home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > So Long

So Long

Share:
Author : BAPINKchu
Published : 11 Jul 2014, Updated : 11 Jul 2014
Cast : A Pink Oh Hayoung, B.A.P Bang Yongguk and Other
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |715 Views |8 Loves
So Long
CHAPTER 1 : So Long

Summary :

Teman masa kecil mungkin itulah label dimana kita dapat menemukan makna yang lain didalamnya. Ada persahabatan dan ada juga timbul rasa cinta. Tapi apakah seorang anak kecil sepertiku sudah diperbolehkan untuk memilikinya? #ShinzuiWhite Concert

Genre : Friendship, School Lofe, Romance and..... (baca agar tau^^)

Main Cast :

-               Oh Hayoung (A Pink)

-               Bang Yongguk (B.A.P)

Other cast :

-               Choi Junhong (B.A.P)

-               Kim Himchan (B.A.P)

-               Park Chorong (A Pink)

-               Kim Namjoo (A Pink)

 

Enjoy it! and please comment for my inspiration :)

 

************************** Youngguk Love Story *****************************

Author POV

Flashback on

At Taman Kota

“Ayo oppa dorong yang keras. Wiii……” kata hayoung.

“Oppa tidak tanggung jawab ya jika kamu jatuh. Hihi” jawab yongguk sambil mendorong ayunan lebih keras.

Oppa begitu baik denganku, aku menyukainya sangat menyukainya. Aku harap oppa akan selalu ada untukku.

“Oppa disana ada ice cream” tunjuk hayoung kearah penjual ice cream.

“Kau mau? Oppa akan belikan untukmu.” Kata Yongguk.

“Aku mau ice cream vanilla. Cepat ya oppa”

“Baiklah tunggu disini.”

Flashback off

At Coffee Café

 “Hei!” Yongguk menepuk pundak Hayoung sambil mengagetkannya.

“Mengapa kamu bengong? Pasti kamu lagi mikirin oppa ya?” Tanya yongguk dengan wajah seperti penuh kemenangan.

“Ah, tidak oppa. Mengapa oppa lama sekali? Aku sudah hampir menjadi tanaman disini” jawab hayoung sambil mempoutkan bibirnya

“Maafkan oppa ne” kata yongguk sambil mengusap puncak kepala hayoung.

***

Hayoung dan Yongguk adalah sahabat kecil, walau usia mereka terpaut 6 tahun tetapi mereka sangat dekat. Mereka dekat berawal ketika Hayoung yang selalu bermain sendirian di Taman depan rumahnya, lalu datang Yongguk yang mengajaknya bermain.

Hayoung yang notabennya adalah anak tunggal sangat bahagia ketika Yongguk datang dikehidupannya. Dia merasa seperti mempunyai oppa yang sangat menyanyanginya. Sampai saat ini, ketika Hayoung berusia 16 tahun dan Yongguk 22 tahun pun. Mereka tetap dekat…

 

Hayoung POV

“Apa aku mengganggumu oppa?” Tanyaku padanya.

“Tentu saja tidak, jika aku merasa terganggu aku tidak akan datang kesini. Baiklah, sekarang kita akan melakukan apa? Hm~ Oppa haus.” Jawabnya.

“Aku ingin capucinno. Oppa ingin pesan apa?”

“Sama seperti yang adik kecilku pesan saja” jawabnya sambil mencubit pipiku.

Apa katanya tadi? Adik kecil. Ah, selalu saja seperti ini. Mengapa sampai usaiku hampir 17 tahun dia masih saja mengganggapku sebagai adik kecilnya?

“Hei mengapa kamu mendadak cemberut seperti itu?” tanyanya sambil memainkan pipiku dengan kedua tangannya.

“Tidak, aku tidak apa-apa oppa.” Jawabku

“Baiklah akan oppa pesankan dulu ya. Tunggu sebentar”

Dari sudut manapun dia tetap tampan. Bang Yongguk oppa. Mengapa kau sangat baik denganku? Aku kan jadi salah mengartikan semua ini. Kau harus bertanggung jawab oppa. Iya, kau harus bertanggung jawab atas ini semua.

***

Next Day

At Hayoung’s Room

“Eommaaaaaaaa” teriak ku dari dalam kamar.

“Ne aegy… waeyo?” jawab eommaku dari dapur.

“Eomma melihat body lotion ku? Mengapa tidak ada dimejaku? Aku hanya menemukan body cleanser ku saja.” Ucapku panjang lebar.

“Body lotion shinzui mu sudah habis. Apa kau lupa?” jawab eomma.

Aish… aku baru ingat, mengapa kemarin aku tidak membelinya saat bersama oppa. Kan bisa dia yang bayar. hihi

Bep… Bep… suara klakson itu pasti berasal dari motor Bang Yongguk oppa. Ku melihat dari jendela balkon kamarku dan benar itu adalah dia. Aku melambaikan tangan kearahnya.

“Oppa tunggu sebentar.” Teriaku.

Aku bergegas lari kebawah, menggambil roti yang ada dimeja makan dan memakai sepatuku.

“Eomma aku berangkat dulu ne…” pamitku pada eomma.

“Hati-hati dijalan ya. Aish anak itu selalu tidak pernah sarapan dimeja makan jika dijemput Yongguk”

Hihi aku hanya bisa tertawa jika eomma berbicara sendiri mengenai aku dan Yongguk oppa.  Aku segera keluar rumah dan melihat sosok yang hampir setiap hari ku lihat. Wajah tampannya tetap terlihat walau mengenakan helm dan masker. Motor besarnya bagaikan kuda putih dan jaket kulitnya bagaikan pakaian pangeran william dari kerajaan inggris dan aku katenya. Aih, memikirkan apa aku ini berfikir yang tidak-tidak saja.

“Youngie-ya cepat naik, apa yang kau pikirkan eoh? Nanti kau bisa terlambat” tegur oppa.

“Ah tidak oppa maafkan aku. Aku hanya berfikir apa oppa tidak keberatan karena hampir setiap hari menjemputku?”

“Tentu saja tidak, sekolahmu dan kampusku kan tidak terlalu jauh.”

Aku naik keatas motornya. Dan…… memeluknya dari belakang

 

Author POV

Flashback on

At Taman Kota

“Kembalikan… cepat kembalikan bonekaku”  ucap hayoung sambil terisak.

“Tidak akan, kecuali kau yang menggambilnya” kata anak laki-laki besar yang menggambil boneka hayoung.

“Yak!! Hiks hiks oppa kumohon kembalikan” kata hayoung sambil mencoba mengambil bonekanya.

“Hei kamu, kembalikan boneka miliknya sekarang!!!” teriak Yongguk dari belakang hayoung.

“Oppa…” Panggil hayoung sambil menoleh kebelakang.

“Cepat kembalikan” kata Yongguk lagi.

“Baik…” sambil mengembalikan boneka hayoung.

“Lain kali jangan bersikap seperti itu kepada seorang gadis” kata yongguk sambil mendorong anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itupun berlari sambil berteriak memanggil eommanya. Hayoung memeluk boneka panda sambil mengusap air matanya.

“Gomawo oppa” ucap hayoung

“Cheonmaneyo, sudah jangan menangis lagi. Kau tidak terlihat cantik jika seperti itu” kata yongguk sambil mengusap air mata hayoung.

Hayoung tersenyum ceria dan kembali bermain dengan bonekanya. Yongguk terus menjaganya sampai senjapun tiba.

Flashback off

***

At Seoul of Performing Arts High School

“Gomawo oppa sudah mengantarkanku” ucap hayoung.

“Belajar yang pintar ya. Oppa ke kampus dulu. annyeong” kata yongguk sambil mengacak-acak rambut hayoung.

“Annyeong oppa…” jawab hayoung sambil melambaikan tangan pada yongguk

Yonggukpun kembali menancapkan gas dan pergi menuju kampusnya. Hayoung berjalan menuju dalam kelasnya diperjalanan dia bertemu dengan sunbaenya yang sangat dekat denganya.

“Sepertinya ada yang sedang merona merah pipinya…” kata Namjoo sambil menyenggol lengan Hayoung.

“Yak!! Eonni jangan terus meledeku seperti ini.” Jawab hayoung malu-malu.

“Apa kalian sedang berkencan? Aku perhatikan kalian semakin dekat. Ayo jujur padaku” rajuk Namjoo pada Hayoung

“Tidak, kita hanya sahabat dari kecil eon” jawab Hayoung.

“Tapi kau menyukainya kan? Aku lihat dari tatapan matamu saat bertemu dengannya itu seakan-akan dunia ini hanya punya kalian. Aku iri melihatnya” jelas Namjoo

“Bukankah eonni juga sedang jatuh cinta? Haha” Tanya Hayoung.

“Yak!! Jangan keras-keras nanti banyak yang tau” kata Namjoo sambil menutup mulut hayoung dengan kedua tangannya.

Dari kejauhan sepasang mata melihat gerak-gerik kedua gadis cantik itu. Mata itu menatap seperti elang yang ingin memangsa buruannya. Dia memukul tembok lalu menghilang ke balik pintu sekolah.

***

Yongguk POV

At Seoul University

Tinggal dua semester lagi maka aku lulus dan resmi menjadi guru bahasa inggris. Kadang aku masih bingung mengapa dulu aku mengambil jurusan ini. Apa karena Hayoung yang tidak bisa bahasa inggris? Lalu apa hubungannya dengan diriku? Ah sudahlah.

“Yongguk-ssi” tepuk seorang yeoja yang menggangetkanku.

“Ya chorong-ssi ada apa?” tanyaku padanya.

“Son Seonsaengnim sudah ada dikelas. Ayo cepat kita kekelas”

“Ah baiklah. Gomawo chorong-ssi. Oh iya ku dengar kita akan PPL diberbagai Sekolah ya?”

“Iya. Dan kuharap aku satu sekolah denganmu”

“Apa katamu tadi? Maaf aku tidak mendengarnya”

“Bukan apa-apa ayo cepat. Kalau tidak kita bisa dihukum”

Aku dan chorong berteman dekat sejak awal berada di Kampus ini. Aku nyaman ketika mengobrol dengannya, dia gadis yang ramah dan juga pintar. Kami berlari di koridoor sampai dikelas dan duduk bersebelahan. Son Seonsaengnimpun mulai membacakan daftar nama anak dan sekolah yang akan mereka jadikan tempat praktik nantinya.

“Kwon Nara, Lee Sungyeol, Park Chorong, Kim Jinhwan dan Bang Yongguk kalian akan praktik di Seoul of Performing Arts High School”

“APA???” teriak ku kaget tak percaya.

“Ada apa Bang Yongguk-ssi, apa anda keberatan?” Tanya Son Seonsaengnim.

“Ah tidak seonsaengnim, jwisonghapnida”

“Kita berada disekolah yang sama Yongguk-ssi” ujar Chorong.

“Iya…” jawabku singkat

Itukan sekolahnya Hayoung. Bagaimana ini? Semoga saja aku tidak mendapatkan kelasnya. Bagaimana aku bisa konsentrasi mengajar nantinya? Tapi, mengapa aku harus bingung? Diakan adikku. Iya dia hanya adikku saja.

***

One week later

At Seoul of Performing Arts High School

“Selamat datang di Seoul of Performing Arts High School para calon guru dari Seoul University. Saya Park Jung Soo Kepala Sekolah disini. Saya akan menyebutkan nama anda dan kelas yang kalian ajar nantinya selama satu semester. Kwon Nara dikelas 2-1 dan 2-2, Lee Sungyeol dikelas 2-3 dan 2-4, Park Chorong dikelas 1-5 dan 1-4, Kim Jinhwan dikelas 2-5 dan 1-2 dan Bang Yongguk dikelas 1-1 dan 1-3. Walikelas mereka akan mengantarkan kalian kekelas yang dimana kalian akan mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris saya harap kalian nyaman dan senang mengajar disini.” Ujar Kepala Sekolah Seoul of Performing Arts High School.

“Yongguk-ssi hwaiting!” ucap Chorong menyemangatiku.

“Kau juga semangat Chorong-ssi” balasku

Aku terus berdoa sepanjang koridoor sekolah agar kelas 1-1 bukanlah kelas Oh Hayoung. Sesampainya aku dikelas 1-1, aku langsung disambut hangat oleh banyak murid perempuan disini. Haha bukannya aku ingin membanggakan diri tapi memang aku tampan. Aku melihat sekeliling tidak ada Oh Hayoung syukurlah.

“Baiklah anak-anak perkenalkan, dia adalah guru magang disini yang akan mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris. Silahkan memperkenalkan diri anda tuan Bang.” Ujar Goo Seonsaengnim

“Annyeonghasimika…………” Ujarku sambil membungkukkan diri 90derajat.

“Jwisonghapnida seonsaengnim aku terlambat masuk kelas karena aku habis dari toilet hehe.” Kata seorang siswi yang terlambat dan sepertinya aku kenal suaranya.

Aku beranikan diri untuk menoleh kearahnya. Dan dia ternyata Oh Hayoung……

“Cepat kembali ke kursimu nona Oh”

“Baik seonsaengnim”

Aku tak berani menatapnya lagi. Dan akupun melanjutkan memperkenalkan diri.

“Perkenalkan saya Bang Yongguk dari Seoul University saya akan mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris selama satu semester ini untuk memenuhi tugas kuliah saya. Mohon bantuannya”

“Nah anak-anak bersikaplah yang baik, jangan nakal, dan dengarkan apa yang diajarkan oleh Bang Seonsaengnim.”

“Ne…” teriak para murid serempak.

 

Author POV

Hayoung masih tidak percaya, ia masih tak berkedip melihat sosok yang ia suka sejak lama menjadi guru pelajaran yang paling ia tidak sukai.

“Hei… Nona Oh… nona oh…” Junhong atau yang biasa dipanggil Zelo menggoyang-goyangkan tubuh Hayoung.

“Hei apa yang kau pikirkan sampai mulutmu menganga seperti itu?”

“Ah, mian zelo-ya bukan apa-apa kok. Hehe”

“Dia bukannya oppamu ya?” Tanya zelo

“Iya dia oppaku. Ah…. zelo-ya betapa bahagianya aku bukan hanya dirumah tetapi disekolahpun aku diajarkan olehnya” jawab hayoung dengan wajah merona.

Zelo menggenggam pensil hingga pensil itu patah, zelo nampak kesal dengan apa yang terjadi hari ini. Zelo yang sejak pertama kali melihat Hayoung sudah sangat menyukainya. Sepertinya rasa sukanya hanya bertepuk sebelah tangan.

“Yak!! Zelo-ya mengapa pensilku kau patahkan? Ah... jinjja…. aku tidak akan meminjamkan pensil lagi padamu. Huh” kata Hayoung

Break Time

At Canteen

“Omo eonni…… apa ini? Sabun? Body lotion? Body Cleanser? Body scrub sebanyak ini?” ucap hayoung sambil melihat isi tas sunbaenya Kim Namjoo. Namjoo langsung mengambil salah satu sabun dari tasnya yang di pegang Hayoung.

“Putih itu shinzu'i… kulit putih merona hanya dengan shinzu'i…” gumam Namjoo dengan pose yang beragam sambil memegang sabun.

“Ya… eonni-ya apa kau sudah gila?” Tanya Hayoung dengan wajah aneh.

“Apa aku sudah mirip dengan Lee Hyori eonni? Eoh?” Tanya Namjoo.

“Hei… Kim Namjoo… Sadarlah…” ucap Hayoung dengan nada menyepelekan.

“Yak!! Oh Hayoung kamu tau tidak…. akan diadakan casting untuk menjadi model iklan produk kecantikan shinzu'i. Aku ingin mengikutinya, siapa tau saja jika aku menjadi artis terkenal maka dia akan melirikku” kata Namjoo cepat.

“Maksud eonni popcornmu itu? Teman sebangku aku… Choi.. Jun… Hong!” jawab Hayoung.

“Ya… Oh Hayoung-ssi bisa kau pelankan suaramu, eoh??” Tanya Namjoo dengan nada sedikit tinggi.

“Hehe maafkan aku eonni. Eoh… bisa kah aku meminta satu botol body lotionnya? Aku kehabisan body lotion dirumah” ucap Hayoung.

“Ne, ambilah satu” jawab Namjoo.

Berbagai macam cara Namjoo lakukan untuk menarik perhatian lelaki idamannya. Hayoungpun berpikiran yang sama, tetapi semua usahanya selalu sia-sia. Yongguk selalu menganggap itu hanya sebagai ungkapan rasa sayang adik kepada kakaknya. Ya seperti itulah yang ada dibenak Bang Yongguk ketika Hayoung berusaha untuk menunjukan rasa cintanya.

“Eonni…. Namjamu datang” sambil menyenggol lengan Namjoo.

“Mwo?” menoleh kearah penglihatan Hayoung.

“Hei, nuna apakah kamu sudah makan?” Tanya Zelo kepada Namjoo yang sukses membuat pipi Namjoo merona.

“Oh… jadi hanya N-U-N-A mu saja yang ditanyakan eoh? Aku tidak?” kata Hayoung dengan nada sedikit kesal.

“Untuk apa aku menanyakanmu? Sudah jelas kalau kamu sudah makan, lihat sudut bibirmu banyak noda makanan” ucap Zelo sambil mengambik tisu lalu mengusapkannya pada bibir Hayoung, namun secepat kilat Namjoo mengambil tisu itu lalu mengusapkannya pada Hayoung.

“Uri Hayoungie… kalau makan yang rapih” ucap Namjoo.

“Ah, mianhae eonni. Gomawo” kata Hayoung. Dan Zelo hanya dapat menahan tawa melihat mereka berdua.

 

Yongguk POV

At Other Chair

Apa tadi aku mengajar dengan baik? Mataku tidak henti-hentinya bertemu dengan matanya. Ah, kalau begini terus aku bisa gila selama satu semester. Apa tidak bisa ya aku mengajar ditempat lain? Mengapa ini terjadi, perasaan apa ini. Aku sangat tidak nyaman.

“Yongguk-ssi” panggil Chorong.

“Ne Chorong-ssi? Ada apa?” jawabku.

“Bagaimana murid dikelasmu? Apakah mereka ramah terhadapmu? Mereka mendengarkanmu saat kamu mengajar?” Tanya Chorong bertubi-tubi.

“Mereka baik, mereka ramah, mereka mendengarkanku. Tapi ada satu masalah. Bagaimana dengan kelasmu? Apa kamu nyaman mengajar disana?” kataku.

“Sedikit kurang nyaman karena murid laki-laki disana terus menanyakan apakah aku sudah punya namja chingu, berapa nomor telfonku. Ah iya apa masalahmu?” ucap Chorong.

“Haha anak jaman sekarang. Di kelas 1-1 ada adikku yang aku ceritakan padamu itu.” Jawabku.

“Oh Hayoung maksudmu?” Tanya Chorong.

“Ne, aku jadi tidak konsentrasi mengajar. Padahal dia sudah aku anggap adik sejak 12 tahun yang lalu. Haha” kataku sambil tertawa miris.

“Konsentrasilah. Disini dia muridmu bukan adikmu” jawab Chorong.

Aku hanya bisa menggangguk dan memikirkan apa nanti aku mengajaknya pulang bersama atau tidak. Jika aku mengajaknya maka dia pasti akan ditanyakan semua muridku. Jika tidak pasti dia akan memasang wajah jeleknya dan tidak akan berbicara padaku. Ah… Bagaimana ini

 

At Koridoor Class 1-1

Setelah memikirkan dengan matang-matang, aku menunggunya didepan kelas 1-1. Bel pun akhirnya berbunyi dan murid-murid satu persatu keluar dan ada beberapa murid perempuan yang menghampiriku meminta nomor telfon, alamat email, dan lain-lain dengan alasan agar mudah jika ingin bertanya. Sudah 5 menit aku berdiri disini, akhirnya orang yang aku tunggu menampakan batang hidungnya.

“Mwo? Oppa… ah Bang seonsaengnim ada apa?” katanya

“Aku hanya ingin…” kataku terpotong karena tiba-tiba Chorong datang dan mengatakan

“Dia hanya ingin kamu mengerjakan tugasnya. Ah,aku belum memperkenalkan diriku. Aku Park Chorong yeoja chingu Bang Yongguk yang mengajar di kelas 1-5 dan 1-4 kamu bisa memanggilku eonni jika diluar dan bisa memanggilku Park seonsaengnim jika di sekolah” kata Chorong panjang lebar

dan apa katanya tadi? Yeoja chingu? Aku dengannya bahkan belum pernah jalan berdua. Apa-apaan perkataannya tadi.

“Jadi dia pacarmu oppa? Maksudku Bang seonsaengnim. Mengapa tidak menceritakannya padaku?” kata Hayoung sambil menepuk lenganku.

“Annyeonghaseyo, saya Oh Hayoung. Seonsaengnim bisa memanggilku Hayoung. Senang berkenalan dengan anda” lanjutnya sambil membungkukan badan.

“Ada apa ini?” kata seorang namja yang datang dari kelas Hayoung dan langsung merangkul Hayoung. Siapa dia? Berani-beraninya merangkul adikku.

“Aku hanya berkenalan dengan Park Seonsaengnim” jawab Hayoung

“Ah, Annyeonghaseyo seonsaengnim saya teman sebangku Hayoung. Namaku Choi Jun Hong tapi teman-teman biasa memanggil aku Zelo. Senang bisa memperkenalkan diri secara langsung dengan anda berdua” kata namja yang merangkul Hayoung.

Siapa namanya tadi? Zelo? Dia pikir dia itu BoyBand terkenal apa yang harus menggunakan name stage segala. Ah, semakin pusing saja kepalaku ini. Tiba-tiba ada tangan yang memegang tanganku.

“Ayo kita pulang Yongguk-ssi” kata Chorong yan memegang tanganku.

“Kalau begitu saya dan Hayoung juga akan pulang.Hati-hati dijalan seonsaengnim” ucap anak itu sambil membungkukan badannya bersama Hayoung.

Mereka berlalu begitu saja melewati kami berdua dan aku menatap Chorong yang hanya senyam-senyum sendiri. Aku hanya bisa menggelengkan kepala dan melepas tanganku dari genggamannya. Kamipun berjalan sampai tempat parkir dimana motorku berada. Dan Chorong menumpang padaku sampai rumahnya.

***

Yongguk’s Room

Aku menggosok-gosokan handuk di rambutku yang masih basah dan melihat kearah kalender. Hari ini tanggal 11 Juli. APA? 11 Juli? Berarti seminggu lagi Ulang Tahun Hayoung? Apa yang harus aku lakukan?

“Bagaimana ini… Aku belum mempersiapkan apapun. Dan lagi Hayoung menganggapku berpacaran dengan Park Chorong. Dia pasti akan biasa saja dengan kejutan yang nanti akan aku berikan. Ah… aku harus bagaimana… Baiklah disaat seperti ini aku membutuhkan Kim Himchan. Iya aku harus menelfonnya.”

Aku mengambil ponselku dan menelfon sahabatku dari SD yaitu Kim Himchan. Dia selalu punya ide mengenai wanita. Iya dia ahlinya. Aku menekan nomor 4 dan menelfonnya.

“Yeoboseyo Kim Himchan”

“Ada apa Yongguk-ssi?”

“Aku bingung”

“Selalu saja hanya disaat susah datangnya ke aku”

“Ya…. Apa maksudmu? Kaupun seperti itu padaku”

“Hehe. Baiklah, ada apa?”

“Jadi begini…………………………………………………………………….”

 

***

Hayoung POV

Hayoung’s Room

1 minggu lagi ulang tahunku. Apakah dia masih mengingatnya? Mataku kini sudah sembab akibat ulahnya. Oppa mengapa kamu tidak memikirkan perasaanku, saat mendengar wanita itu mengatakan bahwa ia adalah yeoja chingumu hati ini begitu kacau.

 

I hope everything is a dream

I hope everything is a lie

Don’t tell me that you’re sorry

Don’t tell me to be a well

I know that you won’t ever return

Though I know I will still wait for you

 

(Like a Dream by A Pink)

 

-to be continue-

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK