(IU)
Aku memasuki suatu ruangan yang asing dan di penuhi dengan orang orang yang sama sekali tidak aku kenal. Aku memasuki ruangan itu dengan kepala yang tertunduk, karena aku memang termasuk orang yang sangat susah untuk bergaul dengan orang baru. Rasanya ingin membiarkan kepala ini tertunduk, karena aku sangat malu dan belum siap menerima kehadiran orang-orang baru tersebut. Tetapi orang yang bersamaku, yang membawa aku ke ruangan itu memaksa aku untuk mengangkat kepalaku dengan segera mungkin dan mulai memperkenalkan diri dari depan. Ya benar, aku adalah murid transfer yang berasal dari Australia. Dan harus pindah ke negeri asal kami yaitu, Korea Selatan (Seoul). Dan aku pun harus menjadi murid transfer ke sekolah Seoul of School.
“Ya anak-anak, semuanya diam!” Guru Kang berusaha menertibkan murid-murid yang sedang sibuk dengan kesibukan mereka dan segera memperhatikan apa yang terjadi di depan kelas.
“Siapa dia?” tanya pria yang dengan gaya yang sombong dan suara yang sangat lantang. Pria itu sangat tampan, dia juga sangat pintar, dia juga pandai bermain basket, bahkan karena kepintarannya dalam akademik maupun kepandaiannya dalam olahraga sering membuat dia terpilih untuk mewakili sekolah dalam mengikuti pertandingan ataupun olimpiade, dan salah satu anak dari pengusaha yang sangat terkenal di Seoul. Sehingga banyak wanita yang mendekati dia. Tapi karena kesempurnaan yang dia punya membuat dia menjadi sombong, dan karena hal tersebut banyak juga wanita dan murid yang lain tidak menyukai dia. Pria itu bernama Kim Wooyoung, sering di panggil dengan nama Wooyoung.
“Hey! Kim Wooyoung! Sebaiknya volume suara kamu di pelankan! Ini bukan Club yang harus menggunakan suara yang sangat kuat seperti itu!” Guru Kang pun sangat marah ketika mendengar Wooyoung bertanya dengan suara yang lantang.
“Oke. Maafkan aku, Guru Kang” balas Wooyoung dengan acuh.
“Hari ini, di kelas ini kita kedatangan seorang murid transfer yang berasal dari negara lain. Oke, silahkan nak. Perkenalkan dirimu kepada teman-teman barumu yang ada di sini.”
Aku pun mengangkat kepalaku dengan segera mungkin. Dan mulai membuka mulutku yang sudah daritadi membeku.
“Annyeong, naneun Lee Ji Eun imnida. Aku murid transfer yang berasal dari Australia. Pindah ke Seoul karena appa ditugaskan ke Seoul.”
“Woooo, Australiaa!!” ada yang berteriak sambil mengatakan itu.
Ada juga yang berteriak mengatakan “yeopo! Neomu yeopoeta!”
"Diaam! Siapa yang menyuruh kalian semua untuk memberi komentar?" Guru Kang kembali menegur mereka semua sambil memukul sebuah tongkat kecil ke papantulis.
"Sudah nak?"
"Sudah, Pak" jawab ku dengan senyum yang merekah dan sambil menatap Guru Kang.
"Baiklah. Sekarang, siapa yang mau bertanya tentang Lee Ji Eun?"
"Na!!" teriak Wooyoung. Dan sekarang, aku memberanikan diri untuk menatapnya.
"Wow. Ganteeng. Kulit yang begitu putih seperti itu. Bahkan mengalahkan warna kulitku sendiri" batinku setelah melihat Kim Wooyoung dengan sendiri.
"Namjachingu? Iso?" tanya Wooyoung sambil mengeluarkan senyum yang mengandung makna, dan diikuti dengan teriakan murid yang lain.
"Huh?"
"Hey! Kim Wooyoung! Kalo mau bertanya, jangan menanyakan hal yang sangat pribadi tentang dirinya" Guru Kang kembali menegur Wooyoung. Tetapi sekali ini, Wooyoung hanya membalas teguran Guru Kang dengan senyuman saja. Senyuman yang sama dengan yang ditunjukkannya ketika menanyakan pertanyaan itu kepadaku.
"Yasudahlah, nak! Sekarang kamu duduk saja. Duduk tepat di samping Suzy. Bae Suzy." Guru Kang berkata sambil menunjuk ke arah yang dimaksud.
Dan pandanganku pun mengikuti arah yang diberikan Guru Kang, begitu pula dengan nama yang di panggil tadi. Yang sangat membuat aku terkejut, ternyata tempat duduk itu persis di depan Kim Wooyoung. Pria yang sedari tadi membuat lelucon ke aku.
Aku pun berjalan ke arah tersebut, dan langsung meletakkan barang-barangku ketika sudah sampai di meja tersebut.
"Annyeong, Lee Ji Eun" sambil mengulurkan tangan ke depan teman sebangku aku.
"Suzy. Bae Suzy" Suzy pun membalas sambil mengeluarkan senyum yang tulus.
"Hey, girl! My name is Kim Wooyoung" sapa Wooyoung dari belakang dengan menggunakan bahasa inggris.
"Kenapa kau pake bahasa inggris? Ini tuh di Korea, bukan di Australia!" kesel Suzy.
"gwaenchana" senyum aku ke Suzy
"Lee Ji Eun"
"Oke. Senang berkenalan" balas Wooyoung
* * *
"Hey! Anak Australiaaa!!" teriak seorang gadis dari kejauhan. Lee Ji Eun pun menoleh ke belakang
"Suzy?" ucapnya pelan
"Kau mau kemana? Kau itu belum tau apa apa sama sekolah ini" ucap Suzy sambil mengatur nafas yang sudah tinggal setengah
"Ke kantin. Aku belum sarapan dari rumah. Sekalian mau lihat sekita dulu" jawab Lee Ji Eun dengan senyum yang sangat polos
"Ajak aku dengan mu!"
"Iya. Maafkan aku. Yasudah ayok." ajak Lee Ji Eun sambil menggandeng tangan Suzy
"Aku memanggil mu apa? Ji Eun?"
"Iya. Cukup, panggil itu aja"
Diperjalanan menuju kantin, dia mendengar dentaman musik yang sangat kuat dari satu ruangan dan sangat di penuhi dengan murid-murid. Dia pun menuju ruangan itu, karena rasa ingin tahunya yang tidak bisa di elakkan.
"Tempat apa ini?"
"Oh. Ini kelas dancer. Aku juga salah satu penghuni kelas ini kok" Suzy dengan bangganya memperkenalkan kelas ini, sambil mengajak Ji Eun untuk memasuki ruangan tersebut.
"Suzy ah~" teriak seorang dari kejauhan
"eonnieeeee" Suzy pun kembali berlari mendatangi orang tersebut
"Dia sangat suka berlari" Ji Eun pun mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena Suzy sudah meninggalkannya sendirian. Dan ternyata di kejauhan ada seorang pria yang memperhatikannya.
"Dia? Kenapa dia ada di sini? Bukannya?" pria itu pun mendekati dia, dengan ragu - ragu.
"Ji Eun?"
Ketika mendengar nama dia di sebut, dia pun menoleh ke belakang.
"Siapa?" tanya Ji Eun dengan polos
(to be continued)
