home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Miracle Of Love From Han River

Miracle Of Love From Han River

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 15 Dec 2013, Updated : 18 May 2018
Cast : Cho Kyuhyun, Jung Yonghwa, OC
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |25459 Views |4 Loves
Miracle of Love from Han river
CHAPTER 1 : Coffee Shop

Seorang gadis memasang kedua bola matanya untuk menemukan sebuah kertas putih yang bertuliskan namanya. Dia menengok ke kanan dan kekiri,

“Sandra-ya”Teriak seorang gadis.

Sandra menoleh.

“Hello My Cousin”Sandra menyapanya, lalu ia mendekat pada gadis yang memanggilnya tadi.

“Oh My God you look so beautiful”Gumam Sandra saat ia sudah berhadapan dengan sepupunya itu.

“Aigoo… sepupuku ini juga cantik. Ya! Bagaimana Australia?”Tanyanya.

“Ya! Kim Jae Rin, tau kah kau jika aku sangat bosan disana? Makanya aku datang berlibur disini”Jawab Sandra.

“Tunggu! Kau bahkan lebih terlihat seperti turis”Balas Jae Rin yang mengamati Sandra.

“Itu karena aku besar disana. Daddy tak pernah mengizinkanku untuk tinggal disini. Padahal ini kan kota kelahiran Ibuku”Jawab Sandra.

“Ne… Arasseo, aku juga tahu kau kesini karena punya maksud lain kan? Sampai kau rela merogoh kantongmu itu?”Tanya Jae Rin.

“Sudahlah, aku jadi malu. Ayo kita pulang ke rumahmu. Aku sudah lapar”Jawab Sandra.

Mereka pun berjalan keluar Incheon International Airport untuk menuju kediaman Jae Rin.

Ya, dialah Sandra, gadis keturunan Korea-Australia yang menetap di Australia bersama Eomma dan Daddynya. Tak bukan dan tak lain karena Daddynya yang warga asli sana dan meminta istri bersama anak tunggalnya juga tinggal disana.

Untuk acara berlibur Sandra yang hanya sendiri datang ke Korea ini, ia sudah direstui Daddy dan Eommanya meskipun harus memakai uang sendiri sebagai syarat. Untungnya, ia mempunyai Paman dan Bibi beserta anaknya yakni, Kim Jae Rin yang tinggal di Korea. Setidaknya ia bisa menghemat uangnya untuk tidak menginap di Hotel.

Jae Rin menginjak pedal gas untuk sampai ke rumahnya.

“Ya! Benarkah kau percaya tentang mitos sungai Han?”Tanya Jae Rin.

“Sangat percaya. Memangnya kau tidak?”Tanya Sandra.

“Ani, aku sudah sering ke sana dan bertemu orang baru disana. Tapi, tak ada atu pun yang menjadi jodohku”Jawab Jae Rin dengan pandangan yang fokus ke jalan.

“Mungkin kau bertemu dengan sesama perempuan, makanya tak menjadi jodohmu”Balas Sandra lalu ia tertawa.

“Kau ini”Kata Jae Rin.

Aku percaya mitos itu. Jika kamu bertemu dengan seorang yang tak kau kenal dan berlawanan jenis denganmu di Sungai Han. Kau akan berjodoh dengannya. Aku ingin sekali pasanganku orang Korea, agar aku bisa pindah kesini dan tinggal disini. Gumam Sandra dalam hati.

Sesampainya di rumah Jae Rin, ia disambut hidangan nan menggoda buatan Bibi Park. Tentunya, Paman dan Bibinya juga menyambutnya dengan rentetan pertanyaan untuk Sandra. Mulai dari orang tuanya, pekerjaannya, aktivitasnya, sampai yang membuat Sandra malu adalah mengenai asmara.

Malam harinya, Sandra memilih jalan-jalan untuk merasakan angin dingin yang dihembuskan sesaljuan yang mungkin akan turun.

“Besok malam, aku dan Jae Rin pergi ke sungai Han. Semoga aku bisa mendapat jodoh yang ku harapkan”Gumam Sandra sambil berjalan dengan boots coklat dan mantel yang membalut tubuhnya itu.

Sandra melihat sebuah kedai kopi di ujung jalan perumahan tempat Jae Rin tinggal dan ia berniat melangkahkan kakinya kesana.

Sesampai di depan pintu masuk, ternyata banyak pengunjung yang sedang menghangatkan diri dengan secangkir kopi di meja masing-masing, ada yang berpasangan, dan datang bersama teman-temannya.

Sandra mencari meja yang masih kosong, ia meneliti sudut kedai itu.

“Itu ada satu meja masih kosong”Kata Sandra dan ia bergegas berlari ke meja itu.

Tapi, saat ia menaruh tasnya di meja, ada seorang pria yang duduk di salah satu kursi di meja itu.

“I’m sorry, aku mendapatkan ini lebih dulu”Kata Sandra.

Pria berkulit putih dan tingi itu tak menjawab. Ia tertunduk dengan pandangan ke layar handphonnya.

“Apa kau tuli?”Gumam Sandra.

“Mwo?”Ia mengadahkan kepalanya.

“Apa kau tidak lihat disini penuh? Aku juga berhak duduk disini”Lanjutnya.

Apa-apaan dia, kenapa jadi dia yang mengomel? Gumam Sandra dalam hati.

“Tapi aku tak perduli, aku sampai lebih dahulu dan aku tak mau semeja denganmu”Balas Sandra lalu ia meninggalkan tasnya  di meja itu untuk memesan kopi.

Lima menit kemudian, Sandra kembali ke meja tadi dengan cup capucinno ditangannya.

“Tasku…”Sandra terkejut melihat tasnya yang tergeletak di lantai tak jauh dari meja.

Lalu ia mengarahkan tatapan tajam pada pria tadi yang masih duduk dengan santai itu.

“Ya! Apa ini kau yang membuang?”Tanya Sandra.

“Kau kan yang tak mau semeja denganku. Jadi ku buang”Jawabnya cuek.

Sandra menghembuskan napas tak percayanya. Lalu ia mengambil tas pria tadi dan melemparnya ke lantai.

“Ya! Apa yang kau lakukan?”Omel pria itu.

“Hanya melakukan apa yang kau lakukan”Jawab Sandra.

“Ya! Kau ini… Jinjja..”

“Maaf Nona, Tuan, kami minta tolong untuk tidak membuat keributan disini”Tegur seorang pelayan.

“Mianhae”Kata Pria itu lalu mengambil tasnya.

Ia menarik Sandra dan memaksanya duduk di kursi, dan Pria tadi duduk di hadapannya.

"Bisakah kau duduk diam disini? Karenamu semua orang melihat ke sini"Gerutu Pria itu.

Dengan terpaksa, Sandra duduk disana karena ia juga sudah terlanjur membeli cappucino. jika ia membawanya keluar, tentunya akan membuat cappucino itu menjadi butiran es karena udara yang sedingin itu.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK