.
.
.
.
Disebuah taman ditengah kota duduklah seorang yeoja cantik yg menggenakan gaun pengantin wanita, yeoja tersebut menangis tersedu-sedu mengingat kejadian 1 jam yang lalu, dimana ia ditinggalkan di altar oleh kekasih yang amat dicintainya.
.
.
.
.
Flashback
Seorang yeoja cantik bermata indah berjalan dengan anggunnya ke altar dengan senyum yang selalu mengembang diwajah cantiknya, tubuh langsingnya dibalut dengan gaun pengantin berwarna putih, gaun pendek hingga menutupi sebagian kaki indahnya, dengan ekor panjang yang membuatnya terlihat sangat luar biasa. Ia berjalan dengan wajah berserinya di altar sana berdiri seorang namja tampan bertubuh tinggi tegap dengan kulit tan.nya sedang menunggunya dengan senyum yang kaku.
yeoja cantik itu telah sampai didepan altar tangan mungilnya digapai oleh tangan besar namja tampan tadi, keduanya saling melemparkan senyum sang namja tampan tersenyum kaku menanggapi senyum cantik yeoja yang tangannya ia genggam saat ini, saat Pasteur akan memulai membaca sumpah pernikahan, tiba-tiba saja pintu gereja terbuka menampilkan sesosok yeoja cantik lainnya yang terlihat ter-engah engah, mungkin dia kesini dengan berlari, namun sang namja tampan yang telah berdiri di depan altar membelalakan matanya melihat sosok yang tiba-tiba memotong acara pernikahannya…
“Klee…”panggil namja tampan itu pada yeoja cantik yg baru saja tiba itu
“kau mengenalnya Ravi oppa?” Tanya yeoja cantik yang sebentar lagi akan menjadi istri dari namja yang ia panggil Ravi tadi.
“Ravi oppa.. aku kembali, kenapa? Ini ada apa? Kau sungguh ingin menikah dan meninggalkanku?” racau yeoja manis yang tadi dipanggil Klee oleh Ravi.
“Krystal, dengarkan aku…” kata Ravi, tapi terpotong oleh Krystal yang tiba-tiba meneteskan air mata dan berlari keluar gereja, Ravi mulai melangkkahkan kakinya untuk mengejar Krystal tangan besarnya ditahan oleh seseorang, sepertinya Ravi melupakan jika ia harus menikahi yroja cantik yang telah mengisi hari-harinya selama 2 tahun ini, Krystal meninggalkan Ravi karena Krystal harus pindah ke Jepang bersama orangtuanya, dan selama itu Krystal tak pernah memberi kabar apapun pada Ravi, lalu Ravi memutuskan untuk berpacaran dengan Sulli, dan akhirnya mereka berencana menikah hari ini.
“kau mau meninggalkanku?” Tanya Sulli dengan mata yang berkaca-kaca. Sungguh ia sangat takut orang yang dicintainya pergi meninggalkannya pada hari pernikahan mereka. Ravi terlihat snagat bingung, tetapi akhirnya ia lebih memilih mengejar Krystal, ia melepaskan tangan Sulli yang menahannya dengan lembut,
“maafkan aku sul.. maafkan namja berengsek ini” kata Ravi lalu mengecup bibir Sulli sekilas dan meninggalkan gereja tanpa memperdulikan teriakan appanya yang menyuruhya kembali dan melanjutkan pernikahannya. Sedangkan Sulli yang ditinggalkan hanya memandang sendu punggung Ravi yang sudah menjauh dari jangkauannya, ia merasa sanagt hancur, kenapa harus dihari pernikahannya??
“kau jahat oppa, hikks..” lirih Sulli. Appa Sulli meminta penjelasan pada orang tua Ravi, dan appa Ravi tak henti-hentinya meminta maaf atas sikap putranya. Eomma Sulli langsung menghampiri putrinya takut-takut kalau Sulli kenapa-napa, dan benar…
“eomma… hikks..”
“sudahlah nak… eomma yakin kau akan mendapatkan yang jauuuh lebih baik dibanding Ravi” eomma Sulli mencoba menenangkan anaknya, namun Sulli tiba-tiba melepaskan diri dari pelukan eommanya lalu berlari meinggalkan gereja dengan keadaannya yang masih menangis dan berurai air mata.
Flashback END
.
.
.
.
Dan disinilah Sulli, duduk ditaman sendirian, tanpa sempat mengganti gaunnya, ia mengabaikan tatapan orang-orang disekitar taman yang memandangnya dengan tatapan penuh Tanya dan iba.
“hikksss… kau jahat Oppa, kau berengsek!! Appo.. neomu appooyoo” Sulli masih belum bisa menghentikan tangisnya sedari tadi, ia masih merasakan hatinya yang hancur berkeping-keping karena ‘mantan calon’ suaminya tersebut.
Other Side…..
Seorang namja tampan sedang menyetir mobilnya tanpa tujuan dengan kecepatan tinggi, namja ini begitu tampan, dengan rahang tegas miliknya, kulit kuning langsatnya membuatnya terlihat sangat sexy. Tuksedonya masih melekat ditubuh atletisnya namun kemeja putihnya sudah berantakan, 2 kancing teratasnya terbuka, dasinya sudah tak karuan..
“Hyuna-ah… semoga kau bahagia bersamanya, chukae” lirih namja tersebut sambil tersenyum kecut, ia memang sedang patah hati karena orang yang selama ini dicintainya menikah dengan laki-laki yang tak lain adalah hyungnya sendiri.
.
.
.
.
Flashback
Kedua mempelai itu terlihat sangat bahagia, mereka sesekali saling melempar senyum yang menyiratkan kebahagiaan mereka berdua, banyak karangan bunga yang bertuliskan selamat menempuh hidup baru, ‘Lee Jaehwan dan Kim Hyuna’, semua yang ada dalam acara tersebut sangat terlihat bahagia, tetapi tidak dengan lelaki tampan ini, dia terlihat murung dan terkadang menekuk wajahnya, dialah Lee Hongbin yang tak lain adalah adik dari Lee Jaehwan, orang yang sedang menikah hari ini, tapi… bagaimana mungkin seorang adik terlihat tidak bahagia saat sang kakak menikah dan berbahagia? Jawabannya adalah karena orang yang dinikahi kakaknya itu tak lain adalah orang yang sangat dicintainya,
Hongbin terlihat masih berdiri sambil menyenderkan tubuh tegapnya pada dinding dan melipat kedua tangannya didada. Melihat sendu dua orang yang sedang tersenyum bahagia sambil menerima tamu undangan, namun tiba-tiba pandangan Hyuna bertemu dengannya, Hyuna tersenyum begitu juga Hongbin, Hyuna menghampiri Hongbin yang sedang tak berbaur dengan siapapun itu.
“kau kenapa disini? Ayo kita kesana bergabung dengan yang lain” ajak Hyuna dengan lembut pada Hongbin
“baiklah Noona..” kata Hongbin yang hanya pasrah dengan tarikan Hyuna,
Acara pemberkatan pun selesai, Hongbin menatap kedua orang yang telah menjadi sepasang suami istri tersebut,
“saranghae Hyuna noona.. dan selamat tinggal” lirih Hongbin lalu beranjak keluar gedung tersebut setelah sebelumnya ia pamit oleh eomma dan appanya dengan alasan ada klien yang ingin bertemu dengannya, maklum Hongbin merupakan seorang pengacara.
Flashback END
.
.
.
.
Hongbin masih terus mengendarai mobilnya tanpa arah, namun tiba-tiba ia membelokkan mobilnya disebuah taman di tengah kota, ia pun memakirkan mobilnya. Ia melangkahkan kakinya kearah bangku taman yang berada tepat didepan kolam ikan, ia mendudukan tubuhnya pada bangku tersebut, menutup matanya, berharap ia dapat melupakan kejadian yang menyakitkan tadi.
Namun tiba – tiba telinganya mendengar suara merdu nan indah yang sedang menyanyi,
Someday you're gonna realize
One day you'll see this through my eyes
By then I won't even be there
I'll be happy somewhere even if I cared
I know you don't really see my worth
Hongbin mendengarkan dengan seksama lagu yang sedang dinyanyikan oleh seseorang ini, matanya mencari siapa pemilik suara ini, ia pun beranjak dari tempat duduknya untuk mencari sumber suara, hingga ia menagngkap sebuah siluet seorang yeoja cantik dengan gaun pengantinnya, ia pun melihat dengan seksama wajah yeoja itu, cantik, manis, mata yang indah namun terlihat sembab karena mungkin terlalu lama menangis, kulit putih seperti porselen, namun wajahnya yang penuh dengan air mata, membuat Hongbin bertanya-tanya, kenapa gadis ini? Bukannya dia habis menikah? Kenapa ia malah menangis, bukankah ia harusnya bahagia?
You think you're the last guy on earth
Well I've got news for you
I know that I'm not that strong
But it won't take long, won't take long
Cause, someday someone's gonna love me
The way I wanted you to need me
Someday someone's gonna take your place
One day I'll forget about you
You'll see I won't even miss you
Someday, someday
Right now I know you can't tell
I'm down and I'm not doing well
But one day these tears, they will all run dry
I won't have to cry sweet goodbye
Cause, someday someone's gonna love me
The way I wanted you to need me
Someday someone's gonna take your place
Oh, one day I'll forget about you
You'll see I won't even miss you
Someday, I know someone's gonna be there
Someday someone's gonna love me
The way I wanted you to need me
Someday someone's gonna take your place
One day I'll forget about you
You'll see I won't even miss you
Someday, someday
(Jessica SNSD – Someday)
Hongbin menyelesaikan melihat pertunjukan yang ia rasa sangat luar biasa, tanpa sadar ia malah bertepuk tangan, gara-gara itu yeoja tadi menolehkan wajahnya ke arah Hongbin, ia kaget, sedari tadi ternyata ada yang memperhatikannya, entah mengapa juga, bagi Hongbin suara gadis tadi, bisa membuatnya melupakan kejadian menyakitkan itu untuk saat ini. Mata gadis itu membulat saat Jongin berjalan menuju kearahnya, bagi Hongbin ekspresinya itu sangatlah lucu dan imut. Hongbin duduk di bangku yang sama dengan Yeoja itu, Jongin mengambil sesuatu dari saku jasnya yakni sebuah sapu tangan warna merah maroon, lalu menyodorkannya pada yeoja disebelahnya
“ambilah..” kata Hongbin, orang itu mengambil sapu tangan itu dengan hati-hati
“tenanglah, aku tak memberikan obat bius kok nona” timpal Hongbin lagi, si yeoja yang diketahui Sulli itu alhirnya menggunakan sapu tangan itu untuk menyeka air matanya.
“aku Lee Hongbin, kau?”
“aku Choi Sulli..”
“eumm.. maaf kalau aku lancang, aku tak tau apa yang kau alami sehingga kau menangis seperti itu, tapi cobalah kau mencoba kuat, aku juga hari ini telah menghadapi hari yang berat, tetapi aku memiliki keyakikan kalau hidup kita harus tetap berjalan”
“apa yang kau alami har ini? Tanya Sulli pada Hongbin
“orang yang sangat kucintai menikah dengan kakak kandungku..” kata Hongbin sambil menengadahkan kepalanya keatas untuk menghindari jika air matanya jatuh didepan namja cantik yang baru saja dikenalnya ini.
Pernyataan Hongbin membuat Sulli merasa bersalah menyanyakan itu padanya, ia melihat Hongbin yang sedang berusaha menahan air matanya agar tak keluar, Sulli menggerakkan tangannya untuk mengusap pundak Hongbin, berharap bisa meringankan beban Hongbin saat ini.
“aku… juga mengalami hal yang sangat buruk hari ini..” ucapan Sulli membuat Hongbin mengarahkan pandangannya pada Sulli yang sedang menatap lurus kedepan, Hongbin tak berniat menjawab, ia hanya menunggu Sulli melanjutkan ceritanya
“aku.. Hhh… aku ditinggalkan di altar oleh kekasihku yang sangat aku cintai, dia pergi meninggalkanku untuk mengejar masa lalunya, dan aku sama sekali tak bisa mencegahnya, walau aku sudah berusaha menahan langkahnya, hikss” isakan Sulli kembali terdengar, membuat Hongbin memberaikan diri mengusap pundak mulus Sulli yang terekspose, karena Sulli menggunakan gaun kemben, tak ada kain yang menutupi bahunya.
“jangan menangis.. inikan bukan akhir dari segalanya..” kata Hongbin, Sulli-pun menghentikan tangisannya, ia menatap Hongbin yang sedari tadi memandanginnya menangisi ‘mantan calon’ suaminya itu.
“aku tau..” kata Sulli
“baiklah.. ini sudah sore, kau harus pulang, diamana rumahmu? Biar kuantar” tawar Hongbin.
“tidak perlu aku bisa pulang sendiri” tolak Sulli dengan sopan.
“ayolah.. aku tak akan menculikmu, malah jika kau menolak pulang denganku maka kau yang akan diculik, lihatlah gaunmu begini” kata – kata Hongbin membuat Sulli kembali berpikir, akhirnya
“baiklah..” putus Sulli. Akhirnya Sulli pulang dengan diantar Hongbin. Memang kejadian yang Sulli dan Hongbin alami bukan akhir dari segalanya melainkan sebuah babak baru kehidupan percintaan mereka dengan orang yang berbeda, yang telah mereka temukan didepan mata mereka sendiri.
END
Selesaaaaaaaiii~~~ huaaa.. ini FF kilat deh bikinnya mungkin ga bagus-bagus amat makanya aku butuh review dari kalian….
