home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Letter

Letter

Share:
Author : kaebsong
Published : 04 Jul 2014, Updated : 11 Aug 2015
Cast : kim taehyung, shin nara, park jimin, kim jung hwa, park yura, oc
Tags :
Status : Complete
2 Subscribes |20943 Views |13 Loves
Letter
CHAPTER 1 : Can I?

Pagi itu, seorang gadis sedang berlarian di koridor kelas. Ia menuju suatu tempat yang paling spesial untuknya.

 

“hosshh.hosshh..untung aku tidak telat, bisa-bisa rencana ku bisa gagal selama ini”

 

Nara menuju loker seorang cowok. Lebih tepatnya cowok yang populer di sekolahnya. Ia menyukainya sudah lama.

 

“ahh..aku harus masuk kelas”

 

Saat tiba dikelas, Nara duduk disamping Jung Hwa. Jung hwa itu manis, tapi tomboy, itu menurut Nara

 

“hai”

“hai Nara”

“tumben sekali kau telat datang? Ada apa huh?”

“tidak..hanya ada masalah sedikit..”

“apa?”

“aku memimpikan v menjadi pacarku”

 

Jung Hwa pun memasang muka datarnya. Ia heran, kawannya ini entah aneh entah bodoh. Kenapa tidak ia nyatakan saja perasaannya.

 

“kan malu kalau cewek duluan”

Itulah jawaban Nara jika ditanya seperti itu

 

***

 

V berjalan di koridor sekolah. Ia pergi kelokernya.

“hehe, surat lagi? Emot yang lucu, dan lollipopnya..terimakasih” v memasukkan lollipop kedalam sakunya.

Ia memperhatikan surat itu

“Oh!”

V kaget menemukan sesuatu, ia pun cepat –cepat menyimpan surat itu ke dalam saku bajunya

 

“hai V ! Mau ke kantin?” Jimin menepuk pundak V

“boleh, uhmm,,kemana pacarmu?”

 “dia sedang bersama temannya. Kalau urusan makanan, dia nomor satu!”

Ucap Jimin sambil melihatkan jari telunjuknya yang mengacung ke arah V

“itu apa?” tunjuk Jimin ke bawah. V memungutnya, ternyata lollipop yang ada disakunya terjatuh.

“bukan apa-apa, kajja!”

 

Di kantin, terlihat para murid menjamahi setiap makanan apa yang dijual.

“hey, kau tau?”

“tidak tahu” ucap Nara polos tanpa melihat Jung Hwa

“yasudah”

“hahahaha..apa?”

“ini hari jadiku yang ke 2 bulan bersama Jimin! Yeey!” teriak Jung Hwa

Kini Nara yang melihat Jung Hwa datar. Ia kembali dengan urusannya, yaitu memakan kuenya.

“yyak..kau ini, tidak ada yang bisa kau ucapkan untukku?”

“aku heran, kenapa Jimin menyukaimu”

 

TUK!

 

“aww..sakit bodoh!” nara mengusap kepalanya

“hanya itu yang bisa kau ucapkan?”

“iya...”

 

Nara melihat ke arah segerombolan siswi yang tengah histeris..

 

“uwaa.. V opaa!”

“V oppa! Kau tampan sekali!”

“uwaa! Jimin dan V manis sekali!”

 

Nara menyukai V. Tapi tidak sefanatik siswi –siswi tersebut. Tanpa sengaja, Nara melihat benda yang ada di saku celana V

 

“Omona! Jung Hwa! Lihat itu! Jung Hwaaaa!!”

 

Jung Hwa menutup telinganya dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu ia membekap mulut Nara

 

“Jung..mmpphh!”

“jangan teriak-teriak! Semua orang menatap kita” Jung Hwa berbisik pada Nara, dan membungkuk minta maaf pada semua orang yang melihat Nara berteriak kesetanan.

 

“aissh..memalukan! ada apa huh!?”

“V menerima lollipop ku! Lihat di saku celananya! Itu saja sudah membuatku senang” Nara menunduk sambil tersenyum, tapi ada rasa sedih menghampirinya.

 

Sedih karena belum bisa mendekati V secara langsung.

 

“sudah, pasti kau bisa, aku yakin itu”

 

Nara hanya mengangguk dan melihat V menuju kelompoknya. Tepat saat itu, mata V dan Nara beradu. Nara memutuskan untuk melihat arah lain. V hanya tersenyum

 

***

 

“Nara-ah, aku pulang dengan Jimin ya, aku ada urusan. Bye~”

 

Jung Hwa pergi sambil menggandeng tangan Jimin

“cih..dasar. teman macam apa dia? Bilang saja mau kencan”

 

Nara berjalan melewati lapangan basket. Ia melihat V sedang berdiri dilapangan sambil memasang muka malas.

 

Spontan membuat Nara bersembunyi dibalik tiang sebelah dinding.

 

“kenapa dia? Apa yang dia lakukan?”

 

Tiba-tiba seorang wanita menghampiri V dan memeluk V dari belakang.

“Oppa! Aku mencintaimu! Jadilah pacarku!”

 

Entah kenapa, dada Nara terasa sakit, rassanya hatinya ditusuk ribuan pisau. Ia ingin menangis, tapi ia sadar, siapa dai? Dia tidak dekat toh dengan V

 

Nara pulang dengan wajah murung. Ia masuk kedalam rumahnya dan langsung berbaring ke atas kasurnya.

 

“huwaa!! Kenapa ini terjadi padaku?! Ini tidak adil! Huwa!!”

Nara menggigit bantalnya dan memukul-mukul kasurnya. Ia geram.

 

“yya..adekku yang manis dan polos tapi nakalnya minta ampun, kenapa kau menangis?”

 

HUP!

 

Shin Wooyoung, yaitu oppanya Nara, berhasil menghindar dengan cepat oleh bantal yang dilempar oleh Nara.

 

“yyak! Kenapa kau melempar bantal hah?”

“oppa! Kalau kau mengejekku lagi, akan kau lempar lampu tidur ini!”

 

“wuiih, sensinya berlebihan -_-“ gumam wooyoung

“hehehe, baiklah..emang ada apa? Katakan pada oppa, bisa saja oppa membantumu”

 

Wooyoung duduk di kasur Nara. Ia mencubit pipi Nara yang chubby itu.

 

“aigoo..lihat kantung matamu. Mirip panda. Hehe.ceritakan pada oppa”

“lepaskan dulu cubitannya...sakit tauu”

“hahaha, lucu”

 

Nara pun mengambil nafas dalam-dalam

 

“aku melihat ada yang menembak V”

“V? Cowok yang kau sukai itu?”

“uhmm” Nara mengangguk

“jadi? Kalau mau cerita, yang jelas. Dasar” Wooyoung merebahkan dirinya di kasur Nara

“mungkin V menerimanya. Hilang sudah harapanku” Nara murung seketika

 

Wooyoung langsung mendudukkan dirinya disamping Nara.

“hey..kau belum tau kan? Itu hanya “mungkin”, belum benar kan? Kau bisa saja mendapatkannya”

 

Nara memandang melihat oppanya. Ia masih belum bisa mencerna kalimat oppanya

 

“maksud oppa?”

“dasar lambat. Maksud oppa, kalau kau terus mengiriminya surat, ia bisa saja menyukaimu. Semua suratmu diterimanya kan?”

Nara mengangguk.

 

“benar juga apa yang oppa katakan. Tapi apa mungkin berhasil?” batin Nara

 

“yasudah. Oppa mau pergi main kerumah teman. Mungkin oppa pulang agak tengah malam. Selamat menjadi  orang menyedihkan. Hahaha”

 

BUAGH

 

Lemparannya tepat kali ini

“hehehe” Nara menatap tajam oppanya

“yyak! Awas kau!”

 

Nara mengambil boneka teddy bear nya yang sebesar badannya itu.

“hey,,ted.. bagaimana kalau itu tidak berhasil?”

Tidak ada jawaban

“hey..aku bertanaya padamu teddy”

Tidak ada jawaban

 

“Aaargghh.. sekaran aku sudah gila, berbicara pada boneka sendiri. Enyebalkan sekali! Siapa yeoja itu! Huwaaa”

 

Drrtt..Drrtt..

 

Nara mengambil handphone nya

 

---

>>08104523XXXX<<<

 

Surat

---

 

“apa ini? Ini nomor siapa?”

Nara mengecek kontak yang ada di handphonenya. Tapi tidak ada yang cocok dengan nomor itu.

 

“ah..sudahlah, mungkin orang sesat”

 

 

 

Please gimme your love and comment ^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK