home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > HOCKY GAME

HOCKY GAME

Share:
Author : 24TalithAdna
Published : 13 May 2014, Updated : 06 Oct 2014
Cast : Suho Exo
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |2566 Views |0 Loves
HOCKY GAME
CHAPTER 1 : Hocky Game

[ONESHOOT&SHORT STORY] HOCKY GAME

~Inspiration form Creepypasta Indonesia with a little essays game content&title from author ~

Title: Hocky Game

Genre: Horror

Cast: -Suho EXO

"When you see he, you will not be turned away. But, you must keep your secret with he..”

--

“Aku datang ke sini, bukan untuk mengganggumu atau mengusirmu , aku hanya ingin berbicara dengan mu. Ingat, hanya kau dan aku..” aku mulai menancapkan pensil ini ke kertas yang sedari tadi ku pegang. Ku putar pensil ini ke segala arah dengan perlahan.. ku lakukan ini selama 1 menit kira-kira lebih beberapa detik. Mulai kurasakan pensil ini berputar dengan sendiri nya, seperti ada tangan lain yang mengontrol berputarnya pensil ini. Ku lepas dengan pelan pensil ini, benar saja, pensil berputar dengan sendiri nya. Kemudian,jatuh.

Aku rasa hantu tersebut telah merespon keberadaan diriku di ruangan gelap ini. Aku duduk di kursi goyang yang telah berdebu, dan mulai menuliskan kata “Ya” dan “Tidak” dengan spasi. Ku letakkan pensil di spasi tersebut. Sebenarnya, aku tidak ingin bermain hal seperti ini. Tetapi, rasa penasaran ku lah yang mendorong ku untuk membuktikan permainan ini. “Apakah mungkin, aku pernah mengenal mu sebelum kau pindah ke alam lain?” aku mulai bertanya pada makhluk halus yang mengontrol pensil ku tadi. Betapa terkejut nya aku ketika pensil yang ku letakkan tiba-tiba terangkat dengan sendirinya , dan mulai menandai kata “Ya” dengan satu garis.

“Bolehkah aku meminta kau untuk membisikkan nama mu?” perlahan perasaan gemetar ku mulai hilang. Karena, ternyata makhluk ini tidak mengganggu dan memunculkan diri, hanya menjawab pertanyaan dariku. Hal yang sama terjadi lagi, tetapi kali ini pensil menandai kata “Tidak” dengan satu garis. Mengapa hantu ini tidak mengizinkan ku untuk mengetahui nama nya? Dan, apakah benar aku mengenal nya? Tetapi,siapa dia? Aku belum pernah mendengar salah satu dari kerabatku yang meninggal.  Di tengah gumam-an ku, aku merasakan hawa dingin di tengkuk ku. Aku merasa kan ada kepala yang mendongkak untuk melihat ku. Perasaan gemetarku perlahan muncul lagi, cepat aku meninggalkan gudang gelap ini , dan menutup pintu nya rapat-rapat.

--

“Apa?benarkah?kau bermain dengan hantu tersebut?” sorak Sehun yang membuat para siswa di dalam kelas menatap kami berdua. Tak hanya siswa, sang guru killer Lee Donghae yang tengah mengajar pun menatap kami dengan wajah yang sangar. Padahal aku berusaha untuk berbicara dengan pelan, tetapi sehun membongkar segalanya. Untung nya, guru killer tersebut hanya menatap seram, tidak memarahi kami berdua dan melanjutkan materi nya yang membosankan. “Ya, aku benar mencoba nya. Dan hantu tersebut mengatakan, aku mengenal nya. Tetapi ketika ku meminta nya untuk membisikan nama nya, dia tidak mengizinkan.”  Kata ku kembali berbisik pada Sehun.

“Lalu?”

“Aku merasakan hawa menyeramkan. Dan aku keluar dari gudang tersebut.”

Sehun tak menjawab pertanyaanku , dia hanya menatap ku dengan raut yang gelisah….  “Hyung… bukankah, peraturan permainan itu, kau tidak di perbolehkan untuk menceritakan pengalaman saat kau bermainnya ,kepada orang lain?” kali ini, aku yang gelisah. Aku lupa rule dari permainan tersebut. Aku telah berjanji dan mengatakan ‘aku hanya ingin berbicara padamu, ingat, hanya kau dan aku..’ … ketika memasuki gudang tersebut. Bagaimana jika hantu tersebut merasa aku telah gagal dan menjaga rahasia dari permainan ini?!

--

Aku sungguh takut untuk kembali ke rumah , aku takut jika tiba-tiba hantu tersebut menyergap ku ketika pintu di buka. Jika, tiba-tiba hantu tersebut menusukkan sesuatu benda tajam di dadaku. Jika,tiba-tiba hantu tersebut melayangkan seluruh isi rumah dan melemparkannya padaku. Jika,tiba-tiba  hantu tersebut melempar ku keluar dari rumah. Dan jika hantu itu menghampiri ku dan merobek-robek&memakan isi perutku.

Perlahan ku buka pintu dengan perasaan gelisah,takut. Suasana masih seperti biasa, hanya aku sendiri di sini. Ya,aku tinggal sendirian. Tidak ada gangguan yang ku rasakan, aku rasa hantu tersebut tidak mempermasalahkan rahasia nya yang tak sengaja ku bongkar, mungkin dia adalah seorang teman dekat dan baikku yang meninggal, hanya aku tak mengingatnya. Ah,syukurlah.

Karena ku rasa aku sungguh masih penasaran dengan hantu itu, aku mencoba permainan itu lagi. Ku buka pintu gudang gelap ini, dan menutupnya, tetapi tidak rapat, agar aku bisa dengan mudah membuka pintu ini ketika aku merasa takut di dalam ruangan gelap ini. “Aku datang ke sini, bukan untuk mengganggumu atau mengusirmu , aku hanya ingin berbicara dengan mu. Ingat, hanya kau dan…” aku takut melanjutkan perkataan ku, karena aku merasa tlah mengingkar janji untuk tidak membongkar rahasia antara aku dengan nya. Tapi.. aku sungguh ingin tau tentang hantu itu. “…Aku” ku lanjutkan 1 kata yang terpotong tadi. Dan mulai ku putar pensil ini di atas kertas.. ku putar dengan perlahan,pelan,tenang dan ..

‘BLAAAAKKKK!!!’ aku mendengar suara jatuh sebuah barang yang keras. Segera ku teriakkan kata “MAAF!!” dan keluar dari gudang yang di singgah oleh hantu itu. Tapi.. tiba-tiba pintu tersebut tertutup seperti di hempas, dan terkunci. Aku berusaha membuka pintu itu, mendobraknya , tetapi sia-sia. “HEI!” segera ku balikkan badan ku , dan kau seharusnya tau, bagaimana rasa takut nya melihat makhluk yang bertubuh merah, dengan mulut yang lebar seperti di sayat habis-habis an oleh sebuah silet, tangan yang termutilasi dan bergantung di pundak nya seperti akan segera lepas, dengan luka memar membusuk di seluruh wajah dan tubuh nya.

“Kau..??!” aku menjerit sekeras-keras nya, walau aku tau, tak akan ada satupun manusia yang mendengar jeritan ku , kecuali aku dan hantu itu. “Siapa kau!!?” hantu tersebut hanya menyeringai seram ketika ku bertanya, dia hanya berdiam di tempat nya. Aku kembali berusaha untuk membuka pintu ini , dan ingin segera cepat-cepat keluar dari rumah ini. Tetapi, sia-sia kembali. “AAARGH!” Sebuah kursi goyang tua menghantam punggung ku dan aku yakin, hantu menyeramkan itulah yang membuat hal itu. “Kau tau dampak nya jika kau melanggar peraturan permainan ini wahai, Kim Joon Myeon!!” sungguh, aku tak bisa membuka mulut ku sedikit saja untuk menjawab perkataan hantu itu. “Kau telah mengikari perkataan mu sendiri!!!” Kini, wajah hantu itu berubah menjadi raut yang sungguh murka. “Dan, kau masih tak tau siapa diriku!?” … “Kau mau tau ?”

“Aku adalah orang yang kau bunuh dengan keji karena aku menyaingi nilai mu di kelas! Kau iri pada ku bukan? Kau memaksa ku untuk pulang bersama dan masuk ke dalam rumah mu. Dan kau membawa ku ke gudang ini. Kau menghantam tubuh ku dengan kursi tua, kau tak peduli melihat wajah dan tubuhku yang telah memar akibat hantaman mu. Kemudian kau permainkan tangan ku sesuka hati mu dengan sebuah kapak!! Kau sobek mulutku dengan sebuah jangkar!” keringat menyucur deras di tubuhku, tapi.. .tunggu, ini bukan keringat.. ini darah!! Aku merasakan sakit yang amat sangat di seluruh tempat darah itu mengalir. Aku masih bisa melihat dengan sakit yang luar biasa, hantu itu tidak bergerak. Ia masih di tempat nya.  Aku merasakan mulut ini di sobek, tangan ku perlahan-lahan terputus, dan aku di hantam beberapa kali dengan kursi tua oleh hantu itu. Persis dengan apa yang pernah aku lakukan pada dirinya…

 

*The End*

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK