home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Understand Love

Understand Love

Share:
Author : FrizkaSMDN
Published : 22 Aug 2014, Updated : 29 Aug 2014
Cast : Lee Ah ra,Choi Si won (Super Junior),Kim Jong In (Kai - Exo),Lee Dong hae (Super Junior),Lee Jin ki
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |71834 Views |3 Loves
Understand Love
CHAPTER 1 : Meet Ya!

LEE AH RA POV

“AH RAAAA!!” teriak Donghae oppa dari bawah untung saja gendang telingaku tidak pecah.

“apaaa! Hari ini hari libur!” balasku lalu menarik selimutku lagi.

“KAU! Ayo bangun! Antarkan ini pada tetangga kita yang baru” Donghae oppa yang ternyata sudah ada di kamarku sukses menarik selimutku.

“oppa sajaa” aku menarik selimutku lagi.

“aku harus berangkat ada pekerjaan di studio” aiiisshhh, aku benci pekerjaannya sebagai seorang PD  ketika seperti ini.

“Jinki oppa saja!” ungkapku lagi.

“kau pergi dengannya! ayo cepat mandi!” ia menarikku keluar dari selimut dan menuntunku hingga ke kamar mandi lalu mengunci pintunya.

“oppaaa! Apa yang kau lakukan?” aku menggedor pintu dengan sekuat tenaga.

“mandi cepat atau aku akan menyita Laptopmu yang berharga itu” balas Donghae oppa.

Oh god dia tahu kelemahanku, karena takut Laptop berhargaku di sita olehnya dengan buru – buru aku membuka bajuku dan menyalakan Shower.

Setelah selesai mandi dan berdandan aku langsung turun ke bawah dan mendapati Jinki oppa yang sedang mengunyah roti panggangnya.

“morning” sapanya dengan mulut penuh.

“morning” balasku lalu menyambar roti panggang dan mengolesnya dengan selai strawberry.

“antarkan ini kepada tetangga baru” Donghae oppa menyodorkan sebuah kotak berisi Tiramissu Cake yang Siwon oppa berikan untukku kemarin.

“yaa! Oppa itu kueku kenapa kau akan memberikannya!” Protesku sambil memeluk kotak kue itu.

“nanti akan aku ganti dengan kue yang sama” Donghae oppa mencoba merebutnya dariku.

“tidaak ini dari Siwon oppa!” aku terus mempertahankan kue ku.

“ck~ lalu kita harus memberikan apa pada tetangga baru kita?” Donghae oppa seperti menyerah untuk merebut kue ini dariku.

“berikan saja semangka yang di berikan oleh temanku kemarin hyung” ucap Jinki oppa santai.

“boleh kah?” Donghae oppa memastikan dan Jinki oppa mengangguk, Horeeee.

Aku memeluk Jinki oppa tanda terimakasih, dan aku mendengar Donghae oppa berdecak kesal.

 Dan sekarang disinilah kami (Jinki & Ahra) di depan sebuah gerbang kayu yang tinggi hanya atap rumah ini dan lantai dua yang bisa aku lihat dari luar pagarnya.

“oppa aku takut” ucapku lalu menarik kaos yang di pakai Jinki oppa.

“apa yang kau takutkan Ahra – ya cepat bunyikan bellnya”  Jinki oppa dengan susah payah mengangkat semangka ditangannya.

Ting ... Tong ...

Dengan perasaan sedikit seram aku pun berhasil memencet belnya.

Seorang namja membukakan gerbang, dia sepertinya seumuran denganku kulitnya agak gelap rambutnya hitam dan matanya sangat tajam.

“Anyeong haseyo” sapa Jinki oppa lalu membungkukkan badannya akupun mengikutinya.

Namja itu membalasnya.

“Aku Lee Jinki dan ini Lee Ahra, Hyung kami Lee Donghae menyuruh kami untuk memberikan ini sebagai tanda perkenalan karena keluargamu baru pindah kesamping rumah kami” ucap Jinki oppa cepat sambil menyodorkan semangka yang dari tadi ia angkat dengan sudah payah.

Namja itu mengambil semangka dari tangan Jinki oppa.

“namaku Kim Jongin tapi aku sering dipanggil Kai, maaf tapi orang tua ku sedang keluar jadi aku tidak bisa mempersilahkanmu untuk masuk kedalam” ungkapnya.

“ahh tidak masalah hyung hanya menyuruh kami untuk memberikan semangka itu, kalau begitu kami pergi dulu” Jinki oppa membungkukkan badannya lagi akupun mengikutinya lagi.

Dan namja itu membalasnya lagi sambil berkata terimakasih pada kami.

Aku dan Jinki oppa pun meninggalkan rumah itu.

“apa yang akan kau lakukan setelah ini?” tanya Jinki oppa sambil berjalan kembali kerumah.

“entahlah mungkin tidur lagi” jawabku santai.

“kau ini wanita macam apa?” Jinki oppa menjitak kepalaku cepat, memang tidak sakit tapi itu cukup membuatku kesal.

“yaaa!” gertakku.

“bagaimana kalau kita.... bermain monopoli?” usulnya tak memperdulikan gertakanku.

“ingat umurmu oppa”.

“memangnya apa yang salah dengan umurku?” Jinki oppa duduk disofa begitu kami sampai di rumah.

Drtttttt drtttt...

“yeobseyo, Siwon oppa?” sapaku begitu mengangkat panggilan dari Siwon oppa diponselku.

“...”

“acara pernikahan, tapi aku~”

“...”

“baiklah aku akan menunggu oppa disini”

“...”

“yes captain, see you~”

“kau akan pergi dengan Siwon Hyung?” tanya Jinki oppa yang sepertinya mendengar pembicaraanku di ponsel tadi.

“yep, dia memintaku untuk menemaninya ke pernikahan temannya” jawabku langsung berlari menuju kamarku untuk bersiap – siap.

“kau tega meninggalkanku?” protes Jinki oppa.

Aku tidak ingin membalasnya paling yang terjadi ketika aku tinggal dirumah bersamanya adalah bermain kartu atau tebak – tebakkan aneh.

Aku memoles wajahku dengan make up yang natural lalu mengganti bajuku dengan gaun berwarna peach selutut dan menambahkan sebuah kalung dengan hiasan liontin berbentuk sebuah not tunggal pemberian dari Ibu.

Tok.. tok..

Seseorang mengetuk kamarku.

“yaa?” sahutku.

“Ahra kau sudah siap?” ternyata dia Siwon oppa aku sudah hafal sekali dengan suaranya.

Aku memakai sepatu high heels dengan warna senada setelah itu langsung membuka pintu untuk Siwon oppa.

“hey kau cantik sekali” ungkapnya begitu aku membuka pintu.

“ehehe gomawo oppa~” jawabku sedikit malu.

“kita pergi sekarang?”.

“tentu saja aku ambil tasku dulu” aku berlari mengambil tas tanganku di atas kasur dan langsung turun bersama Siwon oppa.

“Jinki – ya pinjam adikmu sebentar” seru Siwon oppa ketika melewati Jinki oppa yang sedang menonton di ruang tengah.

“bawa saja~ tak kau kembalikan juga tidak apa – apa” haiiiisshhh jawaban apa itu.

Siwon oppa membukakan pintu mobil mewahnya untukku setelah aku masuk ia pun masuk dan kami meluncur menuju tempat acara itu.

Siwon oppa adalah seorang pengusaha yang meneruskan perusahaan ayahnya, jadi tidak heran jika dia adalah orang yang sangat ‘kaya raya’ dan sibuk tapi ia selalu menyempatkan waktunya untukku. Kami terpaut umur yang bisa dibilang cukup jauh, 9 tahun ia berusia 27 tahun dan aku sendiri berusia 18 tahun.

Orang tua yang mempertemukan kami, ibu bilang orang tua Siwon oppa telah berjasa kehidupan mereka tapi aku tidak sepenuhnya mengerti apa yang mereka ucapkan, yang aku mengerti adalah ketika mereka mengatakan jika aku dan Siwon oppa adalah takdir.

Kami akhirnya sampai di tempat acara itu berlangsung, Aku masuk dengan menggandeng lengan Siwon oppa.

Beberapa tamu tampak memperhatikan kami.

“oppa yang menjadi teman oppa mempelai pria atau wanitanya?” bisikku pelan.

“mempelai pria dia sorang artis terkenal dan menikah dengan salah satu photographer di sebuah majalah” jelasnya.

“tunggu dulu artis?”.

“hmm Chanyeol EXO” apaa Chanyeol EXO?.

“oppa mengenalnya? daebak!”

“ya kami sering bertemu di acara amal” aku hanya menganggukkan kepalaku takjub.

“ayo kita beri mereka selamat~” Siwon oppa menggandengku menemui sepasang pengantin itu.

“hai broo~ Congratulation, Frizka – ssi Chukahamnida” ungkap Siwon oppa pada  pengantin bergantian.

“wahh thank you so much my bro” balas mempelai itu

***

Pagi ini aku harus kembali pergi kesekolahku, karena Donghae oppa sudah pergi sejak pagi buta terpaksa aku dan Jinki oppa naik bis bersama hanya saja kami akan turun di tempat yang berbeda aku di sekolahku dan Jinki oppa di kampusnya.

Aku dan Jinki oppa terpaut usia 7 tahun.

“Ahra nanti mungkin oppa akan pulang terlambat” ucap Jinki oppa.

“oppa mau kemana?” tidak biasanya ia akan pulang terlambat.

“oppa sudah bergabung dengan sebuah band kampus jadi..”

“hah band kampus??” mendengar pekikkanku Jinki oppa langsung menutup mulutku.

“pelan – pelan kau memalukan sekali, ya aku ingin menjajal kemampuan gitarku” jelasnya.

“baiklah aku akan mengatakannya pada Donghae oppa” jawabku.

Sampai akhirnya bis ini berhenti di halte tepat di depan sekolahku.

“aku pergi dulu oppa~”

“ohh hati – hati” serunya begitu aku keluar dari bisa dan melambaikan tangan padanya.

Aku melangkah dengan riang memasuki sekolah tiba – tiba seseorang merangkulku dari belakang.

“morning Lee Ahra~” sapanya.

“morning Jung jungkook dan turunkan lenganmu dari bahuku” balsku sambil menepis lengannya dari bahuku.

“aku dengar akan ada anak baru? Seperti apa ya kira – kira aku harap dia wanita cantik mungkin sedikit sexy ahahaha” celotehnya kuacuhkan.

Aku berjalan cepat meninggalkan Jungkook yang terus mengoceh tidak jelas.

Ketika aku memasuki kelasku aku langsung tertuju pada sahabatku Han Jihyun yang sekarang sedang melambaikan tangannya.

aku duduk di belakang tempat duduknya dan Jungkook si anak bawel itu duduk tepat di belakangku.

“aku kira kau akan terlambat karena tidak diantar oppamu” ucap Jihyun.

“tentu saja tidak memangnya aku seperti dia” tunjukku pada bangku kosong di sebelahku, itu adalah bangku Oh Sehun dia sahabatku juga seperti Jungkook dan Jihyun.

“dia memang sudah kebiasaan rutin” tambah Jungkook yang duduk di mejaku.

Bell belum berbunyi tapi guru Ahn sudah masuk kedalam kelas, sepertinya memang akan ada anak baru.

“ayo duduk di tempat masing - masing” perintahnya membuat anak – anak yang berada dikelas langsung memposisikan diri.

“akan ada teman baru di kelas ini, hey nak ayo masuk” Guru Ahn memanggil anak itu masuk.

Dan terkejutnya ketika aku melihat siapa anak baru itu!.

“tetangga baru?” pekikku membuat Jihyun menoleh padaku.

“kau mengenalnya?” aku tidak menjawab pertanyaan Jihyun karena terlalu terkejut melihat si tetangga baru itu masuk dengan beberapa luka lebam di wajahnya.

-To Be Countinued-

haiii ini FF baru setelah 'Open Arms' selesai kemarin.

masih banyak effect dari karekter Hana pas nulis FF yang ini ahahaha semoga 'Understand Love' ngga mengecewakan yaa ^^

Hwaitiiiing!

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK