home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction

Rain

Share:
Author : ulfahisme1
Published : 15 Sep 2014, Updated : 15 Sep 2014
Cast : Suga BTS, Han Yuri (OC), J-Hope BTS, Kim Junshik (OC)
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |527 Views |0 Loves
Rain
CHAPTER 1 : Story

AUTHOR POV

Di sebuah lapangan yang luas, terdapat seseorang yang sedang berdiri sambil memegang sebuah benda seperti kotak.
Orang itu adalah Min Yoongi. Namja itu membawa sebuah kardus. Ia hanya menundukkan kepalanya.
Wajah dan tangannya yang masih meninggalkan bekas luka, matanya yang berusaha menahan air mata, tubuhnya yang kurus tersebut, hanya dapat berdiri mematung.
Dicampakannya kardus tersebut di depannya. Entah apa yang ada di dalam kotak tersebut.


SUGA POV


Aku mulai membuka kardus itu. Aku mulai mengambil beberapa benda di dalam itu.
Beberapa foto.
Fotoku dan kekasihku dulu, Yuri.
Aku mulai melihat beberapa foto yang kuambil tadi.
Tiba-tiba perhatianku tertuju pada salah satu foto yang ada di genggamanku.


Sebuah foto yang diambil saat kami pertama kali berkencan.


[FLASHBACK]


“Yoongi-ya! Aku ingin melihat itu” Yuri menunjukkan seseorang yang sedang mengenakan kostum Rillakuma. Kekasihku sangat menyukai karakter tersebut.

“geurae! Kita kesana!” koorku menyetujui.
Hari terus berlanjut. Dan aku sangat merasa senang pada hari itu. Dan aku juga pernah berharap agar Tuhan mengulangi hari itu.


[FLASHBACK END]


Setelah puas aku mengenang kejadian tersebut, aku menyobek foto tersebut menjadi lembaran kecil.
Foto kedua, foto disaat kami merayakan ulang tahunnya ke-19 tahun.


[FLASHBACK]


“Yuri-ya, happy birthday baby” aku memeluknya erat, mengelus rambutnya.
Lalu dia membalas pelukanku “gomawo chagiya”
“YA, YOONGI HYUNG! MAU SAMPAI KAPAN KALIAN BERPELUKKAN SEPERTI ITU?” temanku, Hoseok berteriak dari kejauhan.
Kami saling berpandangan. Lalu, kami terkekeh kecil.
“kau cemburu?” tanyaku mengejek.
Kulihat, dia hanya memasang wajah seperti mendengus kesal.
“chagiya, bagaimana kalau kita berfoto dulu?” tanya Yuri tiba-tiba.
Berfoto? Sepertinya itu sebuah ide yang bagus.
“boleh” aku mengiyakan ajakannya.
“Hoseok-ssi, bisakah kau memotret kami?” titah Yuri.
Hoseok hanya –berpura-pura– membuang wajahnya “kenapa tidak kau potret sendiri saja? Lagipula sekarang sudah ada tongsis!”
Aku yang mendengarnya, hanya mendengus kesal “heh pabo! Kalau kau tidak menuruti permintaan yeojaku, kau tidak akan kutraktir selama setahun!”
“hah? Hanya hal sekecil itu, kau setega itu kepadaku hyung? Aigoo…” Hoseok mengeluh.
“jadi? Mau atau tidak?” tanyaku lagi.
“hah… geurae. Mana kameranya?” Hoseok menghampiri kami. Lalu aku memberikan smartphoneku padanya.
Kami mulai berpose–aku hanya berdiri sambil menyilangkan kedua tanganku, Yuri mencium pipi kiriku–. Sedangkan diujung sana, Hoseok mulai mengambil gambar.


[FLASHBACK END]


Lalu foto tersebut kusobek lagi menjadi lembaran kecil.


Foto itu adalah foto terakhir yang kuambil sebelum sesuatu hal terjadi.


Hal busuk yang pernah terjadi di dalam hidupku.


Yuri menduakanku di depan mataku sendiri!


[FLASHBACK]


Sudah 1 jam lebih aku menunggunya di taman kota.
Aku terus melihat arloji yang melilit di pergelangan tanganku.
Pukul 16.00
Kemana gadis itu?
Apa dia lupa kalau hari ini ada janji?
Aku menyapu pandanganku ke seluruh penjuru kota.
Banyak orang yang berlalu lalang di sini.
Ramai sekali.
Tunggu!
Itu siapa?
Aku mencoba memperhatikan orang yang berada disudut taman tersebut.
Iya, aku tidak salah lagi.
Itu Yuri!
Tapi dia dengan siapa?
Aku berjalan menghampiri mereka.
Mereka terlihat terkejut dengan kedatanganku.
Aku benar-benar tidak tahan lagi dengan situasi ini.


BUAG!


“aggh..” orang tersebut memegang bibirnya yang berdarah.
“Junshik-ya! Gwaenchana?” Yuri memegang kedua pipi pria tersebut. Lalu dia menatapku tajam.
“Yoongi-ya! Apa maksudmu memukulnya?” tanyanya marah.
“seharusnya aku yang bertanya padamu. SIAPA DIA?” tanyaku menginterogasi.
“DIA TUNANGANKU!” jawabnya.
Dadaku terasa sesak sekarang. Pria itu tunangannya? Lalu bagaimana dengan diriku?
“jika dia adalah tunanganmu, lalu aku ini apa?”
“kau adalah seorang bajingan!”


Hari itu aku pulang kerumah dengan perasaan kacau.
Seorang Han Yuri, mampu mencapakkanku begitu saja.
Meninggalkanku dan memilih Namja bodoh seperti dia.


[FLASHBACK END]


Karena banyak sekali foto yang ingin kumusnahkan dan juga tidak mungkin untuk menyobeknya semua, jadi kukumpulkan di atas tanah.
Lalu aku menghidupkan necis dan melemparkan benda tadi ke arah tumpukkan foto tersebut.
Dalam sekejap, tumpukkan foto-foto tadi telah menjadi tumpukkan debu hitam.
Langit mulai mendung. Suara petir semakin bergemuruh.
Hujan mulai turun.
Aku hanya menatap serpihan debu hitam yang mengalir terbawa hujan.


Aku tidak peduli kedinginan.
Aku ingin memori itu hilang untuk selamanya.


Hujan,
Hapuskan seluruh memori tentangnya.


END

 


Fiuh, akhirnya FF ini selesai juga. Mungkin FF kali ini terlalu ‘babak belur’ karena idenya dari kemaren-kemaren dan siapnya baru malam senin ini. mianhae kalau ‘moment’nya kubuat pendek. Habis idenya kurang banget + sakit kepala yang merajalela :v

ff ini juga sudah kupost di blogku: https://annasstoriesblog.wordpress.com [don't forget to visit ;)]


Dan karena FF ini masih ada kekurangan, so aku perlu Feedback dari readers semua.
Thanks for reading :)

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK