home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > The Magnae Yeoja

The Magnae Yeoja

Share:
Author : rinta41
Published : 09 Dec 2013, Updated : 09 Dec 2013
Cast : All Member Super, Kim Rae Yoo, Lee Via and Etc character
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |1032 Views |0 Loves
The Magnae Yeoja
CHAPTER 1 : The Magnae Yeoja Part 2

2 minggu kemudian….

@ Atap gedung SM ent.

Rae Yoo Pov_

Tak terasa sudah dua minggu, aku di training di sini. kata produser ahjussi, kalau aku terus menunjukkan perkembangan dalam bakatku. Dalam waktu 3 bulan, aku bisa mulai ikut debut dengan oppadeul Suju. Apakah mungkin, aku bisa mengembalikan senyuman mereka? Setelah Kibum oppa vakum dan Hangeng gege keluar.

“ Yak! Rae Yoo –ah. Sedang apa kau duduk di sini?”getak seseorang dari belakangku. Sesaat kemudian, aku menoleh ke sumber suara itu ternyata oppanya Lee Via dengan couplenya.

“ Annie, aku sedang menenangkan diri di gedung ini. Apalagi, jam trainingku sudah habis, sunbae.”balasku santai.

“  Yak! Kamu fikir, kami semua akan menerima kamu sebagai pengantinya Hangeng hyung?”tanya Donghae oppa sambil mendekat ke arahku.

“ Aku gabung dengan grup kalian, bukan karena aku mengantikan Hangeng sunbae atau siapa pun di Suju. Aku hanya, menjadi anggota kalian yang terakhir. Apalagi aku sudah tahu, kalian semua pasti tidak akan menerimaku kalau aku pindah ke dorm kalian.”jawabku santai.

“ Lalu kenapa kamu, tidak mundur saja sebelum kamu debut bersama kami?”tanya Eunhyuk oppa dengan nada sinisnya.

“ Sayangnya, aku sudah menanda tangani surat kontraknya. Dan aku, sudah menjalani training selama 2 minggu. Kalau aku mundur, berarti perjuanganku sebagai penyanyi, sekaligu musisi akan  sia – sia.”jawabku. Sebenarnya aku sangat  menyesal mengatakan ini, kepada orang yang lebih tua dari aku.

“ Oke, kalau itu maumu. Kalau kamu datang ke dorm, siap – sipa saja. Kamu tidak akan, di pedulikan dengan member yang lain. Termasuk aku dan Eunhyuk, yang tidak akan menyambut kedatanganmu. Arra…”ucap Donghae oppa. Aku pun beranjak dari dudukku, sambil menatap ke arah mereka berdua.

“ Terserah, kalian berdua. Aku tidak peduli, dan yan paling penting aku tidak akn mundur dari ini semua. Annyeong….”balasku sambil berpamitan kepada mereka berdua.

Setelah itu, aku pergi meninggal atap gedung menuju lantai 1 karena hari menjelang maghrib. Kalau tidak cepat pulang,  aku bisa telat untuk menjalankan sholat berjamaah bersama paman, bibi, dan Mas Rafli.

“ Huh~, sudah aku duga. Pasti akan begini jadi bila aku masuk di Suju.” Gumamku sambil berjalan menuju tangga.

“ Tapi, bila aku mundur. Siapa yang akan mengembalikan, senyuman mereka, dan siapa yang akan melindungi mereka. Kalau sebagian member, bisa melindungi diri di balik pungung Leeteuk oppa. Sedangkan Leeteuk oppa sendiri, dan yang lain apa tidak terkena ancaman bahaya dari sasaeng fans. Ya Allah, ya robbi. Tuntunlah hambamu ini. Semoga hamba, bisa menjalankan ini semua.”ucapku dalam hati.

Saat aku berjalan menuju sepedaku, aku bertemu Key dan Minho yang akan masuk ke dalam kantor. Mereka berpapasan denganku, dan aku hanya membungkukkan badanku. Walau aku seumuran dengan mereka berdua.

“ Rae Yoo – ssi, kamu mau kemana?’tanya Minho.

“ Aku mau pulang Minho –ssi. Apalagi sebentar lagi, mau waktu sholat maghrib. Kalau aku tidak cepat – cepat, aku bisa telat sholatnya.”jelasku.

“ Di sini juga, ada tempat untuk ibadah orang muslim. Kenapa kamu, terburu – buru kita baru sampai.”ucap Key.

“ Mianhae, Key – ssi. Aku harus pulang, karena ahjussiku, ahjummaku, dan sepupuku sedang menungguku. Annyeong..”balasku berpamitan kepada mereka berdua.

“ Yak! kamu tadi, dapat salam dari Onew hyung tuh..!!”teriak Minho.

“ Waalaikumussalam….!!!” balasku berjalan cepat keluar gedung.

Kemudian aku mengambil sepedaku, yang terparkir di depan kantor. Setelah itu, aku naik sepedaku dan mengoes dengan kencang menuju rumah ahjussi dan ahjummaku yang tidak jauh dari SM Ent.

@ Home’s

“ Assalamualaikum, jib-e waseo…!!!”ucapku saat masuk rumah. # Aku pulang#

“ Waalaikumussalam, eh ponakan bibi sudah pulang.”sambut bibi dengan bahasa Indonesia.

Enggeh (bhs. jawa formal/ bhs. Jawa krama alus)  Bulek, soale aku maeng traininge mek  dilut.”balasku sambil meletakkan tasku. # Iya Bibi, soalnya aku tadi trainingnya hanya sebentar#

Yo wis, saiki awakmu adus dikek, terus kene sholat bareng ya nduk # Ya sudah, sekarang kamu mandi dulu. Lalu kita bersama, ya nduk#( ‘Nduk’ dari kata ‘Genduk’ =  anak perempuan).”ucap Bibiku sambil membelai kepalaku.

Enggeh, Bulek.”balasku sambil berlari ke arah kamar mandi untuk mandi. # Ne, Ahjumma#

Setelah 15 menit untuk mandi dan berganti pakaian, aku pun langsung menuju Bibi, Paman, dan Mas Rafli ke ruang sholat untuk sholat maghrib bersama. Beginilah ke hidupanku di Korea, sejak di tinggal Bunda dan Ayah untuk selama – lamanya saat aku SD di Indonesia dulu. Saat SMP kelas 2 aku baru pindah ke Korea, sampai sekarang. Tapi kalau lebaran, biasanya aku dan Jung Hyun oppa pulang ke Jogja untuk menemani nenek dan kakek  alias orang tua Bundaku.

Maklumlah dulu, di saat Bunda berusia 16 tahun terpaksa menikah dengan namja Korea beda keyakinan karena Bunda hamil Jun Hyun oppa. Tapi setelah Jun Hyung oppa masih berumur 2 tahun, mereka berdua bercerai. Sedangkan Bunda, kembali ke Indonesia membawa Jung Hyun oppa. Selang beberapa tahun menjanda, akhirnya Bunda bertemu dengan namja Korea yang bekerja di Jogja dan menikah. Sedangkan Jung Hyun oppa, di bawa appa kandungnya kembali ke Korea saat usiaku masih 6 bulan.

Saat aku SD kelas 5 itulah, aku mendapatkan kabar tidak mengenakan dari appa Jung Hyun oppa dan mulut Jung Hyun oppa sendiri. Kalau Ayah dan Bunda, meninggal dunia karena kecelakaan pesawat. Aku fikir oppa hanya bercanda, tapi saat aku melihat 2 jenazah yang terbujur kaku  dan di bungkus dengan kain kafan. Aku baru percaya, kalau Bunda dan Ayah meninggal dunia. Saat aku, melihat wajah mereka berdua yang masih utuh yang tidak di tutup kain kafan di bagian wajah.

Setelah sholat maghrib bersama – sama, aku dan keluarga pamanku berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama. Ya, walau sebentar lagi aku harus pindah ke dorm dan mereka semua akan pindah ke Busan.

Wah, mari ngene. Aku gak iso kayak ngene maneh, mangan bareng – bareng sak meja ben mari sholat magrib.”komentar Mas Rafli sambil mengambilkan nasi untukku. # Wah, sebentar lagi. Aku tidak bisa seperti ini lagi, makan bersama – sama satu meja setiap setelah sholat magrib#

Emange, kenek opo Mas?”tanyaku heran. # Emannya kenapa, oppa?#

Ya, mari ngene awakmu wis tinggal ndek dorm. Aku, ibu, ambek bapak, kate pindah nang Busan.”jawabnya santai sambil mengambil lauk kepiringnya.# Ya, sebentar lagi kamu sudah tinggal di dorm. Aku, ibu, dan bapak, akan pindah  ke Busan.#

Tapi lek aku, gak sibuk nemen. Aku lak iso moleh nang Busan, Mas.”balasku sambil menyuapkan nasiku ke dalam mulutku. # Tapi kalau aku, tidak sibuk sekali. Aku kan bisa pulang ke  Busan, Mas.#

Oh, iyo Re. Awakmu kapan pindah nang dorm?”tanya Paman. # Oh, iya Re. Kamu kapan pindah ke dorm?#

Insyaallah, sedino sak derenge sampean, kale Bulek pindah. Pak Lek,( Bhs. Jawa Formal kepada orang yang lebih tua)” jawabku pelan.

# Insyaallah, satu hari sebelum anda, dan Bibi pindah. Paman..#

Oh, ngono. Tapi pesene Pak Lek, kamu kudu segrep sembayang, luweh sabar ngedepi cobaan. Lek ono opo – opo, ambek grupmu itu. Awakmu iso kok, moleh nang Busan sak karepmu. Lawang omahe Pak Lek ambek Bu Lek, buka jemblang gawe awakmu.”pesan Paman kepadaku. # Oh, gitu. Tapi pesannya Paman, kamu harus rajin sholat, lebh sabar menghadapi cobaan. Kalau ada apa, dengan grupmu itu. Kamu bisa kok, pulang ke Busan semaumu. Pintu rumah Paman dan Bibi, terbuka lebar untuk kamu#

Enggeh Pak lek, Matur Nuwon ( ucapan terima kasih dalam bahasa jawa Formal)”ucapku pelan.

Setelah itu, kami semua makan bersama dengan nikmat. Sebenarnya aku, ingin menangis karena aku tidak mau berpisah dengan mereka. Karena hanya merekalah, saudaraku yang aku punya selain Jun Hyun oppa. Sebab Pamanku ini, adalah adik satu – satunya Bunda yang paling aku sayangi.

Setelah makan malam, aku membantu ahjussiku di cafenya. Kebetulan setiap malam minggu, cafenya banyak sekali yang datang.

“ Annyeong, Rae Yoo –ah…!!!” getak ketiga sahabatku, yang baru saja datang.

“ Yak! bisa tidak. Membuat orang jantungan, seperti itu?” tanyaku sebal kepada mereka.

“ Mianhe, chingu. Habisnya dari tadi, kamu diam terus. What happen with you, chingu?” Helen Yang.

“ Tanya saja, tuh. Sama oppa Jyo Rin, sama oppa Via. Tadi sore, mereka sudah membuat aku kesal. Arra..”ucapku melepaskan rangkulan Helen Yang.

“ Memangnya, oppaku salah apa yang membuat kamu kesal?” tanya Jyo Rin.

“ Tanya saja, sama ikan oppamu. Selama aku training, jarang – jarang ada senor yang menjatuhkan mood juniornya,”

“ Mungkin, oppaku dan oppa Jyo Rin. Khawatir kalau mereka, ada saingannya,” ujar Via.

“ Aku sudah tahu, Via – ya. Makannya, aku gabung dengan mereka tidak mengantikan posisi siapa – siapa. Sesuai dengan tekatku, aku hanya ingin mengembalikan semuman mereka, dan mengembalikan Hangeng gege kepada mereka,” balasku.

“ Rae Yoo –ah, susah untuk membujuk Han gege. Aku saja, sudah mencobanya gagal terus.”ucap Henry gege tiba – tiba nongol.

“ Tapi tdak salahnya, kan. Suatu saat, aku bisa mencobanya untuk kembali?” ujarku kepada Henry gege.

“ Terserah kamulah, aku hanya mau kasih tahu. Kamar di dorm, yang akan kamu tempati sudah aku renovasi dengan Zhoumi gege dan Kang In hyung. Mungkin setelah kamu, training kamar itu sudah bisa di tempati.” Henry gege memberitahukan kepadaku, sambil menyruput kopinya.

“ Capucino, dan Moccacino buatanmu ternyata enak juga. Wah, kalau sudah berada di dorm. Aku bisa dapat ini semua, secara gratis nih.” Pujinyanya, dengan cengengesannya. Memamng setiap malam minggu, di cafe Pak Lekku hanya Henry oppa yang sering datang, dan sering mengoda yeoja – yeoja cantik yang selalu memandangi Mas Rafli sedang jaga kasir.

Rae Yoo Pov_End-

@@@

Beberapa bulan kemudian….

Author Pov_

Tidak terasa sudah memasuki 3 bulan, Rae Yoo melaksanakan trainingnya. Hari untuk masuk dorm pun, sudah tiba. Tapi yang membuat Rae Yoo sedikit terkejut,  dia mau tidak mau harus satu dorm dengan semua member Super Junior. Padahal Rae Yoo tahu sendiri, kalau mereka semua tidak akan menyambutnya dengan senyuman kecuali Zhou Mi dan Henry.

“ Heh, dapat pengumuman kamu bakal satu atap dengan semua member Super Junior. Muka di tekuk terus gitu, senyum dong.”kata Jung Hyun saat membantu Rae Yoo beres – beres pakaiannya.

“ Hmm..”ucap Rae Yoo sambil menunjukkan senyuman yang dipaksakan.

“ Mas Jung, semenjak Rere mau masuk dorm. Dia tidak seperti biasanya, mukanya cemberut terus dan gak bersemangat.”ucap Rafli kepada Jun Hyung dengan bahasa indonesia.

“ Hah! Jinjayo?”tanyanya sambil menatap kepada adik kesayangannya.

Setelah semuanya selesai, Rae Yoo langsung membawa kopernya ke bagasi mobil milik oppanya dan berpamitan kepada Paman dengan Bibinya. Saat Rae Yoo berpamitan kepada Bibinya, sang bibi tiada henti mentikkan air matanya dan memeluk Rae Yoo dengan erat.

“ Hat – hati , ya Re.”ucap paman Rae Yoo sambil memeluk kepanakannya itu.

“ Iya, pak lek.”balas Rae Yoo.

Setelah itu, dia naik ke dalam mobil Jun Hyung dan Jun Hyung juga berpamitan dengan paman dan bibinya. Sesaat kemudian, Jun Hyung tancap gas meninggalkan rumah paman dan bibinya. Saat melewati gedung base came ELF pusat, Rae Yoo menyuruh oppanya berhenti di depan gedung itu. Karena dia ingin berpamitan dengan sahabatnya yang menjadi ketua  ELF pusat.

Setelah itu, Rae Yoo turun dari mobil oppanya dan masuk ke dalam ke gedung itu. Sesaat kemudian, dia bertemu sahabatnya yang ia tuju dan mengatakan semuanya kepada sahabatnya itu

“ Rae Yoo -ah, jangan khawatir. Oppadeul di sana, tidak akan apa – apain kamu.”ujar Yoo Jin kepada Rae Yoo. Saat Rae Yoo, akan berpamitan ke tempat tinggal barunya.

“ Yoo Jin, bukan itu yang aku khawatirkan. Aku takut, kalau mereka semua tidak menerimaku termasuk E.L.F.”kata Rae Yoo datar.

“ Rae Yoo -ah, dulu kita semua E.L.F menolak akan hadirnya Henry dan Zhoumi di Super Junior. Sehingga mereka berdua, bergabung di Suju M. Tapi, dengan datangnya kamu ke Super Junior. Para E.L.F,  bersuka cita menyambut kamu. Karena kamu, adalah salah satu anggota E.L.F yang di sukai semua orang karena kesetiaan kamu terhadap sesama.”tutur Yoo Jin.

“ Doakan saja, Yoo Jin. Semoga aku, bisa betah di grupku yang baru ini. Dan aku mohon, kepada kamu dan teman – teman E.L.F lainnya. Bila bertemu aku, yang sudah masuk di Super Junior. Aku ingin, kalian bersikaplah biasa kepadaku. Karena, dengan itu aku bisa merasakan indahnya persahabatan.”pesan Rae Yoo kepada sahabatnya sebagai perwakilan E.L.F.

“ Mullo( Semoga ), Rae Yoo -ah. Kita pasti, akan mendoakan kamu dan berjanji akan bersikap biasa bila kita semua bertemu kamu. Walaupun, kamu menjadi member Super Junior.”balas Yoo Jin.

“ Gomawo, chingu.”ucap Rae Yoo sambil memeluk sahabatnya.

“ Cheoman, chingu.”balas Yoo Jin samabil menitikan air matanya.

Sesaat kemuadian mereka berdua, berpelukkan sebagai tanda perpisahan mereka. Lalu Rae Yoo, kembali lagi ke mobil oppanya di antarkan Yoo Jin. Rae Yoo melambaikan tangannya menandakan selamat tinggal  kepada sahabatnya itu.

Selama di perjalanan menuju dorm, Jun Hyung memperhatikan Rae Yoo yang tidak bersemangat seperti biasanya. Dia tahu pasti Rae Yoo, tidak akan di sambut dengan baik dengan semua member Super junior.

“ Sudah jangan khawatir, saengie. Mereka pasti, akan menjaga kamu dengan baik.” Ucap Junghyun mengelus rambut adiknya.

“ Tapi, oppa. Kamu kan, tahu kalau aku tidak akan di sambut hangat oleh mereka semua kecuali Henry, Zhoumi, Kang in, Kibum, dan Hangeng..” ujar Rae Yoo.

“ Re, oppa janji. Kalau aku, tidak ada jadwal mangung. Aku akan menjenguk kamu, ke dorm Suju. Asal kamu di sana, kamu harus tetap tersenyum.” Tutur Junghyun, kepada adik semata wayangnya.

“ Oppa, kalau oppa pulang. Berikan maafku, kepada appa oppa ya. Selama ini, aku jarang pulang kerumahnya. Malah aku memilih ke rumah pak Lek sama Bu Lek, sampai sekarang.”

“ Ne, nanti aku sampaikan kepada appaku. Dia tahu kok, kenapa kamu memilih hidup dengan Pak Lek, dan Bu Lek.” Balasnya, sambil terus konsentrasi dengan jalan.

@ Dorm Super Junior

Beberapa menit kemudian, Rae Yoo sudah berada di dalam dorm Super Junior. Saat ia datang, dan berdiri di hadapan ke 10 member Suju. Tidak ada, satu member Suju pun menyambutnya dengan hangat. Melainkan, ia mendapatkan sambutan tatapan dingin dari mereka semua.  Akan tetapi, dia tetap tegar dan berusaha tersenyum kepada mereka.

“ Annyeonghaseyo, Rae Yoo imnida.”kata Rae Yoo sambil membungkukan badan sebagai tanda hormat kepada mereka.

Setelah itu, ia mendengarkan penjelasan Leeteuk soal tata tertib di dorm dan peraturan di dorm. Sebenarnya, di hati Leeteuk dia juga malas berbicara dengan member barunya itu. Tapi karena dia leader di Suju, mau tak mau dia harus profesional.

Setelah mendengar, pejelasan dari sang Leader yang panjang lebar. Rae Yoo langsung, masuk ke kamar barunya yang letaknya di tengah – tengah antara kamar KyuMin dan YeWook. Tanpa di antar, oleh salah satu dari mereka. Rae Yoo masuk sendiri ke kamarnya,  dan menata rapi semua barangnya mulai dari buku – buku prlajarannya, sampai pakaiannya.

Saat ia merapikan barang – barangnya, tidak ada yang membantunya untuk merapikannya. Hanya ia, sendiri yang beres – beres kamarnya sendiri itu.

“ Sudah aku duga, pasti mereka tidak akan menyambutku dengan hangat.”gumam Rae Yoo dalam hati.

“ Aku harus, tegar dan sabar apapun yang terjadi.”lanjut Rae Yoo dalam hati memejamkan matanya sambil menarik nafasnya.

Sedangkan member suju, yang dari tadi ruang tengah asik membicarakan Rae Yoo.

“ Cih~, yeoja itu. Tidak ada orang, yang menyambutnya. Dia masih saja, bisa tersenyum seperti itu kepada kita.”cibir Heechul.

“ Yak! Memangnya, aku betah bicara dengannya tadi. Enggaklah, malah malas iya yang ada.”tambah Teukie

“ Sudahlah, yang penting. Kita semua, tidak menyambut datangnya dia di sini. Walaupun, di konversi pers kita berpura – pura senang datangnya yeoja itu.”kata Kyuhyun melerai mereka semua.

“ Tapi aku juga malas, kalau bakal ketemu dia setiap hari.”tambah Donghae.

Tanpa mereka sadari, pembicaraan mereka itu dari sempat di dengar oleh Rae Yoo. Tapi Rae Yoo memilih diam, dan hanya duduk terpaku di dekat pintu kamarnya. Kamarnya yang di desain oleh Zhoumi, Kang In, dan Henry yang bernuansa biru langit dan bunga sakura bewarna putih sebagai cat dan wall paper di kamarnya.

Namun sayang, saat Rae Yoo datang dua makhluk hidup itu masih berada di Cina sedang melakukan syuting FTV dan Kang In masih wamil.

“ Andai kalian bertiga di sini, pasti aku tidak akan kesepian di sini. Kalau Kibum oppa, aku tidak tahu kapan dia akan kembali.”ucap Rae Yoo dalam hati.

@@@

Pada malam harinya, Rae Yoo masih cangung di sekitar semua member Super Junior yang tidak ada jadwal. Karena Rae Yoo, mulai aktif esok hari untuk debut pertamanya bersama member Super Junior. Sesaat kemudian, dia berjalan menuju dapur untuk membuat kopi capucino buatannya sendiri. Di sana juga, ada Wookie yang sedang membuatkan kopi untuk mereka semua.

“ Eng… Sunbae, mau buat kopi juga?”tanya Rae Yoo gugup. Ryeowook tidak peduli dengan pertanyaan Rae Yoo.

Dia langsung menuangkan air panas, kepada gelas – gelas yang sudah ia isi kopi dan mengaduknya. Saat Rae Yoo menghitung gelas yang berada di Wookie, ternyata cukup untuk semua orang di dorm tanpa dia.

“ Eh, kalau sudah selesai buat kopi. Tolong cuci piring sama gelasnya juga, ya.”kata Wookie dingin kepada Rae Yoo.

“ Ne, Sunbae.”jawab Rae Yoo sambil meracik kopi sendiri di mug kesayangannya yang bergambar Lion King.

Setelah selesai membuat kopi dan cuci piring, Rae Yoo langsung ke balkon dorm dan mengambil gitar acousticnya. Dia di balkon, sambil memainkan gitarnya sambil menatap bintang di langit dan di temani secangkir copucino.

“ Bunda, Ayah, apa kabar kalian di sana? Di sini Rere, kesepian tanpa teman.”gumam Rae Yoo dalam hati.

Sebenarnya di dalam hati Rae Yoo, dia ingin sekali di sambut dengan senyuman oleh semua member Super Junor. Akan tetapi dia menyadari, dia bukan siapa – siapa di sini. Hanya seorang magnae, yang tidak di anggap oleh anggotanya sendiri.

Beberapa menit kemudian, saat Rae Yoo memainkan gitar aucosticanya. Tiba – tiba ponselnya bergetar singkat, saat Rae Yoo melihat di layar ponsel ternyata terdapat nama Kim Ki Bum Smile Killer. Tanpa pikir panjang lebar, Rae Yoo langsung membuka pesan itu.

From: Smile Killer oppa.

Annyeong, angel. Bagaimana, dengan tempat tinggal kamu yang baru?”kata isi pesan itu.

To: Smile Killer oppa.

Biasa saja, tidak ada yang menyambut aku datang.”balas Rae Yoo.

From: Smile Killer oppa.

Wae, apa mereka tidak seperti biasanya?” tanya Kibum.

To: Smile Killer oppa.

Annie, mungkin mereka belum beradaptasi denganku. Jadi, sikap mereka sedikit dingin kepadaku.”jawab Rae Yoo berbohong.

From: Smile Killer oppa.

Oh, ya sudah kalau begitu. Mungkin bulan depan, aku akan kembali ke grup. Soalnya, aku rindu pangung  sama para hyungdeul, Kyuhyun dan sekarang ada kamu.

To: Smile Killer oppa.

Ne, oppa. Aku tunggu, kehadiran kamu di grup. Jadi, aku bisa ada tempat untuk curhat.

From: Smile Killer oppa.

Kan, ada Leeteuk hyung. Kamu bisa, curhat kepada dia soal masalah kamu kepada dia.

To: Smile Killer oppa

Aku kan, sudah bilang kalau oppadeul masih belum menerima aku.

From: Smile Killer oppa.

Ne, aku mengerti. Eh, sudah dulu ya. Besok kan, kamu sudah menghadapi jadwal yang banyak . Jadi, kamu perlu istirahat yang cukup. Annyeong….”balas Kibum terakhir dan Rae Yoo tidak membalasnya. Malah poselnya, ia taruh di lantai sambil terus memainkan gitarnya.

Sesaat kemudaian, Rae Yoo juga mendapatkan pesan dari kakaknya yang dari tadi sudah mengantarnya sampai dorm.

“ Hii~, kenapa sih habis Kibum oppa, pasti Jung Hyun oppa.”kata Rae Yoo sebal sambil membuka pesan dari oppanya itu.

From: Jung Hyun oppa B2ST my brother

Annyeong malaikat kecilku, kamu pasti saat ini ada di balkon dormmu bermain gitar dan di teman secangkir cappucinokan? Oh, iya. Aku ingin bilamg sama kamu, kamu harus bersabar ya di sana. Jangan lupa, ibadah kamu tingkatkan juga dan nurut apa kata Leeteuk hyung dengan member lain.  Jangan putus asa, kamu harus semangat. Aku di sini, akan selalu mendoakan kamu selalu. Hwaiting J!” kata isi pesan itu.

Rae Yoo membaca pesan itu sambil tersenyum lebar, dia tidak menyangka kalau kakaknya akan mendukungnya. Setelah itu, akhirnya dia membalas pesan dari kakaknya itu.

To: Jun Hyung oppa B2ST my brother.

Ne, gomawo oppaku yang moyong plus cerewet”balas Rae Yoo lalu mengirimnya ke nomor Jun Hyung.

Setelah ia mengirimkan pesan kepada kakaknya, dia melhat jam di tangannya menunjukkan pukul 10 malam.

“ Omo, sudah malam. Aku harus tidur, kalau tidak aku bisa telat sholat malam.”ucap Rae Yoo sambil cepat – cepat meminum copucinonya. Setelah itu, dia beranjak menuju dapur untuk mencuci cangkirnya dan lalu dia masuk ke kamarnya untuk berangkat tidur.

Author Pov_End-

@@@

Ke Esokan harinya….

Pukul 06.15 KST

Ryeowook Pov_

Saat aku bangun pagi, aku melihat Rae Yoo yang sudah berseragam sekolah rapi sedang melihat jadwal kegiatannya sambil memakan roti bakar buatannya. Aku heran kenapa yeoja itu, bisa bangun lebih pagi dari pada kami semua. Tapi aku tidak peduli, kalau ada di sini.

“ Selamat pagi, sunbae.”sapanya sambil kepadaku. Aku hanya diam, dan terus berjalan menuju dapur menyiapkan sarapan untuk para hyung yang masih tepar.

Akan tetapi di meja makan, aku melihat ada roti bakar plus susu coklat sudah tersaji di sana. Aku heran siapa yang menyiapkan ini semua, padahal aku belum menyiapkan sarapan.

“ Oh, iya. Ryeowook sunbae, aku tadi membuatkan roti bakar buat kalian dan susu coklat. Semoga kalian suka, aku mau berangkat sekolah dulu. Annyeong…”katanya sambil berpamit kepadaku.

“ Yak! Cakkaman..”hentiku kepada dia saat dia akan keluar.

“ Ne, sunbae?”tanyanya sambil menoleh kepadaku.

“ Nanti jangan lupa, ada pemotretan jam 1 siang.”jawabku dingin.

“ Ne, sunbae.”ucapnya setelah itu dia membuka pintunya dan keluar dari dorm berangkat sekolah.

Sesaat kemudian, aku melihat kertas yang ia tuliskan di kertas kecil dan ia taruh di meja makan untuk kami semua.

“ Roti bakar, selai stroberi meses dan susu coklat. Buat para sunbaeku semua, untuk mengawali hari ini dengan senyuman manis yang mengembang di diri kalian semua.

~ Kim Rae Yoo J~” kata isi pesan itu.

Aku hanya tersenyum membacanya, apakah dia ingin sekali membuat kita tersenyum setelah ke hilangan Hangeng hyung. Tapi bagaimana pun juga, dia tidak bisa mengantikan Hangeng hyung di hati kita. Dia hanya anggota,  yang jelas – jelas kami tidak terima ke hadirannya.

Sesaat kemudian, Yesung hyung pun bangun dari tidurnya. Aku yang baru mengosok gigi dan cuci muka, langsung duduk di bangkuku sambil menunggu member yang lain  bangun dari alam mimpnya.

“ Wah, Wookie tumben kamu membuat kita sarapan dengan roti bakar dan susu coklat.”ucap Yesung hyung kepadaku.

“ Bukan aku yang membuatnya, tapi anggota baru itu yang membuatnya untuk kita semua.”balasku.

“ Terus, dia kemana sekarang?”tanya Yesung hyung.

“ Dia sudah berangkat ke sekolah, kan jadwal awalnya nanti jam 1 pemotretan bersama – sama kita. Dan dia juga nanti sore, ikut latihan bersama kita.”jawabku.

“ Eh, tadi malam kamu tidak membaca blog di internet?”

“ Soal apa hyung?”tanyaku heran.

“ Kibum, bulan depan dia akan kembali lagi kepada kita. Kalau Hangeng hyung, masih susah mendapatkan Informasinya soal dia kembali kepada kita. Apalagi 2 bulan lagi, kita ada super show di Cina sana.”jelasnya.

“ Wah, syukurlah kalau begitu. Kalau dia kembali, tapi yang aku inginkan hanya Hangeng hyung yang kembali.”ucapku kesal.

Sesaat kemudian hyungdeul  dan Kyuhyun yang lain keluar dari kamar masing – masing menuju meja makan untuk sarapan.

“ Tumben, kamu membuat roti bakar. Biasanya nasi goreng, Wookie.”ucap Eunhyuk hyung.

“ Yang menyiapkan sarapan tadi, bukan aku tapi Rae Yoo. Dia bangun lebih pagi dari kita, lalu dia menyiapkan sarapan untuk kita.”balasku santai memakan rot bakar itu.

“ Lalu sekarang, yeoja itu kemana?”tanya Donghae hyung melihat bangku di sebelahnya kosong.

“ Aduh hyung, tidak pernah SMA saja. Jam segini baru berangkat, lagian ngapain sih mengurusi anak itu. Mending kita sarapan, setelah itu berangkat dengan ke giatan masing – masing.”ucap Kyuhyun sambil melahap roti bakar.

“ Aku heran dengan yeoja itu, padahal dari kemarin kita tidak menyambutnya dengan senyuman. Dia masih saja, peduli dengan kita.”kata Heechul hyung.

“ Aku juga tidak tahu, tapi yang penting kita tidak mempedulikan hadirnya dia. Dan kita harus, tetap dengan rencana kita. Berpura – pura peduli dengannya hanya di depan kamera dan semua orang. Arra…”ucap Teuki hyung.

“ Ne, hyung.”ucap serentak.

Sesaat kemudian, kami semua sarapan bersama dengan tenang. Sambil mataku melirik ke arah tanggalan yang di lingkari oleh Rae Yoo tadi. Dan di situ tertulis dengan tulisan hangul yaitu ‘Ujian ke naikan kelas. Kerja Yes + Belajar Yes….!!!’

“ Hah! minggu depan anak itu ujian ke naikan kelas. Wah pasti, anak itu akan bangun lebih pagi lagi.”ucapku dalam hati.

Ryeowook Pov_End-

TBC

# Membaca ff ini, pasti author kena hantaman dari teman – teman ELF. Mianhaeyo, chngu aku buat FF ini untuk hiburan semata. Tiada di dunianyata, jadi tolong di RCL ya….

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK