home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > UNDER THE TWILIGHT PART 1

UNDER THE TWILIGHT PART 1

Share:
Author : GGWP
Published : 31 Aug 2017, Updated : 31 Aug 2017
Cast : Min Yoongi As Suga
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |439 Views |1 Loves
UNDER THE TWILIGHT PART 1
Synopsis

 

UNDER THE TWILIGHT

 

Cast : Min Yoongi As Suga (BTS)

Seo Mirai As Re (OC)

Choi Yu Na As Yuju ( Gfriend)

Kim Taehyung (BTS)

Author : GGWP

 

 

 

“ Pertemuan yang  takan terlupakan” - RE

MIRAI POV

Musim gugur telah tiba terlihat de daunan yang berserakan di mana-mana , langit memancarkan cahaya yang cerah dan hangat seolah menandakan hari yang sangat indah untuk makhluk yang menempati bumi itu, burung-burung berkicau bernyanyi dengan merdu , bunga- bunga yang bermekaran serta hembusan angin musim gugur yang menerpa.

Selamat pagi, nama ku Seo Mirai kalian bisa panggil aku Mirai atau Re, umur ku 20 tahun aku tinggal di desa bersama nenek ku dan adik perempuan ku Seo Yurae, kedua orang tua ku sudah lama tiada ibu ku meninggal saat melahirkan Yurae dan ayahku... tidak dia tidak meninggal dia masih hidup tapi ketika ibu ku meninggal kan dunia ini ayah menitipkan ku dan Yurae sejak masih kecil saat itu usia ku masih berumur 5 tahun dan yurae saat itu masih bayi, aku tidak tau alasan kenapa ayah menitipkan ku pada nenek , dan uri halmeoni juga tidak banyak bercerita soal ayah kami , aku dan yurae dibesarkan dengan kasih sayang nenek yang begitu melimpah , nenek sangat sayang kepada kami ia mengajarkan budaya, tatak rama dan nilai-nilai hidup kepada kami dan kami berdua sangat mematuhi nenek itu bukti balasan sayang ku dan yurae kepada nenek.

 

AUTHOR POV

tok tok

terlihat tangan kecil yang mengetuk sebuah pintu kamar, melihat sang empunya kamar tak merespon dirinya membuka knock pintu itu dan segera memasuki kamar tersebut.

“eonni....” suara yurae memanggil seorang wanita yang masih terlelap di alam mimpinya yang tak lain dia adalah re.

“eonniiii bangun , sudah jam 07.30 nanti kau terlambat ke perpustakaan” panggil yurae lagi membangukan re dengan menepuk pundak re.

“eemmm... aku akan bangun” akhirnya mirai menyaut dengan mata masih terpejam seolah masih enggan untuk membuka matanya yang mungil sipit itu.

“cepat bangun ya Re eonni , aku sudah menyiapkan sarapan”yurae mulai bergegas lagi keluar kamar mirai dan memberitahunya untuk segera sarapan .

“Ne” saut Mirai mengiyakan perintah adik kecil nya yang manis itu dan mengangkat jarinya membentuk tanda bulat seperti OK.

Setelah yurae keluar kamarnya mirai, re mulai membuka matanya perlahan dan memandangi jendela kamar nya serta melirik kecil ke sebuah album yang dikhiasi sebuah bingkai foto yang terletak di meja kecil di samping ranjangnya, foto itu terlihat seorang lelaki tua dengan menggenggam tangan seorang anak kecil di samping kiri dan tangannya yang lain terlihat menggendong seorang bayi mungil yang diselimuti sebuah kain yang tak lain itu Re, Yurae dan Ayahnya . Re mengucapkan sebuah kata lirih tapi terdengar pasti “eodiseoyo appa” diakhiri dengan hembusan helaan nafas kecil oleh re.

 

Mirai POV

“RE....” seseorang yeoja memanggil nama ku teriak dengan lantang  dari kejauhan berada di belakang ku dan aku mengenal pemilik suara itu, aku memutar tubuhku dan melirik yeoja berambut panjang kecoklatan dengan bepakaian kasual serta baluran make up natural yang melihatkan wajah cantiknya, aku melambaikan tangan ku untuk say hi kepadanya dan  gadis itu segera berlari kecil menghampiriku.

“ Pagi Yuju-ya” sapa ku padanya dengan senyuman kecil setelah dia menghampiriku.

“hmmm, Kajja” balasnya tersenyum dan kami pun mulai jalan menyusuri untuk menaiki bus untuk segera menuju ke perspustakaan

Choi Yu Na biasa ku panggil Yuju, ya dia adalah teman ku saat masih di bangku sekolah kami sudah bersahabat sejak saat itu, yuju adalah satu-satunya teman yang kupunya di desa ini dan saat masih dibangku sekolah menengah atas waktu itu, aku dan yuju selalu kemana-mana bersama dan saat ini kami juga bekerja ditempat yang sama di sebuah perpustakaan di desa mokpo.

Aku tidak meneruskan pendidikan ku ke jenjang yang lebh tinggi sebab keterbatasan ekonomi dan biaya yang tak mencukupi, aku juga tidak tega bila harus menanggung beban nenek untuk membiayai  untuk aku kuliah apalagi saat ini yurae masih berada di bangku sekolah menengah pertama jadi aku harus mencari pekerjaan untuk dapat membiayai yurae sampai ke universitas, sedangkan yuju alasan dia tidak ingin keuniversitas dia berkata dia tidak ingin belajar yuju bilang belajar membuatnya merasa bosan , itu bisa dilihat saat masih di bangku sekolah yuju sering sekali tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru dan selalu mencontek tugas ku haha begitulah yuju makanya saat kelulusan dia berkata ingin mencari pekerjaan saja bersama ku agar menghasil kan uang katanya ckck begitulah yuju , walaupun yuju sangat pemalas soal pelajaran tetapi sebenarnya diri nya sangat lah rajin dan berhati lembut itu kenapa aku menyukai yuju, ada pepatah bilang bersahabat tidak harus melihat dari tampilan seseorang seperti apa tapi kebersamaan yang selalu melengkapi persahabatan itulah yang di lakukan yuju pada ku dan begitu sebaliknya.

Sesampainya di perpustakaan aku dan yuju melihat seorang pria yang bertubuh lebih tinggi sedikit dari kami berdua dengan rambut hitam kecoklatan memakai kemeja putih yang di lapisi dengan sebuah kaos polos hitam dan celana putih serta sepatu senada dengan kemeja yang ia kenakan memperlihatkan ketampanan paras pria itu, sepertinya ia sedang menunggu kami dengan berdiri di depan pintu perpustakaan dan tersenyum melihat kami.

 

“oppa!..” saut yuju melambaikan tangan dan memanggil pria itu dengan sebutan oppa dan di balas ikut melambai kan tangan juga.

“pagi yuju , pagi re” sapanya hangat dengan senyum yang masih menempel di wajahnya yang tampan.

“eoh pagi oppa, apa kau sudah berdiri lama disana taehyung oppa?” kata ku membalas sapaannya dan bertanya padanya.

“ah ani, aku baru saja sampai 1 menit sebelum kalian hehe..” kekehnya yang menjawab pertanyaan ku dengan santai dia pun melanjutkan perkataanya yang belum selesai sepertinya “lalu saat melihat bus berhenti di depan sana sepertinya aku tahu kalian sampai disini jadi aku memlilih untuk menunggu kalian disini“ lanjutnya menjelaskan kepadaku dan yuju kenapa dia berdiri didepan pintu, dan setelah itu kami bertiga bergegas memasuki perpustakaan bersama untuk mulai bekerja.

Kim Taehyung, aku mengenalnya karna dia rekan kerja ku diperpustakaan posisinya dia sebagai pengelola IT di perpustakaan ini dia yang menghandle seluruh database perpustakaan ini, taehyung oppa 2 tahun lebih tua dari ku yap umurnya 22 tahun dia senior kami disini taehyung oppa sudah berkeja sekitar 2 tahun di perpustakaan ini dan dia juga sekarang menjadi sahabat baik ku dan yuju.

 

AUTHOR POV

“miraiii.... miraiiii....reeee...” teriak taehyung yang tergesa-gesa mencari re yang dirinya berada di sebuah rak perpustakaan dan membuat seisi perpustakaan agak sedikit terganggu dengan teriakan taehyung itu, re yang merasa terpanggil pun memuncul kan dirinya di depan sebuah rak buku bertuliskan sejarah dan berkata “ ada apa oppa? kenapa kau berteriak? kau tidak lihat semua orang kini menatap mu” saut mirai membuka suaranya yang segera mendekati taehyung berbicara pelan dan bertanya bingung kenapa taehyung berteriak begitu kencang dan terlihat sangat terkejut dari raut wajahnya seperti abis melihat hantu, dan tanpa menjawab perkataan re taehyung segera menarik re ke ruang komputer dengan langkah yang cepat dan teburu-buru , membuat mirai semakin kebingungan “oppaa, a...ada apa, kenapa kau menarik ku”re yang kebingungan kembali bertanya pada taehyung tapi tetap tak di jawab olehnya yuju yang melihat dua anak manusia itu pun ikut terpandang heran di meja kasir , dia ingin mengkuti taehyung dan mirai tapi dia sadar bahwa saat ini dia tidak bisa meninggalkan tempatnya itu kini melihat pengunjung perpustakaan lumayan ramai dan banyak yang meminjam buku, jadi yuju terpaksa mengurungkan kembali dirinya pada rasa penasarannya.

Setibanya di ruang IT perpustakaan taehyung menyuruh yuju duduk di bangku taehyung dengan komputer yang menyala “Pabwaaa” tunjuk taehyung kearah layar komputer yang berukuruan 20 inch itu, seketika mirai yang tadi di hujat dengan begitu banyak pertanyaan atas kebingungan dirinya yang ditarik paksa oleh taehyung kini semua terjawab, dan mirai mulai terdiam melihat apa yang ia lihat di layar komputer tersebut dan menatap kembali kearah taehyung seolah bertanya apa kah ini benar dan dijawab mantap dengan anggukan oleh taehyung dan taehyung mulai menjelaskan yang dia temukan “saat tidak sengaja sedang mencari database yang tidak kutemukan di komputer ini, aku menemukan sebuah data seseorang yang ku yakini aku mengenal nya, awalnya aku tidak menyadarinya tetapi saat kuingat kembali saat aku pernah melihat foto orang itu di dompet mu yang tak sengaja kulihat lalu kusadar kalau itu ayah mu mirai, lalu tanpa banyak basa basi aku langsung mencari mu dan menarik lengan mu, mianhae” jawabnya taehyung menjelaskan semua kepada mirai bahwa ia menemukan data yang ia yakini itu adalah data ayahnya mirai ya Seo Taeji dengan diakhiri kalimat maafnya kepada mirai lalu ia melanjutkan penjelasannya dengan nada sedikit lemas “ tetapi didata itu cuma tertera nama tanggal lahir dan nomor telpon nya saat ini tidak ada alamat pasti dia tinggal” kata taehyung lagi memberitahukan mirai soal data yang tertera disana.

Kini wajah mirai sedikit tersenyum dan menitikan air mata kecil yang bisa terlihat jelas di mata taehyung “ tidak apa oppa, ini sangat berarti untuk ku , gomawo oppa..” kata mirai yang sesaat menghapus air matanya yang mengalir di wajahnya yang cantik dan gadis itu mulai mencatat nomor tersebut.

“setelah pulang bekerja  akan aku coba menelpon ke nomor ini sekali lagi gomawo taehyung oppa” kata re lagi tersenyum kecil kepada taehyung menandakan dia sangat senang dan berterimakasih kepada taehyung karna telah membantunya dan taehyung membalas dengan tersenyum simpul dan mengusap pundak re pelan dengan arti ‘itu tidak masalah mirai-ya’

 

Miari POV

Aku amat senang hari ini, lebih tepatnya aku sangat senang dan berterimakasih kepada taehyung oppa yang menemukan data ayahku di perpustakaan itu, ya taehyung oppa adalah salah satu orang yang mengetahui latar bekalang hidup ku aku sering mencurahkan kesedihan ku kepadanya dan yuju tentunya, sesampainya aku di rumah tanpa basa basi aku langung menekan jari-jari ku mengetik nomor telpon yang sudah kucatat tadi dengan perasaan yang berdegup kencang akibat rasa senang yang begitu besar kurasakan saat kini, aku menempelkan telpon genggam itu di telinga ku dengan senyuman di wajah kun dan sekarang menaruh harapn besar pada telpon itu “ Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, coba beberapa saat lagi” tapi seketika senyuman ku memudar saat itu juga ketika nomor nya tidak aktif saat ku telpon.

“jangan-jangan ayah sedang sibuk mungkin jadi handphonenya dimatikan” pikirku memperkirakan ayah mematikan telpon genggamnya,”ah aku kirim pesan singkat aja pada ayah, semoga aku mendapatkan balasanya”

“ ayah, ini Seo Mirai , Re anak mu , aku dan yurae merindukan mu ayah kapan aku bisa bertemu dengan mu, kenapa ayah meninggal kan kami aku harap ayah membaca pesan singkat ku ini “ kataku pada pesan singkat yang ku kirim ke nomor ayah dan menaruh telpon gengam ku di meja kecil di samping rangajangku dengan menatap datar pada layar telpon gengamku yang gelap berharap ada pesan singkat ku segera mendapatkan balasan dari ayah.

 

ONE WEEK LATER

 

AUTHOR POV

 

Sudah seminggu sejak mirai mengirim pesan singkat itu tak ada satupun re mendapatkan pesan singkat yang ia tujukan ke ayahnya, ia mulai sedikit berputus asa dan berpikir nomor itu sudah tidak aktif atau sudah dibuang oleh ayah nya. Kini yeoja itu terdiam melamun sambil tangannya mengelapi buku-buku yang berdebu di perpustakaan.

Yuju pun membuyarkan lamunan re seketika “ ya, neo gwenchana?” tanya yuju pada mirai yang di jawab anggukan dan senyuman pada yuju “ hmmm nan gwenchana, kkokjjongma” kata re dengan nada tidak usah khawatir pada dirinya saat ini sesekali re melirik telpon genggamnya yang ia kantongi di celana jeansnya dan menghela nafas kecil “araseo, nanti sehabis pulang bekerja kita keladang tempat biasa ya” dan di jawab yuju dengan nada mengerti dan meminta mirai untuk pergi ketempat biasa mereka untuk menghilang kan penat “hhmmm ne” kata re mengiyakan perkataan yuju.

Dari kejauhan taehyung menatap mirai dalam diam namun mirai tak menyadarinya dan taehyung kembal pada aktifitasnya beitu yuju dan mirai.

Sebenarnya sudah lama taehyung menyimpan hati pada mirai tapi ia tidak bisa mengungkap kan perasaannya pada mirai, karna taehyung takut kalau mirai tak punya perasaan yang sama pada taehyung makan taehyung untuk memilih mencintai mirai dalam diam.

SEOUL CITY

Suga POV

“appa kenapa kau tidak membalas pesan singkat ku, apa kau tidak merindukan aku dan yurae”

“appa, apa kau tau hari ini aku tidak bersemangat karna aku merindukan mu”

“hari ini aku merindukan masakan eomma , appa juga pasti sangat merinduka eomma kan aku dan yurae juga merindukan eomma, hari ini bertepatan dengan hari kematian eomma apa kau mengingatnya appa? Ah pasti appa juga mengingatnya ya, aku dan yurae akan mendoakan eomma bahagia disana ,appa pasti juga mendoakan eomma kan”

“ aku sangat merindukan mu appa”

Sudah seminggu aku mendapatkan pesan singkat dari seseorang yang tak ku kenali tapi aku tak kunjung membalas pesan singkat itu aku menemukan sim card ini di jalanan saat hendak pulang bekerja paruh waktu di cafe dengan iseng aku mengambilnya dan memasangnya di telpon genggam ku , ya awalnya ku tidak memiliki niat apa-apa dengan sim card tersebut awalnya aku ingin mengerjai  teman ku dengan sim card ini namun aku mengurungi niat ku ketika mendapatkan pesan masuk yang terus menerus ke nomor ini, sepertinya orang itu mencoba menghubungi ayahnya yang ternyata nomornya sudah tak lagi aktif yang kini dipegang oleh ku kasihan sekali yeoja itu.

“pemilik nomor ini tidak...”

“ini bukan ayah mu...”

Ah aku tidak bisa membalas pesan singkat itu entah kenapa aku merasa tidak ingin membuat wanita itu kecewa kalau bukan ayahnya yang menjawab pesan itu, lalu aku terus membiarkan pesan singkat itu yang lumayan sedikit menarik kubaca , sedikit konyol memang tapi biarkan aku sedikit lagi memegang kartu ini.

Aku Min yoongi biasa si panggil suga aku tinggal di seoul  aku seorang mahasiswa di sebuah universitas musik di seoul art university , ini sudah semester ke lima aku berada di pendidikan ku , aku bercita-cita ingin menjadi seorang idol terkenal suatu saat nanti.

“suga-ya” panggil ayah ku dari ruang tamu

Tanpa menyautnya aku menghampiri ayahku di ruang tamu dan melihat ayah ku akan bergegas pergi ketempat ia bekerja di sebuah perusahaan yang lumayan besar di seoul , ayah ku cuma menempati posisi sebagai asisten direktur di perusahaan itu “ sebelum berangkat kuliah jangan lupa merapihkan rumah , ayah sudah siapkan sarapan di meja makan” kata ayah ku pinta nya untuk membenahi rumah yang lumayan berantakan  serta ayah yang menunjukan sebuah roti panggang yang terletak dimeja makan serta secangkir coklat panas yang ia buat “hhmmm araseo” jawab ku mengerti.

Aku hanya hidup berdua dengan ayah ku, ibu ku sudah lama meninggal akibat kanker hati yang ia alami untung aku sudah bisa hidup mandiri sewaktu eomma masih ada jadi aku tak perlu khawatir dengan kemampuan membersihkan rumah , aku sangat terpukul saat tau eomma meninggalkan ku dan ayah selalu menemaniku saat aku bersedih.

Untuk mengisi waktu luang setelah kuliah aku memiliki untuk bekerja paruh waktu di sebuah cafe bermain sebuah piano di cafe itu dengan kemampuan ku orang-orang sangat menganggumi gaya bermain piano ku dan aku sangat senang membuat pelanggan di cafe puas dengan permainan piano ku.

AUTHOR POV

Cafe sudah akan segera tutup suga pun akan segera bergegas untuk pulang tapi ketika di ruang ganti telpon suga berdering dan suga menghampiri telpon genggamya itu dan terdiam saat melihat nama yang tertera dilayar hpnya saat ini SEO MIRAI ya mirai lagi-lagi mencoba menelpon nomor  ayahnya yang kini dipegang suga dan suga tak menjawab telpon itu dan membiarkan terus berdering hingga tak terdengar lagi deringannya.

Di kejauhan mirai berwajah sedih “ lagi lagi tadi ada jawaban”

Dan seketika mirai mengetikan jarinya mengirim pesan singkat

“aku tak akan menelpon atau mengirimu pesan singkat lagi ayah, aku kecewa dengan mu kau tak merindukan ku dan yurae , aku benci padamu!”

Kata mirai dengan kesal mengakhiri pesan singkatnya dan segera mematikan telpon genggamnya dan melemparnya ke tempat tidurnya.

 

Suga POV

Sepertinya dia sangat marah saat ini, maafkan aku wahai nona aku tak bisa membalas pesan mu aku tak ingin mengecewakan mu .

 

5 day later

Gadis itu benar-benar tidak mengirimkan pesan singkatnya lagi atau menelpon ke nomor ini lagi aku jadi penasaran dengan dirinya seperti apa, entah kenapa seperti ada daya tarik dengan gadis si pesan singkat itu meskipun aku belum bertemu, tanpa sadar aku selalu mendengar cerita sedihnya pada ku aku menjadi tahu kehidupan seseorang karna nomor ini, ini bukan tindak kejahatan kan.

 

AUTHOR POV

MOKPO VILLAGE

 

“kenapa aku kesini” kata suga bertanya pada dirinya sendiri yang merasa bingung , saat ini pria itu ada di desa mokpo tempat mirai tinggal , entah apa yang membuat dirinya sangat ingin datang ketempat itu yang pasti saat ini dirinya sangat di hujani dengan rasa penasaran pada gadis si pesan singkat itu, suga pun mulai berjalan menulusuri desa itu dengan mobilnya.

“dimana aku bisa menemukan gadis itu?” katanya sambil bertanya dimana ia harus menemukan mirai, “ ah sebelum itu, aku harus menemukan tempat penginapan di sekitar sini” katanya lagi dan segera bergegas untuk mencari tempat untuk ia beristirahat lalu setelah itu baru ia akan mencari mirai.

 

Mirai POV

Kenapa appa tega kepada ku, kenapa dia tidak kunjung juga membalas pesan singkat ku, aku terdiam dan menangis duduk di ladang sendiri , aku terus bertanya kenapa appa tak pernah membalas pesan singkat ku dan menjawab telpon ku aku sangat merindukannya.

 

Saat sedang menangis dan membenamkan kepalaku di kedua lutut ku aku merasakan seseorang datang dan duduk di sampingku namun aku tak mengiraukannya dan kini aku merasakan sebuah tangan jari jemari yang lembut mengusap kepala ku, aku pun mulai mengangkat kepala ku perlahan untuk melihat wajah orang yang mengelus kepala ku tersebut dan aku mengenalinya.

“oppa” kata ku masih dengan air mata yang mengalir di wajahku

“sudahlah re-ya, mungkin paman tidak menjawab pesan singkat dan telpon mu karna dia sangat sibuk” katanya yang memulai percakapan ini dengan terus mengusap kepala ku.

“tapi taehyung oppa, aku sangat merindukan ayah ku” kata ku pada pria berparas wajah polos ini dihadapan ku dan mencurahkan kesedihan ku padanya, dia menghapus air mata di pipi ku.

“apa mungkin nomor itu salah, mianhae aku telah membuat mu jadi bersedih” kata nya dengan nada menyesal.

“a..a..aniiyo, bukan begitu, ini bukan salah mu oppa” kata ku sedikit terbata akibat isak tangis ku dan membantah penyesalannya yang memang dirinya tak salah, aku saja yang jadi berharap

“ya sudah , hentikan jangan bersedih lagi, kau tidak cantik ketika sedang menangis” kataya lagi menangkan ku, dan sedikit mengejek ku

“mwoyaaa, hahaha jangan mengejeku oppa” kata ku dengan sedikit tertawa dan dia pun ikut tertawa karna telah mengejek ku.

Setelah itu aku dan dirinya saling menatap satu sama lain dengan diam.

 

To Be Continue....

 

terimakasih yang udah sempetin mampi dan mau baca FF gaje saya XD ini FF pertama saya mohon di maklumi ya heheh masih banyak belajar :D maaf kalo ada typo dimana2 dan ceritanya absurd hehe awalnya FF ini mau di bikin one shoot tapi karna kepanjangan akhirnya di bikin berpart XD sekali lagi gomawoo.... untuk next tunggu aja ya

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK