bahkan ada yang sampai pingsan.

“Maaf, buku itu?”

Lamunan Kyuhyun buyar oleh suara merdu, ia melirik buku yang masih berada dalam genggamannya sebelum berdiri, menepuk-nepuk sebentar bermaksud menghilangkan debu yang mengotori seragamnya. Tentu saja itu tak mungkin terjadi. Yumkwang High School adalah sekolah elit, bahkan debu saja tak mungkin bisa menjamahnya.

“Terima kasih,” gadis itu membungkuk setelah Kyuhyun menyerahkan bukunya.

“Kau murid baru?” Tanyanya masih dengan gaya angkuh, khas Cho Kyuhyun.

Gadis itu mengernyit, kepalanya menggeleng pelan. “Tidak.”

“Tidak?” Sebelah alisnya terangkat. Kenapa aku tak pernah melihatmu?

“Jiwon, cepatlah!”

Keduanya menoleh serempak ke sumber suara.

“Ah, nde. Tunggu sebentar!” Jiwon mengerjap sekali. Kepalanya menoleh tak tentu arah.

Kyuhyun menyipit, mengamati kebingungan gadis itu, seperti mencari sesuatu. Saat itu matanya tak sengaja melirik benda berkilau di bawah pot. Kakinya melangkah kesana dan sebuah kacamata kini berada di tangannya.

“Kau mencari ini?” tangannya terulur.

Jiwon, antara gugup dan bingung menerima kacamata dari tangan Kyuhyun. Gadis itu membungkuk sekali lagi dengan senyuman kaku sebelum lari menyusul teman-temannya.

Jiwon?

Kyuhyun menahan senyum geli menatap punggung gadis yang semakin menjauh. Ia sempat frustasi lantaran gadis itu tak menunjukkan ketertarikannya sedikitpun. Dan ia benar-benar puas melihat pipi gadis itu merona saat menatapnya dengan kacamata yang membingkai bola matanya.

It’s me, Cho!” gumamnya tersenyum miring sembari melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Maka untuk pertama kalinya, Kyuhyun senyum-senyum sendiri seperti orang bodoh saat tubuhnya menyandar di atap sekolah setiap kali mengingat ekspresi polos Jiwon. Yang ia herankan, bagaimana mungkin ia tak pernah melihat gadis itu sebelumnya atau mungkin ia yang terlalu cuek pada sekitarnya. Ya, gadis itu sama sekali tak menarik secara fisik. Kacamata, rambut ikal dan kawat gigi. Gadis berparas cantik saja ia tak peduli, apalagi seperti itu.

~~@~~

Jiwon tengah sibuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya saat ibunya tiba-tiba berdiri di samping mejanya, menggeleng-gelengkan kepalanya dengan napas panjang.

“Oh, Sayang. Sampai kapan kau akan terus belajar?” desah perempuan itu frustasi.

Jiwon mendongakkan kepalanya, memasang senyum semanis mungkin. Ini bukan hal baru baginya. Disaat semua ibu seharusnya bahagia melihat anaknya rajin belajar, ibunya justru frustasi kalau melihatnya belajar. Aneh.

“Hey! Dengarkan Eomma. Perempuan hanya perlu sedikit kepintaran.  Bagaimana seorang pria berani mendekatimu jika ia lebih dulu minder karena kecerdasaanmu yang berlebihan itu.” Jelasnya membujuk. “Kau hanya perlu menjadi cantik untuk menjerat pria kaya.” Kerlingnya.

Jiwon sudah sangat mengerti kemana arah pembicaraan ibunya. Ia melepaskan pensil ditangannya. Menutup buku dan memutar kursinya seraya berujar santai.

“Jadi, Eomma ingin aku melakukan apa?”

“Tinggalkan tugas sekolahmu untuk menemani Eomma jalan-jalan,” seringainya hangat. “Eomma tunggu dibawah, oke?” perempuan itu mengecup singkat pipi Jiwon sebelum keluar kamar.

TBC

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK