home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > You're My Sunshine

You're My Sunshine

Share:
Author : Kenni
Published : 16 Jul 2014, Updated : 16 Jul 2014
Cast : Lee Junho 2PM, Kim So Eun
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |2857 Views |1 Loves
You're My Sunshine
CHAPTER 1 : 1.You're My Sunshine

Cast: Lee Junho (2PM) and Kim So Eun

Rated: T

Genre: Romance

Warning: Maaf atas typos yang bertebaran, I’m not a ‘PRO’ author^^

Disclaimer : Lee Junho dan Kim So Eun milik diri mereka masing-masing~ Author cuma pinjem nama mereka doang ko’*piss

Author: @BalaUmin

DON’T LIKE DON’T READ

 

Author pov

Yeoja berambut cokelat itu menatap penuh kagum ke stage yang begitu menakjubkan. Enam namja di atas stage itu sedang menari dan bernyanyi dengan sangat powerfull, membuat suasana di tempat ini bertambah panas. Tak pernah sebelumnya yeoja itu datang ke sebuah konser idola seperti ini. Ia terlihat berbaur dengan ribuan ‘Hottest’ lainnya, memakai kaos bergambar wajah member 2PM, mengangkat llightstick dari awal pertunjukan dan juga mengibarkan handbanner yang ditunjukan untuk salah seorang member 2pm. Tak ada yang mengira bahwa ia adalah seorang artis. Artis yang sempat bermain di variety show dengan salah satu member 2PM.

Kim So Eun. Yeoja itu menyamar dengan sangat baik. Ia mengenakan topi dan syal untuk menutupi sebagian wajahnya. Ia tak ingin menjadi pusat perhatian karena datang ke konser ini. Ia hanya tak ingin merepotkan ‘dia’ yang telah memberikan tiket VIP padanya secara cuma-cuma.

Sudah satu setengah jam berlalu. Panggung semakin memanas setelah satu per satu member 2PM membuka baju mereka, sontak para Hottest yang didominasi wanita langsung berteriak histeris.

“Kyaaaaaaa..!! Oppa! Oppa!” begitulah suara teriakan mereka

Yeoja ini hanya tertawa pelan menatap Junho yang saat ini topless sambil berlalu didepannya. Junho mengeluarkan senyuman khasnya ketika tahu So eun benar-benar datang dan duduk di bangku yang telah ia pesan untuk yeoja itu. So eun menyadari betapa berbedanya Junho ketika diatas panggung. Kharisma namja itu bisa membuat yeoja manapun luluh.

Layar di stage saat ini sedang menampilkan VCR yang berisikan kegiatan member 2pm, sambil menunggu member 2pm yang sedang berganti kostum di belakang panggung. Satu per satu wajah mereka muncul di layar besar itu, sontak teriakan Hottest kembali terdengar. Hottest meneriakan nama-nama mereka dengan begitu bersemangat. Seolah tak mengenal lelah. Sungguh So eun sangat kagum melihat semangat Hottest..

Layar VCR itu sudah selesai menampilkan video, tapi member 2pm tak kunjung kembai ke atas panggung.

Tak!

Tiba-tiba saja beberapa lighting dimatikan dan suasana berubah menjadi sunyi. Tak ada lagi teriakan.

“Kalian semua pasti sudah mengetahui lagu ini..”suara merdu Junho memecah kesunyian penonton

Namja itu berdiri seorang diri di atas panggung.

“Aigoo..ini saatnya Junho oppa bernyanyi solo”gumam seorang fans di samping So eun

Benar saja alunan lembut melodi yang begitu So Eun hafal terdengar di telinganya.

Lagu ini..Lagunya dan Junho. Sad Love.

“Terimakasih untuk kalian yang sudah datang ke konser kami..” ucap Junho

“Lee Junho! Lee Junho! Lee Junho!”teriak para Hottest penuh haru

“Dan..lagu ini khusus kunyanyikan untuk seseorang yang datang ke konser kami..”lanjut Junho penuh misteri. Telinga Junho kontan langsung memerah. So Eun tersenyum melihat tingkah Junho yang menurutnya sangat lucu itu. Sementara para Hottest sibuk berbisik dan mencari-cari orang yang dimaksud Junho. Mungkinkah orang yang dimaksud Junho adalah Kim So Eun?

Ne nuneun noman chatneunde
(My eyes are only searching for you)

Ajik dusoneun nol chatgo inneunde
(My two hands are still holding on you)

Nado ne mameul ojjolsu obso
(I can’t help control my feeling)

Junho mulai tampak tenang ketika menyanyikan lagu ‘mereka’. Sad Love adalah lagu yang ia ciptakan bersama So Eun ketika di variety show Music and Lyrics. Masih lekat diingatannya sosok Kim So Eun yang begitu memikat hatinya. Baginya So Eun sangat berbeda dari artis yeoja lainnya. So Eun terlihat begitu innoncent dan lugu.

So Eun tak berkedip sekalipun menatap Junho yang terlihat begitu menyilaukan di atas panggung. Mulutnya ikut menggumamkan lirik lagu yang begitu ia hafal. Tentu saja ia hafal, lirik lagu itu adalah buatannya. Lagu ini terasa berbeda ketika Junho yang menyanyikan. Jantungnya berdebar sangat kencang saat ini. Apakah Junho juga merasakan hal yang sama?

Jarak dari bangkunya ke tempat Junho berdiri terasa begitu dekat, waktu seolah tehenti diantara keduanya. Walaupun ada ratusan penonton di tempat ini, mata Junho tetap terfokus pada satu titik. Berharap yeoja yang begitu ia cintai dapat melihat ke arahnya saat ini. Yeoja yang ia cintai? Benar, ia telah jatuh cinta kepada yeoja yang menjadi lawan mainnya 6 bulan lalu itu. Lee Junho seorang member boyband yang terkenal itu jatuh pada pesona  artis bernama Kim So Eun.

Flashback on

“So Eun ah..setelah ini..bolehkah aku tetap menghubungimu?”tanya Junho  sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia begitu gugup menghadapi perasaannya sendiri.

“Ne..Tentu saja, Junho-ya. Bukankah kita sudah menjadi ‘teman’? Kenapa harus secanggung itu eoh?”ujar So Eun sambil tersenyum hangat.

“Teman? Ne..kami memang hanya berteman..”ucap Junho dalam hati

Junho  dan So Eun baru saja menyelesaikan syuting episode terakhir  Music and Lyrics. Mereka masih berada di taman yang menjadi lokasi syuting episode ini. So Eun terlihat begitu lelah dan mengantuk, yeoja itu sedaritadi menunggu managernya yang sedang menyiapkan mobil.

“Kudengar kau akan membintangi drama lagi, Ne?”tanya Junho memecah keheningan mereka

“Ne. Sebuah drama kolosial, peranku sangat berbeda dari kepribadiaanku..Aaargh pasti akan lebih berat dari drama sebelumnya” jawab So Eun sambil mempoutkan bibirnya lucu.

Junho terkekeh pelan melihat tingkah lawan mainnya itu. Walaupun usia So Eun satu tahun lebih tua darinya, tapi sikap aslinya tidak sebanding dengan umurnya. Itulah yang ia pelajari setelah 30 hari bersama yeoja itu. 30 hari yang terasa begitu cepat ketika ia ingin lebih lama bersama So Eun. Ingin lebih mengenal yeoja manis itu.

“Kau pasti bisa, So Eun ah. Kau artis hebat..Fighting!” ucap junho menyemangati sambil menepuk pelan bahu So Eun.

“Kau juga berusahalah di grupmu..Fighting, Junho-ya!”balas So Eun.

Malam semakin larut. Setelah berpamitan dengan para kru yang sudah menemaninya selama 30 hari, So Eun berlari pelan kembali ke arah Junho- Namja yang sudah masuk ke dalam hidupnya selama 30 hari ini-.

“Jun Ho-ya, Aku pulang duluan ne?”pamitnya sambil membungkukkan badan

“So Eun ah, Bolehkah aku memelukmu?”tiba-tiba saja kata-kata itu terlontar dari mulut Junho

“Mwo?”ujar So Eun tak percaya dengan apa yang baru ia dengar

“A-A-Ani..Maksudku..”belum selesai ia bicara

Namun  tiba-tiba saja So Eun sudah memeluknya. Meskipun terkejut, Junho membalas pelukan So Eun. Ia memeluk So Eun begitu erat seolah tak ingin yeoja itu pergi. Ia mengalungkan tangan So Eun di lehernya, mempersempit jarak keduanya. Junho bahkan sudah membenamkan wajahnya di ceruk leher yeoja yang lebih pendek darinya itu. Wangi strawberry dari tubuh So Eun membuat jantung Junho makin berdegup kencang. Apakah So Eun juga merasakan hal yang sama dengannya?

“Aku akan merindukanmu..”gumam Junho masih dengan posisi wajahnya yang berada di ceruk leher So Eun

“Nado..”sebenarnya banyak hal yang ingin ia katakan pada Junho. Tapi, entah mengapa hanya kata itu yang sanggup keluar.

“Aku benar-benar berharap kau bisa datang ke konser kami..Aku akan menyisakan satu tiket untukmu..”ucap Junho  mengingatkan

“Hmm..Akan kuusahakan untuk datang”jawab So Eun disertai anggukan.

Mereka terdiam dan masih enggan untuk melepaskan pelukan itu.

“Junho-ya..”

“Hmm?”

“Terimakasih untuk 30 hari ini..”

“Seharusnya aku yang berterimakasih padamu. Semoga hubungan kita tak berakhir hanya sampai disini..”

“Ne?”

Tiba-tiba saja manager So Eun datang.

“EHM!”suara manager So Eun membuat mereka mau tak mau melepaskan pelukan hangat itu.

“So Eun ah, kajja! Kau harus pulang dan beristirahat..”perintah managernya.

So eun mengikuti sang manager dan melambaikan tangan ke arah Junho. Mereka saling melempar senyum satu sama lain.

From: Junho

Selamat beristirahat, Cool girl~ Jalja^^

Flashback End

Junho berdiri dengan gelisah di belakang panggung, konser mereka baru saja berakhir. Matanya sibuk mencari-cari orang yang ia tunggu. Namun, hanya beberapa staff yang terlihat olehnya. Para staff itu sibuk membereskan peralatan konser mereka. Sedangkan member 2pm yang lain masih sibuk membersihkan diri mereka. Junho tadi menjadi member tercepat yang mandi dan berganti baju. Ia langsung lari ke tempat ini, setelah mengirim pesan pada kekasih hatinya. Kekasih? Sebut saja begitu, karena hari ini ia akan mendapatkan jawaban yeoja itu.

“Junho-ya..”panggil seorang yeoja sambil berlari kecil ke arahnya. Yeoja itu melambaikan tangan kearahnya.

Junho tersenyum ramah ke arah So Eun. Ia mengamati penyamaran So Eun yang sudah seperti seorang Hottest. Yeoja itu memakai kaos bertuliskan “What Time Is It” yang bergambarkan wajah member 2pm, ia juga membawa lighstick serta handbanner. So Eun menyamar dengan sangat sempurna, sepertinya yeoja itu tidak ingin membuat para Hottest cemburu dengan kedatangannya.

“Mianhae..Membuatmu menunggu lama.  Aku tadi harus menunggu sepi dulu untuk masuk kedalam sini..”ucap So Eun sambil membungkuk sopan

“Aniya..Gwechana. Bukankah seorang pria memang harus menunggu yeoja nya?”goda Junho

“Ne?”tanya So Eun bingung

SRET

Junho menarik So Eun ke dalam dekapannya. Memeluk yeoja itu dengan erat. So Eun menahan nafasnya sesaat, yeoja itu cukup terkejut dengan pelukan tiba-tiba ini. Namun akhirnya, yeoja itu membalas pelukan yang tadinya sepihak itu dengan melingkarkan tangannya di leher Junho. Mereka saling menyalurkan perasaan masing-masing. Degup jantung yang berpacu diantara keduanya seolah menjadi melodi indah saat ini. Junho tak mempedulikan beberapa staff yang menatapnya penuh selidik, Ia hanya ingin melepas rindu dengan kekasih hatinya. Apakah itu salah?

“Junho-ya..”gumam So Eun di dada Junho. Wajahnya memerah karena posisi mereka yang begitu intim. Wajahnya kini terbenam di dada Junho.

“Hmm?”balas Namja bermarga Lee itu

“Malam ini kau terlihat menakjubkan, Lee Junho..Konser kalian sangat daebak~ Gomawo sudah mengundangku ke konser kalian..”ucap So Eun sambil melepaskan pelukan Junho. Ia menatap Junho dengan kagum.

“Apa sekarang kau sudah jatuh pada pesonaku, Miss Kim?”ledek Junho sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda

“YA!! Bukan begitu maksudku..!”Wajah So Eun sudah semerah tomat

Junho membawa gadis itu kembali ke dalam pelukannya. Kali ini namja itu mengelus pelan pucuk kepala So Eun. Membenamkan wajah tampannya di ceruk leher sang artis.

“Bolehkah aku berharap pada kedatanganmu, Kim So Eun?”bisiknya tepat di telinga So Eun.

So eun memilih untuk diam. Ia tak ingin menjawab pertanyaan yang keluar dari bibir Junho itu.

“Kau tahu, aku tak pernah lelah mengatakan ini padamu..”kata-kata Junho terputus

Ia melepaskan pelukannya pada So Eun. Kini ia menatap penuh cinta pada manik mata So Eun.

“Aku..”

Tangan besarnya mencari tangan So Eun untuk digenggam. Setelah itu, ia membawa tangan yeoja itu ke dada sebelah kirinya. Dada yang selalu berdegup kencang setiap kali ia memikirkan seorang Kim So Eun. Bukankah itu sudah cukup menjadi bukti bahwa Junho serius dengan cintanya?

“Mencintaimu..” dengan keyakinan penuh Junho mengatakannya. Ini bukan yang pertama kali ia mengatakan kata ‘cinta’ pada So Eun.  Sudah tak terhitung banyaknya. Tapi, So Eun tak pernah memberikannya jawaban.  Kali ini saja..ia ingin yeoja itu benar-benar menjawabnya.

Junho pov

Tidak bisakah kau melihat keseriusanku kali ini, Kim So Eun? Aku selalu serius pada perasaanku padamu. Kau akan membuatku menunggu berapa lama lagi eoh?

Lama aku menatap yeoja di hadapanku yang nampaknya ragu-ragu untuk menjawab itu. So Eun menghindari tatapanku, matanya mencari-cari alasan untuk mengalihkan pembicaraan kami. Ya Tuhan, apakah memang hanya aku yang merasakan semua ini? Apa aku hanya berpihak sebelah tangan?

“Mianhae…”lagi-lagi hanya kata itu yang terucap dari bibir tipisnya setiap aku mengungkapkan perasaanku. Maaf untuk apa? Maaf karena kau tidak mencintaiku?

Aku tersenyum miris kearahnya.

Sakit. Berkali-kali yeoja itu membiarkan hatiku merasakan sakit. Aku  saja yang bodoh, karena masih tetap berharap padanya. Masih mencintainya meskipun berkali-kali ia menjatuhkanku. Sampai kapan aku harus seperti ini? Ayolah, aku Lee Junho bukan namja yang lemah! Tapi, aku juga hanyalah manusia biasa.

“Kajja..Aku harus mengantarmu kembali ke hotel bukan?”ujarku berusaha mencairkan suasana.

“Aku bisa kembali ke hotel sendiri, Junho-ya..Kau pasti sangat lelah kan? Beristirahatlah..”tolaknya halus.

“Aniya. Ini sudah larut malam, akan sangat berbahaya untuk yeoja sepertimu berkeliaran di Shanghai..Akulah yang mengundangmu, kau adalah tanggung jawabku..”jelasku sedikit memaksa. Aku pun menarik tangannya, membawanya keluar dari gedung konser.

Sebelumnya, aku sudah meminta managerku untuk menyewa sebuah mobil. Aku juga sudah meminta izin padanya untuk keluar sebentar  setelah konser. Managerku hanya berpesan untuk tidak membuat masalah, netizen ada dimana-mana. Bahkan fans kami bisa juga bisa merangkap menjadi netizen. Oleh karena itu, aku memakai kacamata hitam dan sebuah hoodie untuk menyembunyikan identitasku.

“Masuklah..”perintahku sambil membukakan pintu mobil untuk So Eun.

“Ne..”

Aku seperti biasa, selalu bersikap gentle di hadapannya. Membukakan pintu mobil, meletakkan tasnya di jok belakang, dan memakaikan seat belt untuknya. Entah mengapa, itu semua sudah seperti kebiasaan untukku. Aku tak bisa berhenti dan aku juga tidak bisa melakukan  semua itu pada yeoja lain. Hanya dia.

Di sepanjang perjalanan, kami sibuk dengan pikiran masing-masing. Saling diam satu sama lain dan hanya suara music dari tape di mobil inilah yang terdengar.

“Junho-ya…”panggil So Eun ragu-ragu

“Hmm?”responku singkat tanpa mengalihkan perhatianku pada jalanan sepi di depan

“Apa cedera di punggungmu sudah baikan? Aku dengar sehari sebelum konser cederamu cukup parah..”tanyanya cemas. Aku bisa mendengar dari nada suaranya kalau ia benar-benar cemas.

“Nan..Gwechana. Aku kuat, kau tahu? Cedera kecil seperti itu tidak akan merobohkanku..”jawabku dengan nada bercanda. Ia tertawa pelan. Mendengar suara tawanya, aku ikut tersenyum.

“Hanya kau yang mampu merobohkanku, So Eun ah..” lirihku dalam hati

“Kau seharusnya beristirahat sekarang. Mianhae kau harus repot-repot mengantarku. Tidak baik untukmu berpura-pura kuat di hadapan semua orang. Terkadang menjadi lemah itu juga diperlukan, Junho-ya..”nasihat So Eun bijak

“Benarkah? Apa jika aku terlihat lemah sekarang, kau akan melihatku?”tanyaku balik

So Eun terdiam dan suasana di mobil ini kembali hening.

Author pov

Tanpa terasa mobil Junho sudah sampai di hotel tempat So Eun menginap. Hujan yang cukup besar tiba-tiba saja menyambut mereka. Junho sibuk mencari payung di dashboard untuk mengantar So Eun ke dalam hotel sedangkan So Eun sibuk mengetuk-ngetukan jarinya di kaca mobil, memandang sebal pada hujan besar yang turun tiba-tiba itu.

“Kenapa malah hujan besar begini ya? Huh..”gerutu So Eun

“Wae? Kau tidak suka hujan?”tanya Junho

“Bukan begitu, tapi…”So eun menggantungkan kalimatnya. Ia merasa malu mengatakannya pada Junho. So Eun sebenarnya sangat takut pada petir. Sejak kecil Ia tak bisa ditinggal seorang diri jika mendengar suara petir.

“Nah..ini payungnya. Kau ingin kuantar ke dalam atau tidak?”tanya Junho sambil menggenggam sebuah payung berwarna biru.

So Eun menganggukkan kepalanya”Antarkan aku ke dalam, Junho-ah..”

Junho langsung mematikan mesin mobilnya. Ia keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu So Eun, memastikan gadis itu tak terkena tetesan air hujan. Mereka berjalan menuju hotel, beruntunglah So Eun karena Junho memberikan sebagian besar sisi payung untuk dirinya, sehingga gadis itu tak basah sedikit pun. Sedangkan Junho? Sebagian hoodie namja itu basah terkena air hujan.

Mereka pun sampai di dalam hotel. So eun tak meminta Junho untuk meninggalkannya, jadi Junho terus mengikuti langkah gadis itu. Sampai akhirnya, mereka tiba di depan kamar So Eun. So Eun merogoh isi tasnya mencari card untuk membuka kamar hotelnya.

“Kau ingin masuk dulu, Junho-ya?”tanya So Eun. Sebenarnya ia berharap Junho tinggal lebih lama. Baru saja ia mendengar suara petir, pasti akan banyak petir setelah ini. Ia tak ingin sendirian.

“Tidak apa-apa jika aku masuk?”Junho balas bertanya

“Ne, Tentu saja. Diluar masih hujan deras, lihatlah dirimu! Kau sudah basah kuyup begitu, kau bisa sakit, Junho-ya..” ujar So Eun

“Baiklah, jika kau memaksa..”goda Junho

Pintu kamar Hotel pun terbuka. So Eun masuk terlebih dulu, diikuti Junho. So Eun sibuk mencari handuk kering untuk mereka berdua.  Tak lupa, ia juga menelfon pesuruh hotel untuk membawakan mereka cokelat panas. Junho mengamati gerak gerik So Eun dari sofanya sambil sesekali tersenyum. Ini pertama kalinya ia masuk kedalam kamar hotel bersama seorang artis. Mereka bisa saja terlibat skandal jika ada netizen yang memotret mereka disini. Namun, Junho dan So Eun sudah memastikan saat di lobby hotel tadi  tak ada satu pun orang yang mengikuti mereka. Toh, mereka juga tak melakukan apa-apa kan di kamar ini. Junho hanya menerima ajakan So Eun untuk masuk. Ia tak akan melakukan apa-apa pada So Eun. Gadis yang ia cintai. Yaah..meskipun ia juga adalah pria ‘normal’ yang memiliki batas tertentu.

“Junho-ya..”panggil So Eun tiba-tiba. Yeoja itu sudah duduk disamping Junho dengan membawa sebuah handuk kering.

“Wae?”jawab Junho

“Ini..”ucap So Eun sambil  menyerahkan handuk itu pada Junho

“Gomawo..boleh kupinjam kamar mandimu?”tanya Junho

So Eun mengangguk dan menunjukan letak kamar mandinya pada Junho.

So Eun pov

Aku menunggu Junho keluar dari kamar mandi sambil menonton televisi. Kenapa namja itu lama sekali didalam sana? Tak tahukah ia aku begitu ketakutan mendengar suara petir-petir di luar sana? Mau sekencang apapun volume televisi di depanku, tak akan bisa mengurangi rasa takutku pada petir. Cepatlah keluar, Junho-ya..

Cklek

Pintu kamar mandi pun terbuka. Sosok yang kutunggu itu keluar dengan rambut yang sedikit basah. Junho melepas hoodie nya dan hanya mengenakan kaos putih yang tampak sesuai dengan kulit putihnya. Otot-otot yang terbentuk sempurna itu tercetak jelas di kaos putihnya. Membuatku mau tak mau harus mengalihkan pandangan. Ia berjalan menghampiriku sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk tadi. Sepertinya Junho baru selesai mandi. Aku bisa mencium bau shampo dan sabun yang masih melekat di tubuhnya.

Aku begitu gugup melihat ke arahnya. Ya Tuhan, ini pertama kalinya aku berada di kamar hotel bersama seorang idola. Idola yang sebenarnya begitu aku cintai. Tapi, perasaan itu tak mudah kukatakan padanya karena kami berada di dunia yang sama, dunia entertainment.

“A-ah ini cokelat panasmu..minumlah”ucapku gugup

Junho meminum cokelat panasnya dengan perlahan, aku pun sama.

“Besok kau akan kembali ke korea?”tanya Junho memecah keheningan diantara kami

“Ne..”jawabku sambil tersenyum padanya

“Jam berapa? Apa perlu kuantar?”tawar Junho. Junho selalu bersikap baik padaku, menjagaku dengan caranya. Sikapnya yang seperti inilah yangmembuatku merasa tak enak.

“Aniya, gwechana. Aku bisa naik taksi besok..” tolakku halus

“Baiklah. Hati-hati ne..”ujarnya padaku sambil mengacak rambutku pelan

“YA!! Aku lebih tua darimu! Berhenti memperlakukanku seperti anak kecil..”kesalku sambil menatapnya sebal. Sebenarnya aku tak benar-benar kesal, hanya ingin menggodanya saja.

“Kau hanya lebih tua beberapa bulan dariku, Noona~”godanya. Tangan besarnya yang tadi ada di pucuk kepalaku beralih turun mencubit pipiku.

“YA!! Junho-ya..Appo..”gerutuku sambil menampilkan aegyo. Ia pun melepaskan tangannya dengan tertawa lepas.

“Huahahaha wajahmu itu lucu sekali, So Eunnie..”candanya. Ia benar-benar puas mencubit pipiku. Sebenarnya tak sakit sih, tapi pasti pipiku memerah karena disentuh olehnya.

“Aku membencimu, Lee Junho..”ucapku sarkastik

“Aku mencintaimu, Kim So Eun..”balasnya sambil tersenyum manis

“Aiish! Kau menyebalkan..”

Aku mendengar Junho masih terkekeh pelan disampingku. Suara Hujan diluar sepertinya bertambah kencang, petir-petir kecil juga menyertainya. Hujan ini pasti akan sangat lama.

“So Eun-ah, sebaiknya aku kembali ke hotel sekarang..”pamit Junho. Namja itu meletakkan cangkir cokelatnya yang sudah kosong, mengambil hoodie nya yang masih basah dan berdiri dari duduknya.

“Mwo?”

“Ini sudah sangat malam, managerku mengirim pesan untuk segera kembali ke hotel..”jelasnya

Aku hanya terdiam mengantar Junho ke depan pintu kamar hotelku.

“Jalja~ Kau cepatlatlah tidur ne?”ujar Junho

Aku mengangguk ragu. Aku tak ingin Junho pergi. Aku membutuhkannya saat ini. Tapi, aku bingung bagaimana aku harus mengatakannya?

Junho sudah membalikkan badannya, membuka  kenop pintu kamar hotelku.

CTARRR CTARRR

Suara petir itu mau tak mau membuatku menghentikan pergerakan Junho. Aku memeluk namja bermata sipit itu dari belakang. Aku menyembunyikan wajah takutku di punggungnya. Punggung Junho terasa sangat hangat bagiku. Junho hanya diam menerima pelukanku. Namja itu menutup kembali pintu yang tadi sempat terbuka.

“Jangan pergi, Junho-ya..Jeball..”pintaku dengan suara memohon

“W-wae?”tanyanya bingung

“Aku membutuhkanmu…disini..”ujarku pelan

Junho melepaskan tanganku yang melingkar di pinggangnya.  Ia membalikkan badannya, membuat kami kini saling berhadapan. Aku malu sekali jika ia tahu kelemahanku-takut pada petir-

“Kau membutuhkanku untuk apa, So Eun-ah?”tanyanya lagi. Kini matanya yang teduh menatapku dengan serius. Mata itu menginginkan sebuah jawaban yang memuaskan.

“A-Aku..”gugupku

“Kau tidak mencintaiku, Kim So Eun. Berhenti bersikap seolah-olah kau mencintaiku!”bentak Junho dengan suara yang cukup tinggi

Author pov

Junho memojokan tubuh So Eun di pintu, kedua legannya menahan pergerakan yeoja mungil itu. So Eun terlihat begitu ketakutan dengan sikap Junho saat ini. Tubuh yeoja itu bergetar menahan tangis.

“Berhenti membuatku beharap, Kim So Eun..”ucap Junho tepat di telinga So Eun.

Namja itu sebenarnya tak ingin membuat So Eun ketakutan. Tapi, ia harus melakukan ini. Ia ingin mendengar perasaan So Eun sesungguhnya.

“Apa kau tak tahu aku selalu merasakan sakit di bagian ini setiap kali kau membuatku berharap?!” dengan nada suara yang masih tinggi, Junho menarik tangan So Eun tepat di dadanya.

Tangan So Eun gemetar,sementara tangan Junho mencengkram tangannya begitu kasar.

“Kau membutuhkanku untuk apa hmm? Apa untuk yang seperti ini?”

Junho menurunkan wajahnya yang semula tepat di telinga So Eun, sekarang berada di ceruk leher yeoja itu. Ia julurkan lidahnya di permukaan kulit leher So Eun. Yeoja itu tersentak kaget, berusaha melepaskan diri.Namun, tak bisa. Tenaga Junho lebih besar darinya. Ia benar-benar ketakutan saat ini. Junho yang ia kenal tak akan melakukan hal seperti ini. Junho yang ia kenal selalu menjaganya, bersikap selayaknya seorang gentleman. Tapi, kenapa sekarang Junho bersikap seperti ini?

Lidah Junho  masih betah menelusuri leher So Eun, namja itu menikmati permainannya. Ia kecupi bagian-bagian leher itu, bahkan terkadang menggigitnya kecil. Meninggalkan tanda kepemilikan disana-sini. Ayolah, ia sebenarnya tak ingin terlena dengan permainannya sendiri. Ia menunggu So Eun mengatakan sesuatu, namun yeoja itu masih bertahan dengan egonya. Bisa-bisa Junho yang  lepas kendali.

“hikss..hikss..”isakan kecil keluar dari bibir So Eun. Hancur sudah ego yang selama ini ia pertahankan. Ia memukul-mukul dada bidang Junho.

“Hikss..hikss.. Junho yang ku kenal tak akan melakukan hal seperti ini..hiks”yeoja itu mencengkram hoodie Junho.

“Mi-Mianhae Junho-ya..hiks aku tak tahu selama ini kau terluka karena sikapku..hiks..”Junho membiarkan So Eun menumpahkan segala isi hatinya. Junho masih berada di leher yeoja itu, ia tak akan berhenti sebelum mendengar kalimat yang ia tunggu-tunggu.

“A-Aku mohon hentikan..A-Aku yang salah karena menutupi perasaanku sendiri hiks ..A-Aku mencintaimu..Jeongmal hiks Saranghanda hiks..”So Eun memeluk leher Junho. Junho pun menghentikan aktivitasnya bermain-main dengan leher So Eun. Ia tersenyum puas mendengar jawaban So Eun.

“Mianhae..Aku terpaksa melakukannya. Aku hanya ingin tahu perasaanmu yang sebenarnya..”gumam Junho sambil mengelus rambut So Eun dengan sayang.

Yeoja itu masih terisak di dada Junho. Ia memukul-mukul bahu Junho.

“Paboya..hiks aku ketakutan..Kau jahat..”gerutu So Eun

Junho tersenyum bahagia. “Baiklah, sebagai permintaan maaf aku akan menemanimu malam ini..”

“Jeongmal?”So Eun pun tersenyum

“Ne. Aku akan menemani nae princess yang takut pada petir..”goda Junho sambil mendekatkan dahi nya pada dahi So Eun.

“YA!! Darimana kau tahu?!”tanya So Eun bingung

“Secret~ Kajja kau harus segera tidur dan aku akan menginap malam ini bersama yeojachingu ku..”

“Yeojachingu?Nugu?”tanya So Eun polos

“Tentu saja kau! Mulai sekarang aku adalah namjachingumu dan kau adalah yeojachinguku. Tak ada penolakan, arasseo?”

=End=

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK