home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Miracle Of Sweet Holiday

Miracle Of Sweet Holiday

Share:
Author : juyoryn
Published : 17 Dec 2013, Updated : 25 Dec 2013
Cast : Jung Yong Hwa , Rara
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |4540 Views |4 Loves
Miracle of Sweet Holiday
CHAPTER 2 : Miracle A Beach

Pagi ini Rara dan Yuki asyik bermain dihalaman depan. Bibi menyiapkan makanan seperti biasa. Tingtong! Bel rumah berbunyi.

“biar Yuki yang buka” teriak Yuki sambil berlari.

“siapa Yuki?” tanya Rara curiga, karena melihat Yuki dengan asyik.

“masuk oppa” kecentilan Yuki menandakan bahwa Ia seorang namja. Digendongnya Yuki secara tiba-tiba. Rara berdiri setelah mengetahui bahwa Ia adalah orang yang bertemu dengannya 3hari berturut-turut.

“gimana mungkin kakak punya teman yang begitu tampan” anak kecil benar-benar polos menurutnya. Yonghwa tersenyum karena mendapat dukungan dari seseorang.

“ada apa, tidak ada yang kita..”

“aku kesini mau ajak Yuki jalan” potongnya

“benar mau ajak Yuki jalan?” kata Yuki

“yah! Yuki mau kemana?”

“ke pantai”

“wah tempat yang bagus, kajja

Rara hanya bisa melongo dengan percakapan mereka, gimana mungkin baru pertama bertemu langsung seakrab ini. Yonghwa meminta ijin bibi untuk mengajak Yuki keluar, bibi dengan senang hati mengijinkan. Mereka sudah keluar pagar dan Rara berlari “tunggu dulu, aku ikut” teriak Rara sambil membuka pintu mobil. Yonghwa menunjukkan senyum ‘evil’nya.

“aku hanya mengawasi Yuki, jadi jangan berpikir macam-macam” Kata Rara. Yonghwa tetap tersenyum.

Handphone Rara bergetar, bibi menelpon dan memberikan instruksi untuk menjaga Yuki. Rara mematikan telponnya.

“gimana bisa ada telpon tanpa nada dering”

“karena itu terlalu berisik”

“wah benar-benar orang aneh” Rara tidak membalasnya.

Mereka sudah sampai. Yuki begitu asyik bermain dibibir pantai, Rara melihat sekeliling, pantai ini begitu sepi. Rara duduk sambil memainkan pasir dikakinya. Yonghwa duduk disampingnya. Mereka berdua melihat dan mengawasi Yuki. Rasanya seperti keluarga kecil yang bahagia kekeke.

Suara angin dan laut membuat Rara merasa nyaman. Rara memejamkan mata sesaat. Tiba-tiba...

“besok pagi aku ke Jepang” suaranya menyelesaikan kenikmatan Rara. Rara membuka mata. “apa sampai detik ini tidak ada yang ingin kau katakan?” Rara hanya diam. “seperti aku senang bisa bertemu kau, hati-hati dijalan, sampai bertemu lagi atau apa” Rara tetap terdiam.

Rara memandang lurus sambil berkata “lakukanlah yang terbaik” Rara berdiri menghampiri Yuki. Mengajaknya pulang karena hampir sore.

Selama perjalanan Yuki tertidur dan mereka hanya bisa diam sampai didepan penginapan. Yonghwa menggendong Yuki dan menyerahkan kebibi. Rara menunggu didekat pagar.

“kalau tidak ada yang kau katakan, aku yang katakan” matanya begitu tajam memandang Rara “aku merasa bersyukur bisa bertemu kau dan nanti kuharap masih bisa bertemu seperti ini” wajahnya tampak serius. Ia masuk mobil dan melaju.

Rara masuk rumah dengan kaki yang goyah. Semua berlalu begitu cepat, pikirnya. Ia duduk disofa sambil merogoh tas untuk mencari hpnya.Tapi....

“hpku tidak ada”

“gimana bisa?” tanya bibi ikut panik.

“aku tadi taruh ditas”

“mungkin ketinggalan dipantai”

Aaah! Mungkin! Rara berkemas.

“tapi ini sudah sore” bibi tampak khawatir.

“aku harus cari hpku, berusahalah untuk menghubungi hpku, bi”

“tapi besok...”

“aku tidak akan lama” Rara berlari keluar.

Rara mencari dan mencari. Disemua sisi pantai dan mencoba menggali pasir yang mungkin tertimbun.

Bibi masih berusaha menghubungi hp Rara dan lama ditelepon akhirnya diangkat.“halo, apa kau menemukan hp ini, tolong kembalikan. Pemiliknya sedang mencari” mendengar suara wanita paruh baya tersebut, seseorang berbicara.

“bibi ini aku, Yonghwa, hpnya terjatuh didalam mobil”

“syukurlah ada padamu, dia mencari dipantai sekarang”

“pantai?” tanya Yonghwa.

“iya, tapi dia akan senang kalau sudah ketemu gini” telepon tutup.

Baru saja sampai dirumahnya, Yonghwa sudah ingin menuju kepantai lagi, namun diurungkan niatnya sesaat, Ia sedikit senang melihat Rara kebingungan. Ia mencoba melihat-lihat hpnya.

“hp kuno” ejeknya sambil melihat hp Rara yang begitu mungil. Ia sangat penasaran hingga masuk keaplikasi satu per satu. Hingga akhirnya pada mp3. Betapa kagetnya bahwa begitu banyak list. “suka dengarkan musik juga” gumamnya.

Namun lebih shock lagi setelah Ia menemukan nama list grupbandnya begitu banyak. Terlebih lagi ia yakin bahwa Rara sangat suka lagu Sweet Holiday setelah melihat satu-satunya video live perform.

Yonghwa memejamkan mata, jadi selama ini Rara tahu bahwa Ia seorang musisi. Dan Ia teringat kejadian selama ini, menumpahkan teh dengan sengaja kefans yang mengejarnya hingga ‘mengusir’, mengobati luka Yonghwa hingga terlihat tak lebam lagi, tak ingin tahu namanya, menarik tangannya kegang sempit bukan karena ada sepeda melainkan beberapa wanita yang membicarakannya.

“gimana mungkin aku tidak mengerti semua ini” suara hp Rara berdering.

“tolong bawa dia pulang, ini sudah malam, nanti dia sakit, padahal besok pagi kami sudah harus kembali kenegara kami” telepon ditutup. mendengar itu membuatnya meledak.

“gimana bisa aku dibodohi olehnya. Jadi selama ini dia melindungiku. Aaaaaaah!”teriaknya sambil memukul setir mobil. Mobil sport putih melaju dengan sangat cepat.

Dari kejauhan Yonghwa memandang punggung Rara duduk dengan pasrah. Yonghwa mendekati dan melihatkan hp Rara dari atas tepat didepan Rara. Rara kaget dan juga senang, tapi setelah mengetahui yang memegang Yonghwa, Ia buru-buru mengambilnya. Namun Yonghwa dengan sigap menarik hpnya. Rara berdiri seketika “kembalikan hpku” ujarnya.

“kalau aku kasih padamu, kau pasti langsung pergi” dengan santainya ia tidur diatas pasir. “temani aku istirahat, saat aku terbangun aku akan memberikan hpmu” ia memejamkan mata, tangan kirinya menopang kepalanya, hp Rara diletakkannya sebelah kanan. Dengan sabar Rara duduk disebelah kirinya. Rara hanya bisa menunggu.

5menit, 10menit, 20menit berlalu. Rara membalikkan badannya dan melihat Yonghwa sedang tertidur. Rara beranjak kesisi kanan Yonghwa, melepaskan sweater kemudian memandangnya dari dekat. Ia menaruhkan sweaternya kebadan Yonghwa sambil menutupi sebagian wajahnya. Rara mengambil hpnya lalu meninggalkan Yonghwa seorang diri.

“gimana bisa hingga detik terakhir, kau masih memperdulikanku” yonghwa berdiri sambil memegang sweater Rara.

“aku tak pernah memperdulikanmu, jangan salahpaham atas semua tindakanku”

Yonghwa mendekatinya “jangan berbohong, mau sampai kapan kau menghindar” Rara hanya terdiam. Hampir saja Rara membalikkan badan untuk meninggalkannya, namun “uri dulmanui sweet holiday” sepotong bait Yonghwa nyanyikan.

Mata bulat Rara terbuka lebar sambil menutup mulut dengan tangan kirinya.

“bukankah sejak awal kau tampak mengacuhkanku namun memperdulikanku secara diam-diam”Yonghwa memegang pundak Rara. “gimana bisa kau seakan tak mengenalku” lanjutnya.

“Yah! Awal bertemu denganmu, aku tak berharap untuk bertemu denganmu lagi. Aku tak ingin dekat dengan artis terkenal sepertimu” airmata Rara menetes “itu sungguh merepotkan bagiku,aku benci kau, kau memiliki banyak fans,aku tak ingin terlibat dengan mereka kelak jika kita terlalu dekat” kedua tangan Rara memukul-mukul dada Yonghwa sambil menangis.

Seketika Yonghwa menarik lengan Rara dan memeluknya. Yonghwa mendekapnya begitu erat.“babo! Kau benar-benar bodoh” kata Yonghwa. Begitu lama Ia memeluk Rara.“dengan caramu seperti itu justru membuatku penasaran terhadapmu,dan kau yang membuatku jatuh hati padamu” Yonghwa pun tersenyum sambil menghapus air mata dipipi Rara. Ia pun tak habis pikir kenapa memiliki perasaan seperti ini.

Mereka bergandengan tangan sambil berjalan dipinggir pantai.

“kau benar-benar fans setiaku”

“aku bukan fansmu”

“gimana mungkin kau menyangkalnya”

“aku hanya suka lagu kalian”

“bukankah itu juga seorang fans”

“tapi aku sama sekali tak peduli kehidupan pribadi kalian”

“fans yang baik” Yonghwa mencoba menggodanya sambil mengusap rambutnya dengan penuh sayang.

Keajaiban yang terjadi diliburan ini membuat mereka begitu bahagia, terlebih lagi suara kembang api yang banyak menandakan sesaat lagi akan pergantian tahun, yang menjadikan tahun baru menjadi Sweet Holiday.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK