home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Aku? Idol?

Aku? Idol?

Share:
Author : Adinddd
Published : 31 Aug 2016, Updated : 06 Feb 2017
Cast : Park Din Je (You), all JYP's, all YG's, some idol from SM, BigHit, and another agency
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |601 Views |3 Loves
Aku? Idol?
CHAPTER 1 : I Know U Need Privacy

Seperti pada umumnya orang Korea setelah melakukan banyak aktivitas seharian, malam hari adalah waktunya untuk melepaskan semua beban dengan pergi ke sebuah club atau hanya sekedar meminum soju dipinggir jalan bersama teman. Itupula yang dilakukan Park Din Je serta temannya, Choi In Young, Lee Taree, Lee, Myun Ji. Mereka benar-benar merasa lelah setelah seharian melakukan audisi di suatu agensi besar yang saat itu banyak melahirkan artis-artis terkenal seperti BIGBANG, 2NE1, WINNER, iKON, dll.

Mereka berempat membuat kedai yang berada di sebuah gang kecil di Seoul itu sangat ramai dengan tertawa sendagurai mereka.

"benarkah gerakanku tadi seperti bebek yang memiliki bisul di ketiaknya?" Lee Taree menahan tawanya sambil terus mengunyah kimbab super besar yang dipesannya.

"HAHAHAHA, bahkan aku pikir tadi diketiak mu terdapat semut-semut kecil yang sedang menari" balas Choi In Young sambil memeragakan gerakan Taree yang terkesan seperti bebek.

Lee Myun Ji yang mengatur napasnya setelah tidak berhenti tertawa akhirnya kembali membuka mulutnya, "Young-i, tapi menurutku suaramu juga tadi tidak seperti biasanya".

Din Je yang terus tertawa pun mengangguk ikut mengiyakan perkataan Myun Ji.

"ah tak apalah, mungkin aku benar-benar tidak bisa masuk ke agency itu" jawab In Young.

"benar eonni! aku setuju. aku rasa aku juga tidak bisa masuk ke agency itu" tambah Taree yang sibuk menuangkan lagi soju kedalam gelasnya.

"sudah..sudah.. setdiaknya kita hari ini bertemu Oppa kita!! yeayy~~ cheers" Myun Ji pun mengangkat gelasnya yang disambut dengan keriangan Taree dan In Young. Din Je yang mendengar perkataan teman-temannya itu pun tiba-tiba merasa lesu dan menidurkan kepalanya ke meja.

"a..a..ah aku lupa" Myun Ji pun memberikan kode kepada Taree dan In Young untuk segera menaruh gelasnya.

"sudahlah eonni, aku baik-baik saja. mungkin aku tidak berjodoh dengan Oppa-ku hari ini" seru Din Je dengan tetap menempelkan pipinya ke meja.

"aku rasa kau tidak baik-baik saja. kau sudah harus kembali ke Indonesia besok dan kau belum sama sekali bertemu dengan Oppa-mu" Myun Ji menatap kasihan Din Je.

Din Je yang memang datang ke Korea berniat untuk bertemu idolanya itu benar-benar gagal, bahkan sama sekali tidak melihat idolanya selama 6 hari. Bahkan saat mengikuti audisi bersama ketiga temannya pun ia tidak melihat idolanya.

Din Je pun duduk tegak kembali sambil terus diperhatikan oleh ketiga temannya.

"eiyy..sudah aku bilang aku baik-baik saja. sungguh, mungkin saja aku bertemu saat aku sudah menjadi trainee" Din Je membesarkan pandangannya ke ketiga temannya sembari meyakinkan yang sesungguhnya tidak terlalu berefek kepada pandangan mereka.

"aaah sudahlah..aku ingin ke toilet. dimana toiletnya?" Din Je mengalihkan topik pembicaraan.

"disana, sudut kanan sana" Myun Ji mengakhiri pandangan sedihnya sambil menunjuk kearah sudut dalam kedai.

"disana?! ah itu gelap sekali. Taree kau tidak ingin ke toilet? akun lihat kau sudah banyak makan dan minum" Din Je berdiri sambil mengajak Taree karena perasaan takut saat melihat kearah toilet yang kurang pencahayaan.

"aku sedang tidak ingin buang air apapun, bahkan perutku belum merasa kenyang sama sekali. apakah aku mengidap cacingan?" jawab Taree sambil mengambil ayam spicy milik In Young.

"ya!! Taree Eonni!" In Young yang terkenal rakus juga pun segera mengambil ayam dari tangan Taree.

"kalian berdua ini.."

"kau sendiri saja Din Je, tidak seram. Disana pun ada Ahjumma yang menjaga kedai ini" Myun Ji pun menambahkan jawaban kepada Din Je yang memang sudah terlihat ingin sekali buang air kecil.

"hmm..arraseo", Din Je pun beranjak pergi kearah toilet sendirian dengan gerakan lunglai karena rasa sedih yang sesungguhnya masih mengganggu. Din Je terus berpikir tentang jadwal idolanya yang seharusnya hari itu berada di Korea. Din Je pun lupa dengan rasa takutnya terhadap keadaan toilet yang memang sudah sangat terlihat tua dan lusuh. Tanpa sadar Din Je sudah menyelesaikan buang air kecilnya dan segera berjalan keluar dari toilet. Tepat didepan toilet Din Je pun tersadar dan melihat sekeliling kedai yang keadaanya sepi dan sangat dingin entah kenapa.

"aku tadi melewati semua ini? aaah kenapa aku baru merasa takut sekarang dan kenapa kedai ini sepi sekali?!! kenapa tadi In Young memilih tempat yang jauh dari toilet ini?"

Din Je yang merasa takut menggaruk kepalanya bingung dengan keadaannya sekarang. Din Je pun menutup mata sejenak untuk mengumpulkan keberanian dan segera berjalan cepat melewati meja-meja kosong yang kekurangan pencahayaan sambil membaca beberapa doa didalam hati.

Setelah beberapa langkah cepatnya itu, Din Je berhenti. Ia merasa sudah melewati sesosok makhluk. Din Je benar-benar ingin melanjutkan langkahnya tetapi tidak bisa. Hatinya ingin memastikan apakah yang ia lewati itu manusia atau bukan. Disisi lain rasa takutnya juga memaksa untuk tidak kembali lagi kebelakang.

Tetapi akhirnya Din Je memutuskan untuk mundur dan memastikan apa yang ia lewati. Din Je mundur secara perlahan satu demi satu langkah sampai akhirnya ia berada disamping sesuatu yang ia lewati. Din Je menengok ke arah bawah meja untuk memastikan apakah sosok itu memiliki kaki atau tidak. Setelah melihat ada sepasang kaki di bawah meja, Din Je pun menghela napas lega dan mengarahkan pandangannya ke atas badan serta wajah orang itu. Sekarang Din Je merasa aneh dengan orang yang berada di sampingnya tersebut. Din Je merasa sosok lelaki itu tidak asing untuknya. Din Je pun kembali melangkah mundur untuk melihat lelaki tersebut. Din Je pun semakin serius memperhatikan lelaki berkulit putih dengan menggunakan jaket hitam serta topi yang diarahkan kebawah tersebut. Din Je semakin penasaran.

Din Je pun mundur kembali untuk memastikan wajah lelaki yang duduk hanya ditemani segelas cocktail yang terlihat tidak dingin lagi itu. Din Je sekarang tepat berada di depan meja dan terus memerhatikan lelaki dihadapannya. Tiba-tiba saja Din Je merasakan jantungnya akan meledak setelah lelaki tersebut melirik sinis kearahnya. Din Je benar-benar tidak dapat percaya ini semua dan ia pun akhirnya melepaskan pertanyaan yang ada dipikirannya saat itu tanpa bisa mengontol kata-katanya lagi.

"Bo..."

"Bob...Bob.."

"Bobby Oppa??"

"kau benar Bobby Oppa?"

lelaki itu akhirnya mengangkat sedikit kepalanya menghadap Din Je dengan topi yang masih sedikit menghalangi wajahnya. Din Je pun mundur selangkah untuk sekali lagi tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat itu.

Lelaki itu berdiri untuk beranjak pergi dengan sedikit bergumam kesal dan perlahan mengangkat topi yang membuat Din Je semakin jelas melihat wajahnnya.

"aakhhh... kapan aku akan mendapat tempat untuk benar-benar sendiri?!"

Din Je yang sebelumnya sudah membuat banyak rencana apabila bertemu dengan idolanya tersebut tiba-tiba mengubur semua harapan itu setelah mendengar perkataan lelaki yang ada dihadapannya saat itu yang memang benar bahwa dia adalah Bobby dari BoyBand iKON yang amat sangat disukainya. Din Je pun menahan Bobby dengan tangannya yang membuat Bobby semakin kesal dan menghela napas panjang untuk menahannya.

"apa yang kau mau? tanda tanganku? foto bersamaku?" Bobby menjulurkan tangan seakan meminta kertas untuk ia tanda tangani.

"tidak.. aku tidak mau semua itu" Din Je berhasil membuat Bobby melihat kearah dirinya walaupun dengan pandangan aneh.

Din Je pun tersadar bahwa tangannya menahan badan idolanya dengan seenaknya dan segera menarik tangan dari Bobby.

"a..a..ah maaf"

Bobby segera membenarkan dirinya sembari bertanya, "apa yang kau inginkan?"

Din Je menggelengkan kepalanya sambil perlahan mengangkat kepalanya utuk menatap Bobby.

"aku tidak meminta apapun dan kau bisa kembali duduk. aku tidak akan menggangu apalagi memberi tahu semua orang bahwa kau sedang berada disini. aku juga memiliki urusan disini, jadi kau tidak usah khawatir. tadi aku hanya ingin memastikan kalau itu kau, Oppa" Din Je terus meyakinkan Bobby untuk tetap tinggal tanpa memberi kesempatan idolanya untuk berbicara.

"aku akan kembali ke meja ku dan tidak akan kembali kesini. Maaf sudah mengganggu mu" Din Je pun membungkukkan badannya memberi salam khas Korea sembari tersenyum dan beranjak pergi meninggal Bobby yang tetap berdiri melihat kearahnya.

Bobby pun duduk kembali dengan ragu-ragu sambil terus melihat ke arah Din Je dengan mengendap-endap memastikan Din Je benar-benar kembali duduk dan tidak memberi tahu siapaun tentang keberadaan dirinya. Bobby saat itu sangat lelah setelah Tour Asia-nya sehingga memutuskan untuk berjalan sendirian dan masuk ke kedai sepi tersebut yang sudah biasa ia datangi. Karena hanya tempat itu yang ssassaengnya (fans fanatik) tidak dapat ketahui. Perasaan tenang Bobby pun mulai terganggu sejak Din Je menghampirinya tadi.

Bobby terus melirik ke arah meja Din Je sesekali untuk memastikan aktivitas Din Je yang mungkin mencurigakan. Din Je pun benar-benar tidak bersikap aneh didepan ketiga temannya dan tidak menceritakan apa yang ia alami setelah kembali dari toilet yang mungkin dapat membuat ketiga temannya histeris.

Untuk kesekian kalinya Bobby melirik ke arah meja Din Je, Bobby pun mulai tersadar sedikit demi sedikit.

"mengapa aku merasa pernah melihat dia sebelumnya ya? aku yakin dia salah satu dari iKONIC"

"mengapa dia tidak meminta foto? apakah sekarang aku terlihat tidak seperti idol?" Bobby memastikan penampilannya sambil terus berpikir.

"aaah aku tetap seperti Bobby. atau mungkin dia bukan fans ku? mungkin kah dia fans Jinhwan Hyung? aah mungkin saja. atau tadi aku terlalu kasar? aaah! apa yang aku pikirkan tentang fans dari Indonesia itu" Bobby mengacak rambutnya dan kemudian terdiam.

"tunggu..fans dari Indonesia..Indo..In..Ahh!! Dia benar fans ku dari Indonesia! pantas saja aku merasa pernah melihatnya.. dia yang memberi ku hadiah saat itu, aku yakin sekali" Bobby mengangguk pasti meyakinkan dirinya sendiri sampai akhirnya mendengar suara wanita dari kejauhan yang memanggil pemilik kedai untuk membayar makanan.

Bobby pun menoleh ke arah suara tersebut dan benar saja, Din Je dan teman-temannya sedang bersiap untuk beranjak pergi. Bobby pun segera berdiri dan berencana menghampiri Din Je.

"aaah diluar dingin sekali.." Taree yang merasa senang karena perutnya sudah terisi penuh membuka pintu kedai terlebih dahulu.

"kau masih bisa merasakan dingin? ahahaha" ledek In Young dan menghampirinya. "aaah ini benar-benar dingiin" tambah In Young.

Myun Ji dan Din Je pun hanya dapat menggeleng tidak percaya melihat kelakuan temannya yang terkesan seperti anak kecil itu sambil ikut menghampiri. Mereka pun keluar kedai sampai akhirnya langkah mereka berempat terhenti karena mendengar suara seseorang.

"Hey..tunggu!"

Mereka berempat menoleh diwaktu yang hampir bersamaan kearah suara itu. Tampak seorang idola dengan senyumnya berlari menghampiri mereka berempat.

"itu...Ji..Ji..Ji.." In Young menepuk lengan Din Je yang berada tepat disebelahnya dengan pandangan yang tidak dialihkan.

"Ji Weon Oppa! Bobby.." tepat setelah In Young berhasil memperjelas sosok lelaki yang datang, Bobby kini telah berada tepat pula di depan Din Je.

"huhh..annyeong..hhh..hh" Bobby pun mengatur napasnya sambil sedikit membukuk dan membenarkan rambutnya serta tersenyum manis ke arah Din Je.

"huaaaah Din Je, Bobby Oppa nyapa kamu ituuu...aaah anyyeong Oppa" Taree mengikuti jejak In Young menepuk lengan Din Je yang memang berada disisi keduanya.

"ya! kalian ini.. I know! dan aku bisa lihaaat" Din Je membenarkan lengan bajunya yang sedikit berantakan karena tepukan kedua temannya tersebut. Bobby pun ikut tersenyum melihat kelakuan In Young dan Taree.

"iyaa, ada apa Oppa? kau sudah ingin pulang? atau kau merasa terganggu dengan kebisingan kami tadi?" Din Je menyambung salam Bobby yang belulm sempat ia balas.

"apaa? Din Je-ya kamu sudah tau kalau ada Bobby Oppa di kedai tadi?" Taree menoleh cepat untuk memastikan dan Din Je hanya mengangguk.

"yaa kenpa kamu tidak bilang? kenapa kamu bisa tahu? huah daebak, kalian janjian?" Din Je pun disirami banyak pertanyaan dari Taree yang benar-benar penasaran.

Bobby yang melihat Din Je yang kualahan dengan pertanyaan temannya pun membantu menjawab, "kami hanya tidak sengaja bertemu tadi didalam. dan aku rasa dia tidak memberitau kalian karena aku yang memintanya"

Mendengar jawaban Bobby, Din Je pun hanya melihat ke arah Bobby dengan perasaan bingung karena ia merasa Bobby tidak meminta apapun darinya.

"aku hanya mau berterima kasih kepadamu, Din Je" tambah Bobby.

Din Je pun semakin bingung, "darimana kau tau namaku?"

"aah tadi teman mu menyebutkannya.." jawab Bobby dengan wajah sedikit kemerahan yang hanya disambut dengan senyum dari Din Je.

"aah, aku juga mau meminta maaf karena sudah kasar kepadamu tadi. aku hanya merasa tidak ingin diganggu tadi, aku lelah dengan ssassaeng. sehingga aku sempat mengira kamu itu ssassaeng-ku tadi, mianhae" Bobby kembali meneruskan tujuannya menghampiri Din Je.

Din Je yang juga merasa bersalah pun ikut meminta maaf, "tidak Oppa, itu juga kesalahanku. aku mengganggu waktu istirahat mu. aku tau kau pasti sangat lelah akhir-akhir ini" Din Je kembali membungkuk ke arah Bobby untuk meminta maaf

"aaah tidak..tidak.. aku bahkan mau berterima kasih denganmu. kamu sudah mau menjaga privacy ku dan waktu ku. aku baru pertama kali bertemu dengan fans ku yang benar-benar tidak meminta apapun saat bertemu dengan ku, bahkan sampai aku merasa malu karena aku pikir kau bukan fans ku" Bobby menunduk tertawa pelan mengingat kelakuannya saat menawarkan tanda tangan kepada Din Je. Din Je pun merasakan bahwa idolanya tersebut merasa malu.

Taree, In Young, dan Myun Ji hanya dapat melihat temannya yang terus asik berbicara dengan idolanya tanpa tahu arti dibalik kata mereka berdua.

"aaah kau sudah ingin pulamg?" tanya Din Je yang melihat keadaan sudah mulai canggung satu sama lain dan cuaca yang memang tidak memungkinkan untuk berlama-lama lagi diluar.

"belum, aku akan berada disini untuk beberapa menit lagi. kau akan pulang sekarang?" Bobby pun sadar akan kecanggungan yang terjadi.

Myun Ji yang sedari tadi hanya diam karena terpesona dengan ketampanan Bobby akhirnya angkat bicara, "iya Oppa. Din Je akan pulang dengan kami. Din Je harus istirahat karena besok dia akan kembali. Dia bahkan kesini hanya untuk bertemu dengan mu". mendengar perkataan temannya, Din Je segera menginjak kaki Myun Ji yang memberikan informasi memalukan untuknya.

Bobby yang sejenak lupa akan asal fansnya tersebut kini memikirkan apa hadiah untuk fansnya, "kau kesini hanya unutukku? dan kau akan kembali besok? apa yang bisa aku berikan kepadamu? kau sudah banyak memberikan ku hadiah saat di Indonesia"

Din Je tidak menyangka bahwa Bobby mengingat tempat asalnya dan mengingat bahwa dirinya pernah memberikannya hadiah saat iKONCERT di Jakarta. Taree dan In Young yang memang sudah gemas dengan kelakuan Din Je yang diam saja saat bertemu idolanya, merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan Din Je.

"In Young-ah, malam ini dingin sekali yaa" secara tiba-tiba Taree berkata dan langsung disambut oleh In Young, "aaah iya benar, kasihan ya Din Je tidak menggunakan hoodie ataupun mantel malam ini". Mereka melakukan percakapan tersebut sambil melirik kearah badan Bobby yang saat itu menggunakan hoodie berwarna hitam.

Bobby yang mengerti maksud dari kedua orang itu segera membuka hoodienya, "eumm, kau bisa menggunakan ini". Bobby meraih tangan Din Je yang hanya terpaku melihat Bobby melepas hoodienya yang membuat aroma parfum Bobby tercium jelas dan memberikannya.

"ti..tidak usah Oppa. ini kan hoodie kesayanganmu, lagi pula kau akan kedinginan saat pulang nanti. aku tidak apa-apa" Din Je memberikan kembali hoodie hitam tersebut yang langsung di arahkan kembali kebadannya oleh Bobby.

"tidak apa-apa, aku akan meminta managerku untuk menjemputku nanti. Dan ini anggap sebagai hadiah ku untuk kamu karena sudah menjadi fansku yang baik dan sangat mengerti aku. aku tidak ingin fansku ini sakit nantinya karena kedinginan" Bobby meraih tangan Din Je untuk memeluk hoodienya dan menerimanya. Tidak lupa Bobby memberikan senyuman manis penuh cinta kepada fansnya.Din Je sangat senang dan hanya bisa berterima kasih dan tersenyum kearah Bobby.

"aah Oppa, hari ini aku mengikuti audisi di agency mu. mungkin tidak aku bisa seperti dirimu? aku juga ingin bernyanyi untuk orang banyak" Din Je teringat tentang audisi yang ia lalui hari ini.

"aku yakin kau lolos. aku akan meyakinkan stuff bahwa kamu memiliki good attitude dan memiliki suara yang menenangkan jiwa. Yang terpenting kau adalah fans ku" Bobby dan Din Je pun tertawa renyah.

Kehangatan moment idola dan fans itu terpecahkan saat terdengar suara dari kejauhan yang mengarah ke mereka. Bobby dan Din Je pun menoleh kearah suara tersebut,

"CIEEE~~~", In Young-Taree-Myun Ji bersorak dari kejauhan.

 

***

Akankah Din Je bertemu dengan Bobby lagi? Mungkinkah Bobby akan benar-benar meyakinkan stuff di agencynya?

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK