home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Call Me

Call Me

Share:
Author : syelindiong
Published : 07 Apr 2016, Updated : 14 Apr 2016
Cast : You, Jessica
Tags :
Status : Complete
25 Subscribes |2998 Views |27 Loves
Call Me
CHAPTER 1 : Call Me

16 April... 16 April...

Tanggal itu terus terngiang di dalam benakku seiring dengan kaki ini yang terus melangkah ke depan, berusaha masuk ke dalam antrean orang-orang yang hendak masuk ke dalam bis yang dalam setengah jam ke depan akan membawaku dan orang-orang di sekitarku ke ICE BSD City.

Ya.

Aku, mereka, kami adalah SONE Depok. Kami memang sudah janjian untuk pergi bersama-sama untuk pergi melihat idola kami yang malam ini akan menyelenggarakan konser solo ke-4nya yang bertajuk Phantasia di ICE BSD City, Jakarta.

Hati ini berdegup kencang, tak sabar melihat delapan wanita yang tergabung dalam grup bernama SNSD. Grup yang menarik perhatianku dan memenuhi pikiranku selama 4 tahun belakangan ini. Secara tak sadar aku meremas tali strap tas yang menggantung di bahu kananku, excited akan semua kemungkinan dan project yang akan dibuat oleh sones saat konser berjalan.

ayo semuanya berbaris, buat dua banjar!” sahutan dari ketua rombongan itu membuyarkan lamunanku. Semua orang yang awalnya bergerombol, dengan cepat berbaris sesuai barisan yang di depannya.

Aku yang sendiri, mau tak mau terdorong ke baris belakang. Dan saat itulah aku bertemu dengan dia, yang pada akhirnya dia mengenalkan dirinya sebagai Jessica. Aku menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, and tried to not to make it obvious. Jessica, terlihat seperti tipikal anak gaul, dengan rambut brunettenya tergerai indah, iPhone 6s berada di tangan kirinya sedangkan satu cup starbucks berada di tangan kanannya dengan sedotan hijau berada di sela-sela bibirnya.

ayo berjalan pelan-pelan, ingat orang disamping kalian karena mereka juga akan menjadi teman duduk kalian di bis

Aku melihatnya dari sudut mataku, dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Aku tidak tahu dia marah karena dipasangkan dengan orang yang jelek sepertiku, secara menurutku dia adalah perempuan yang sangat cantik. atau dia pasrah menerima keadaan. Yang jelas dia hanya menghela napas pelan, sebelum melangkahkan kakinya menuju bus yang terparkir tak jauh dari tempat kami mengantre.

__

“hey, siapa biasmu?” tanyaku ke Jessica sesaat setelah kami turun dari bis, hendak mengantri masuk ke dalam venue.

“kau?”

Aku tersenyum simpul, itulah kata pertama yang ia keluarkan sejak lima jam kami bersama. Selama di bis aku berusaha untuk mencoba mengobrol dengannya, tapi yang ia lakukan hanya lah tidur. Dan ketika bangun dia langsung menyumbat ke dua lubang telinganya dengan headset putih dan tak lama setelahnya ia kembali tertidur.

“aku kan yang bertanya duluan, kau yang harusnya menjawab”

Tak ada respon. Dia malah mengembalikan pandangannya ke depan.

*sigh* “Tiffany, kalau kau?”

“Taeyeon” jawabnya tanpa sedikitpun melihat ke arahku, tatapan matanya masih lurus ke depan.

“hey aku tahu aku jelek, tapi berbicara tanpa melihat lawan bicaramu itu tidak sopan tahu” dan pada detik itulah aku merasa jantungku berhenti berdetak bersamaan dengan terdengarnya suara tawa yang memecahkan kesunyian antrean itu. Suara tawa Jessica, yang terdengar seperti melodi baru yang indah di telingaku.

Cheesy? Yes, but that’s how it is.

Tanpa sadar aku juga ikut tertawa bersamanya, melihatnya tertawa lepas seperti itu, bagaimana matanya tertutup dan bagaimana dia menepukkan tangannya. Melihatnya, membuatku berjanji pada diri sendiri agar terus membuatnya tertawa.

“bukan seperti itu~” ucapnya disela tawanya.

Aku hanya tersenyum. Ya. Aku akan membuatnya terus tersenyum dan tertawa, bagaimanapun caranya.

__

Suara dentuman musik yang keras, sahutan biasku, Tiffany, dan suara fanchants dari SONE mengisi ruang venue ICE BSD City malam itu. Kami terus berteriak sekeras mungkin, mengangkat fanboard setinggi mungkin agar bisa di notice oleh idola masing-masing.

Dan saat itu aku menyadari perempuan disampingku, Jessica, terdiam. Dia perlahan mengusap lehernya.

“ada apa?”

“suaraku serak, butuh minum” dengan cepat aku merogoh isi tasku dan mengeluarkan sebuah botol kecil, lalu memberikannya kepada Jessica.

“bagaimana—“

“sst cepat minum”

Dia tersenyum. Jika menurutmu senyumnya saat mengantre tadi adalah senyum tercantik, kau salah. Senyumnya kali inilah yang tercantik, dengan lampu dari konser dan lightsticks yang menerangi wajahnya.

Aku membalas senyumnya dengan senyuman yang jauh lebih lebar, seiring dengan detak jantung yang makin lama makin berdegup kencang.

--

“hey!”

Jessica menoleh dengan alis yang naik, bingung.

“aku tahu ini termasuk sangat cepat, tapi jangan menganggap aku seorang creepy atau apapun itu. Bisa kah kita bertukar nomer? Maksudku—“

“baiklah. Kemarikan handphonemu”

Sesudah bertukar nomer, ia mengembalikan handphoneku dengan senyuman mematikannya. Ia kemudian berjalan kearahku dan membisikan sesuatu yang membuat rahangku sakit karena terlalu banyak tersenyum.

call me~”

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK