home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > The Reason

The Reason

Share:
Author : khaiicheen
Published : 05 Aug 2016, Updated : 26 Oct 2016
Cast : Lee Donghae Im YoonA
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |618 Views |1 Loves
The Reason
CHAPTER 2 : Disappointed

 

LEE SEUNG GI AND GIRLS GENERATION YOONA WAS HAD A RELATIONSHIP

Seoul, January 1st 2014

Tak ada suara kemudian. Baik Yoona dan Donghae berada dalam pikiran masing-masing. Menahan gejolak emosi yang kemudian merajai hati.

“Hae oppa..” panggil Yoona lirih.

Tak ada jawaban.

“Hae oppa mianhae.” Ujar Yoona lagi.

Sunyi.

Donghae masih beku ditempatnya. Tak ada suara. Tak ada gerakan yang memberi tanda kehidupan. Matanya memanas hingga bulir air mata itu jatuh membasahi meja. Tarikan nafas panjang terdengar memenuhi kehedingan ruangan. Matanya memerah.

****

Yoona Side

Ada rasa bersalah yang menjalar dalam perasaanku. Sejak dirinya mengantarkanku kembali ke dorm setelah pesta malam tahun baru bersama keluarganya semalam. Aku menghela nafas panjang ketika membaca kembali rumor berkencanku dengan Lee Seung Gi sunbaenim yang muncul di portal berita pagi tadi.

“Hae oppa..” panggilku lirih.

Tak ada jawaban.

“Hae oppa mianhae.” Ujarku lagi.

Kembali tak ada jawaban. Hanya deru nafas yang tak beraturan yang bisa kudengar. Gemertak gigi yang ditahan. Aku tahu, ia sedang menahan emosinya.

“Oppa, jeongmal mianhae. Jinjja jeongmal mianhae.” Ujarku lagi.

Mataku memanas. Aku tak sanggup menahan air mata ini. Aku tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi nantinya. Dan responnya yang mendadak diam dan memutuskan panggilan tanpa pamit membuat rasa bersalah itu kembali merajai hatiku.

“Oppa, aku tidak tahu kalau semua akan menjadi seperti ini. Sungguh, aku tidak mengetahuinya. Aku tidak ingin kau salah paham dengan semua ini.”

Sekuat tenaga aku menahan isakan tangis untuk tidak muncul.

“Hae oppa..” gumamku.

“Kita bicarakan ini nanti. Aku lelah.” Ujarnya singkat.

BEEP. Sambungan terputus. Rasanya perih. Sangat perih.

“Ini kesalahanku oppa. Mian.” Tanganku masih menggenggam erat ponsel yang masih menunjukan nama kekasihku itu di layar.

“Yoong-ah, tenanglah. Kita bisa menjelaskan ini padanya.” Leaderku memelukku lembut.

“Eonni eotthokae?” aku masih tak bisa menganggap semuanya akan menjadi biasa saja.

“Aku memang kecewa dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan. Tapi kita tidak bisa berbuat banyak.” Lanjutnya lagi. “Kau perlu lebih tenang dulu saat ini.”

“Bagaimana dengan dia eonni? Aku takut ia kecewa.”

“Semua bisa kembali baik-baik saja nanti. Tenangkanlah dirimu lebih dulu.”

“Gomawo.”

Aku berusaha untuk menenagkan diriku sendiri. Berbagai macam hal masih berkelibatan di kepalaku. Apa yang akan terjadi setelah ini?

***** 

Mata sembab masih menghiasi wajah tanpa make up milik Yoona. Dengan mencoba bersikap sebiasa mungkin di depan para membernya, ia meminta ijin untuk keluar beberapa waktu. Tak ada member yang meminta penjelasannya akan semua itu. Karena mereka tahu, pemberitaan itu hanyalah omong kosong belaka. Namun sayangnya, tak banyak yang bisa mereka perbuat untuk menyelamatkan posisi sang visual. Berbicara sejujurnya pun tidak akan memberikan hasil.

Dengan langkah pasti, Yoona beranjak menuju mobil miliknya yang terparkir di basement gedung dormnya. Melajukan mobil menuju suatu tempat untuk meminta penjelasan dari apa yang terjadi hari ini. Decit ban dan aspal jalanan terdengar ketika gadis itu sudah berhasil tiba di sebuah gedung. Tempat yang ditujunya.

Mengabaikan protokoler untuk bertemu dengan orang yang ditujunya. Gadis itu membuka pintu sebuah ruangan dengan kasar.

“Sajangnim, kenapa kau melakukan ini?” tanya Yoona pada direktur perusahaannya yang kemudian melemparkan sebuah amplop cokelat di atas meja atasannya.

“Hei, kau bisa tenang dulu nona Im.” Ujar sang atasan.

“Kau kira aku bisa tenang dengan semua ini, sajangnim?”

“Duduklah dulu. Kita bicara baik-baik.”

“Aku butuh penjelasan atas semua ini.” Yoona tak berniat mengikuti perintah sang direktur.

“Baiklah kalau kau tidak mau duduk.” Ujar sang direktur tenang. “Apa yang salah dengan semua ini? Bukankah memang itu yang sedang terjadi.” Balas sang direktur tenang.

“Sajangnim..” seru Yoona kesal.

“Ikuti saja semua permainan ini. Jangan berontak dan kau tidak perlu menyangkal. Kau ingin semua berjalan baik bukan?”

“Sajangnim, tapi bukan dengan cara seperti ini. Ini semua adalah kebohongan publik.” Nada bicara Yoona menurun.

“Ingat nona Im. Kontrakmu dengan perusahaan ini masih berjalan sampai beberapa tahun yang akan datang. Kau hanya perlu melakukannya sebagaimana yang sudah pernah kita bahas. Setelah semuanya selesai, kita bisa kembali menyatakan bahwa semuanya sudah selesai.”

****** 

Hallo Readers, setelah tertunda hamoir sebulan untuk update ff ini kahirnya sekarang bisa di upload. Selamat membaca, jangan lupa love comment dan like ya :) 

xoxo,

khaiicheen

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK