home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Am I Stupid ? I Need You Now

Am I Stupid ? I Need You Now

Share:
Author : nanda18
Published : 15 Feb 2016, Updated : 14 Apr 2017
Cast : You , Bts Suga, Hoshi seventeen, Bts Rapmonster, Mingyu seventeen, Bang Shin Hyuk, Yul Hee laboum, B
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |5919 Views |1 Loves
Am I Stupid ? I need You now
CHAPTER 1 : Yes, You're!

Didunia ini ada sesuatu yang tidak bisa kau hapus dan kau tulis ulang yaitu masalalu

Bermain dengan anak-anak adalah hal yang menyenangkan bagi Mu. Kau  mengajar setelah sekian lama menekuni dunia entertaimen yang telah membesarkan nama Mu. Senyum Mu merekah tiap kali memengang piano dan meminta para murid untuk bernyanyi tapi hal yang paling menyenankan adalah melihat seorang anak laki-laki yang berlari dihadapanya, kulitnya putih wajahnya oval terlihat seperti anak keturunan Cina padahal bukan. Dia Leo, dia adalah anakmu.

                “Leo jangan berlari nak.” Ucapmu itu dengan lembut dan memeluk tubuh mungil anak laki-laki itu. “Kau rindu ibu nak?”  kau mengulas senyum simpul. Rasanya sangat menyenangkan ketika melihat anak mu yang sekarang berusia 1,5 tahun dan mulai aktif bermain. “Kau sudah pulang?” tanya seorang wanita paruh baya yang berjalan menujuh arahmu. Kau menarik sudut bibir mu tersenyum tipis lalu mengajak Ibu Mu beserta Leo untuk makan malam bersama. Kau tinggal di apartement sederhan, disana hanya ada empat orang Kau ,Leo,Ibu Mu dan adik laki-laki Mu bernama Ramon meski begitu semua terlihat bahagia dan hangat. “Ting..tong.” suara bel berbunyi. Entah mengapa ketika bel berbunyi dimalam hari dada Mu terasa sesak dan keringat dingin muncul dari dalam tubuhnya. Lalu muncul dalam gatimu rasa was-was yang luar biasa. Makan malam yang hangat itu terhenti sejenak,suasana menjadi tengang. Bola mata Mu, Ibu Mu dan Ramon saling memandang satu sama lain.

                “Aku akan membukakan pintunya kak.” Ramon beranjak dari tempat duduknya dan mulai mendekati pintu. Beberapa saat dia kembali dan memberi sebuah paket pada Mu. Kau membuka paket berkardus warna coklat yang terisoali rapat. Matamu membulat melihat foto-foto Mu bersama dengan seorang pria disebuah acara reality Show yang kau ikuti bersama dengan artis Korea yang sekitar 4 tahun yang lalu. Ramon yang melihat hal itu langsung saja merampas dari tangan Mu dan segera membuangnya dengan wajah kesal. Dari mimik wajah kedua anaknya Ibu Mu langsung mengerti. Dia beranjak dari meja makan “Yang sabar ya nak.” Sang Ibu mengelus pundak Mu dengan lembut.

***

                Kau berjalan menujuh tempatnya mengajar. Udara musim gugur di Sydney emang sangat menyenagkan bagi Mu. Mungkin kau baru saja berada di negara ini sejak 2 tahun yang lalu tapi entah mengapa kau lebih legah berada disini menjadi Kimberly diluar rumah. Hal ini harus kau lakukan sejak kau memilih keluar dari agensi yang Kau naugi selama sisa hidupmu. Sesampainya, seorang pria berwarga negaraan Indonesia telah menunggu di depan sekolah. Senyumnya terpasang lebar membuat Mu takut. “Good Morning, Miss.” Sapanya. “Selamat pagi juga pak.” Balasmu tertunduk agak malu dan berlalu begitu saja. Kau masih kikuk ketika seorang pria mendekati mu,bukannya kepedean tapi Pria yang baru saja menyapanya itu sudah menyukai mu sejak dia baru saja mengajar di Internasional school ini. kau masih belum bercerita kalau dia memiliki seorang anak tapi dia yakin selama dia masih berwarganegaraan Indonesia dia pasti tau beritanya. Penyanyi kebanggan Indonesia hamil diluar nikah merupakan hal yang sangat memalukan bagi negara dan juga keluarganya untuk itu kau dan keluargamu menutup diri dan pergi ke Australia untuk kehidupan yang lebih baik. Kau menaruh tasnya diatas meja kantornya memandang sesaat foto sang anak yang ada di meja kerja mu. Hati mu selalu berbunga-bunga ketika melihat senyuman anak mu itu “Miss, there is someone who want to meet you.” Salah seorang asisten guru datang menghampirinya. “Who’s that?” tanyamu sedikit gugup.

                “I don’t know he won’t said his name.” Jelas sang asisten. Baiklah, Kau menarik nafas dalam-dalam mencoba mengumpulakan keberanian untuk bertemu seorang Pria dan kau yakin pria itu orangnya. Pria yang sama yang datang dalam kehamilan Mu dan selalu berniat untuk mengugurkan kandungan Mu. Kau melangkahkan kaki dengan gusar lalu masuk kedalam sebuah ruangan, tanganmu masih terasa dingin. Matamu mendapati seorang pria bertubuh jangkung memakai jaket hitam kulit,kacamata dan topi hitam juga tak luput dari tubuhnya. Wajahnya pucat pasit melihat Mu yang berada didepannya. “Aku hanya ingin..” entah kenapa pria itu terasa gugup ketika berada dihadapan Mu. “Aku mohon, silahkan duduk.” Kau memasang senyuman terbaiknya,sedikit legah ketika yang datang bukanlah ayah dari anak mu Leo,tapi dalam lubuk hati mu, kau masih sedikit takut kalau pria yang ada dihadapannya mengetahui wajah Leo,bisa jadi Leo akan dibunuh. Mereka pun duduk bersama. “Kau masih merahasiakan Leo darinya bukan ?” tanya pria itu dengan gusar.

“Iya, aku mohon. Jangan ganggu keluargaku lagi. Sudah cukup para haters ku yang menerorku. Menjauhlah dari keluargaku, sehingga kami dapat hidup dengan tenang, aku juga tidak mengginginkan pertanggung jawaban dari artismu.” Kau membungkukkan tubuh mu berpamitan sementara pria itu hanya diam tak bergeming.  Bagi Mu terkadang pihak dari agensi ayah Leo terlalu kejam. Setiap bulannya dia pasti datang dan mengatakan pada Mu untuk tutup mulut. Tak jarang dia juga membuat Mu trauma akan banyak hal, bahkan membuka pintu ditengah malam adalah suatu phobia tersendiri bagi Mu walaupun kau berusaha melawan rasa takut, tapi rasa takut itu datang bertubi-tubi selangkah lebih awal dari mu jika kau tidak berhati-hati.

*** 

Kpop sangat meraja lela selama 10 tahun belakangan ini membuata para Idolnya dapat konser kemanapun di dunia kali ini giliran BTS yang datang ke Australia untuk menikmati pemandangan sekaligus konser tur dunia yang meraka lakukan. Dihari akhir tur di Australia,mereka memutuskan untuk berkunjug ke tempat wisata belanja dan kafe klasik.

                “Hyong,lihat anak itu mirip denganmu!” tunjuk Jungkook yang mencoba mamasukkan mini pie dalam mulitnya. Sementara para pria lain mengikuti arah telunjuk Jungkook. “Haha, benar lihat cara dia tersenyum.” Timpal seorang pria berambut pink yang ada disamping suga, dia adalah leader mereka RapMonster atau Kim Nam Joon. Suga tersenyum tipis dia merasa semakin hari semakin banyak saja yang mirip dengannya,mungkin karena pada jaman sekarang oprasi plastik tidaklah mahal lagi. Semua member tertawa bersama tetapi beberapa saat kemudian Rapmon memperhatikan dengan jelas seoarang wanita yang berjalan dengan anak laki-laki itu. Dia menyipitkan matanya “Tunggu,bukankah itu..” belum selesai Rapmon berbicara wajah Suga berubah menjadi pucat pasit dan beranjak dari tempatnya duduk. Dia berlari mengikuti wanita yang sedang memakai jaket tebal berwarna merah maroon dan mengandeng anak laki-laki disampingnya. Suga berlari dan mendorong tubuhnya melewati keramainya pusat belanja ternama yang biasa dikunjungi oleh para turis. Dia menoleh kesana kemari dan mengatur nafasnya mencari wanita itu. Lalu sebuah bola menggelinding ke arahnya,dia mengambil bola itu melihat seorang anak laki-laki yang sedikit sipit berkulit putih pucat,rambutnya agak kecoklatan berdiri dihadapannya. “Leo, jangan bermain..” terlihat kau datang berada dibelakang anak kecil itu. Mata Suga membulat melihat wanita berwarga negaraan Indonesia berdiri dibelakang anak laki-laki itu sementara jantung Mu berdegup kencang. Tolong jangan bawa anakku,decak mu dalam hati. Suga mendekati anak laki-laki itu. “Ini bolamu.” Merekahkan senyum sakitnya. Hal yang tidak pernah dia percaya melihat anaknya sudah tumbuh besar. Dia mengosok kepala Leo. Anak laki-laki itu hanya diam tidak mengerti bahasa apa yang di pakai oleh pria yang ada dihadapannya. Wajar saja karena Leo hanya memakai bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris tak ada bahasa Korea didalamnya. Leo berlari begitu saja menujuh arahmu tanpa peduli bolanya masih ditangan pria berwarga negaraan Korea itu.

                Suga menelan ludah perih, ada perasaan yang sakit ketika melihat Mu ada dihadapannya. Pandangannya tak lagi jelas ketika pelupuk matanya tertutupi oleh air matanya. Kau mengengam erat Leo memeluknya dengan perasaan takut sementara Suga semakin mendekat. “Kau tidak bilang padaku? Kalau ini anak kita?” kata ini datang begitu saja dari lubuk hati Suga. “Ini,bukan anakmu. Ini datang dari pria lain.” Kau berbohong sambil mengendong Leo dan pergi dari hadapan Suga. Begitu kejamnya kau memutuskan ikatan anak dan ayah? sementara Pria itu hanya mematung melihat Mu pergi dari hadapannya.

                Para member telah sampai di hotel mereka semua kelelahan karena bermain bersama tapi berbeda dengan Suga. Sejak dia bertemu dengan seorang wanita tadi sore Suga terlihat sedih. Rapmon lah yang sangat melihat perubahan wajah Suga. “Hyung.” Panggil Rapmon tapi pria yang memiliki senyuman manis seperti gula itu tidak menoleh hanya diam dengan tatapan kosong. “Hyung.” Rapmon menyengkol kaki Suga dan membuat Suga bangkit dari lamunannya.

“Jangan terlalu dipikirkan, memangnya kau yakin itu benar-benar anakmu?” Rapmon mencoba menenangkan perasaan Suga yang berkecamuk. “Mungkin bukan,tapi kau sendiri yang bilang kalau cara anak itu tersenyum sanga mirip denganku.” Jawab Suga menghela nafas kasar. Lalu pergi membuka laptonya dan memasang earphone. Rapmon tertunduk menyesal dengan apa yang dia katakan tadi. Mata rapmon masih mengelinding ke arah Suga yang sedang mencoba mencari inspirasi untuk album mereka mendatang. Dia ingin membantu mempersatukan kedua oarang yang kesepian itu dengan anaknya,tapi itu sama saja dengan bunuh diri karena bukan hanya mereka yang akan menanggung akibatnya tapi juga seluruh agensi yang dia naungi dan dia bangun bersama boyband nya.

Suga membuka data-data lagunya berharap ada inspirasi yang muncul dari dalam otaknya tanpa sengaja sebuah lagu terputar. Lagu itu mengingatkannya pada malam pertamanya dengan mu. Dulu Kau begitu polos dan manis bahkan Suga adalah Ciuman pertama mu. Kau dikabarkan hamil ketika mereka telah tidur bersama empat kali dan dihari akhir bersama Suga, kau dikabarkan hamil tapi entah mengapa Kau tidak meminta pertanggung jawaban Suga malah pergi begitu saja tanpa jejak tapi dilain sisi jika semua orang tau kalo Suga adalah ayah dari anak mu semua orang akan terkejut dan juga karier nya akan berakhir. Suga melempar earphonenya,mengacak rambutnya frustasi. Ada banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Mu. Rapmon masih memperhatikan apa yang dilakukan oleh Suga. Ada perasaan yang sakit,juga dirasakan dalam hatinya melihat Suga seperti itu.

Tidak ada seorangpun yang dapat menghindar dari lingkaran takdir,bahkan rasa sakit dan perihnya perjalannan dalam lingkaran itu

                Rapmon berjalan menujuh sebuah ruangan managernya. Tubuhnya terasa berat,dia menumbangkan tubuhnya diatas sofa. Dalam benaknya masih ada wajah suga dan anaknya. Manger Lee masuk melihat Rapmon berbaring diatas sofa dari mimik wajahnya dia terlihat sedang kesusahan berfikir sesuatu. “Apa yang kau pikirkan Namjoon-ah?” tanya sang manager sambil menempatkan kursi dihadapan Rapmon yag sedang berbaring dengan perasaan gelisah. “Ini sudah hampir 2 tahun, kau tidak benar-benar membunuh janinnya bukan?” Rapmon bangun dari sofa dan menatap langsung pria yang ada dihadapannya. “Aku melihat anak Suga dan wanita itu, kau bilang kau sudah membunuh janinnya bukan?” lanjut Rapmon mulai mendesak sang manager untuk berbicara. Manager Lee menemukan kedua telapak tangannya, udara serasa hampa mengarungi seluruh sistim pernafasannya.

                “Aku sudah memberinya obat pendorong dan mencelakainya berkali-kali,tapi apalah daya ketika takdir berkata bahwa anak itu harus lahir dan tumbuh mendapatkan kehidupannya bersama sang Ibu.” Manager Lee berucap begitu tenang. Rapmon mengangguk mengerti, dia mengehela nafas kasar dan beralih kesebuah pintu keluar.

***

                Perasaan Mu agak kacau setelah melihat Suga ada dihadapannya dan melihat anaknya,tapi Kau berusaha untuk sebaik mungkin menutupi perasaan mu dihadapann Ibu mu. Kau hanya khawatir jika Ibumu stress dan sakit karena Ibumu adalah satu-satunya orang tua yang ada dalam hidupmu sekarang setelah 10 tahun yang lalu ayahnya meninggal. Kadang kala Kau selalu bermimpi buruk mengingat apa yang dilakukan oleh orang-orang agensi pada mu. Ada banyak staff agensi Suga yang memberi mu obat pendorong juga menyelakai mu terakhir kecelakaan mobil, untunglah Kau dan janinnya baik-baik saja. Kau memegang dadanya sesak lalu mengelap keringat dingin yang keluar berkucuran. Suara bel pintu lagi di malam hari. Kau berjalan keluar memberanikan diri melangkahkan kaki dipintu dan mulai memegagi gangang pintu dan membukanya.

                “Good afternoon miss, setidaknya itu yang aku dengar dari para tetanggamu.” Suara berat dan serak itu menyambar indra pendengaran Mu, seorang pria tinggi semampai yang ada di hadapannya. “Sedang apa kau disini?” tanya Mu. Pria itu masuk begitu saja kedalam rumah mu membuat Mu langsung menghalanginya dengan tubuhnya yang kecil.

                “Kau tidak ingin mempersilahkan aku untuk duduk? Aku hanya ingin mengecek keponakanku.” Rapmon tersenyum miring. Kau menggeleng. “Bukan itu caranya bertamu kedalam rumah wanita yang sudah memiliki seorang anak.” Jawab mu sinis. Rapmon memundurkan langkahnya tepat dibelakang garis pintu. Kau membanting pintu begitu saja diwajah Rapmon. Ya, dia diusir secara halus dan kasar diakhir Rapmon tau rasa ketakutan Mu terlebih saat terakhir kali dia bertemu dengan Mu, Rapmon mebawanya keseorang dokter dan menyuruh dokter itu tuk mengaborsi anak yang ada di kandung mu,dihari-hari selanjutnya orang-orang berbeda yang melakukan rencana jahat agar kau keguguran. Kejam? Iya tentu saja itu yang harus Rapmon lakukan untuk melindungi Band yang susah payah dia bentuk,terlebih Suga adalah penulis lagu utama mereka. Jika pamor mereka hilang maka, semua impian Rapmon akan hilang,dia tidak mau jika harus hidup di jalanan lagi melakuakan rap underground lagi.

                Rapmon turun dari lantai apartement yang ditinggali olehmu. Dia berjalan menujuh hotelnya yang sebenarnya tak jauh dari apartement Mu hanya saja dia mencari jalan lain yang cukup jauh agar Suga tidak mengetahuinya sehingga Suga tidak harus mengemis memohon untuk mendekap anaknya. Malam ini tur dunia sudah selesai ada waktu sekitar 5 bulan untuk libur. Dia ingin menyelesaikan masalah Suga dan segera mempersiapkan album baru bandnya bersama Suga.

                Dia masuk kedalam kamar melihat Suga yang berbaring, memejamkan mata sementara di telingganya mengait sebuah earphone berwarna hitam pekat. “Kau Belum tidur Hyung?” Rapmon membuka selimut yang tadinya terlipat lalu menduduki ranjangnya yang bersebelahan dengan ranjang Suga. “Aku sedang mencoba untuk tidur.” Suga berbalik memunggungi Rapmon yang masih duduk menatapinya. Rapmon kembali menghela nafas kasar,sudahlah,sudah. Dia mencoba menenagkan dirinya jangan sampai dia hanyut karena rasa sayangnya dengan Suga.

***

                “I can’t do this Miss please?” Kau memohon pada seorang wanita yang mengulung rambut pirangnya dan kacamata yang menempel mengcover matanya. “I’m sorry miss,  this is your obigation,so you should go to this place or we’ll in trouble. Oh, and also Iwant you to replace Mrs.Jesicca Jung as a lecture in the seoul music University, twice a week.” Dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Mu wanita itu meminta Mu untuk pindah. Entah apa kesalahannya tapi yang jelas Kau akan masuk kedalam lubang singa. Ada banyak negara yang bisa dikunjungi paling tidak thailand atau negaralai tapi jangan Korea selatan.

                “Kau apa ?” Ramon menempatkan duduknya mebulatkan mata tak percaya,setelah mendengar penjelasan sang Kakak akan dipindah tugaskan ke Korea selama 5 bulan dan Leo akan ikut kesana. “Aku tidak akan mendekati agensi Suga sungguh.”

                “Tapi mereka melacakmu, kau tidak ingat apa yang akan terjadi pada Leo. Tidak aku tidak setujuh Leo ikut!” adik mu begitu frontal. Dia terlihat sangat marah. “Kak,tolong kau itu sudah dicelakai? Jangan sepolos ini.” Lanjutnya.

                “Aku tidak bisa jika tidak pindah kesana, hanya lima bulan, tidak akan terjadi apa-apa.” Sangkal Mu. “How could you know that? Dunia ini sangat luas dan liar kak, dia bisa melakukan ini padamu? Berarti dia juga bisa melakukan hal ini pada wanita lain.” Ramon tidak mau kalah. Bahkan kali ini Ramon tidak ingin menyebut nama suga lagi. “Ramon,tenaglah nak.” Ibu mu mulai meredamkan amarah kedua anaknya. Sang ibu menatap wajah Mu,tanganya menyentuh kedua pipi Mu. “Nak,kau boleh berangkat jika dengan adikmu. Dia bisa bekerja,aku yakin. Berangkatlah ajak Leo.”

***

                Langkahnya terlalu berat dan gemetra ketika menemukan alamat rumah wanita yang mengandung anaknya,tadinya dia sudah berada di bandara menujuh kepulangannya Ke korea untuk album barunya tapi kenyataan hatinya berkata lain dia ingin melihat seseorang dan anaknya. Suga sampai didepan apartement. Dia mengatur nafasnya agar tidak kacau saat bertemu dengan gadis yang dia cintai atau sekarang dia telah menjadi wanita lain. Suga menekan bel untuk pertama kali,menunggu seseorang keluar. Selang beberapa lama tak ada seorang pun yang keluar. Suga menekan tombolnya lagi,tak ada seorang pun yang keluar pula. Salah seorang tetangganya keluar dan berkata bahwa Kau telah pindah ke Korea. Mata Suga membulat dan segera menekan tombol ponselnya berharap pesawat yang dia tinggalkan tadi belum berangkat.

                Rapmon terlihat kesal dengan kelakuan Kakak dari bandnya. Dia meninggalkan bandnya begitu saja begitu dia tau rumah wanita itu berada,padahal waktu itu Rapmon sedang berbicara hal yang penting padanya. Tiba-tiba Suga datang duduk disampingnya dengan nafas terengah-engah.

                “Mwo? Apa yang kau lakukan disini Hyung bukan kah kau—“

                “Sudah jangan banyak bicara.” Suga mengok kanan-kiri dan mengok jamnya berkali-kali, dia terlihat gelisah untuk kesekian kalinya di mata Rapmon. “Aku harap penerbangan ini cepat.” Gerutunya sambil melihat keluar jendela.  “Kau tau, dia pindah ke Korea?” Senyum Suga mengembang ketika menyampaikan hal itu pada Rapmon. Astaga tau kah kau Suga kabar dan senyumanmu itu menambah rasa khawatir Rapmon. Wajah pria yang ada dihadapan Suga menjadi pucat. “Kau,tidak boleh terlalu yakin kalau itu adalah anakmu” Rapmon memakai kacamatanya. Berharap jika Suga tidak melihat ekspresinya.

“Apa kau yakin kau adalah ayahnya? Kau yakin kalau wajah wanita itu benar-benar polos? Semua orang itu sama Hyung,semua bertopeng, sama halnya dengan wanita.”

                “Aku berniat untuk test DNA, itu sebabnya kenapa aku mencari-carinya. Karena selama ini aku dihantui oleh rasa bersalah yang dalam dan takut jika karirku akan terancam. Aku tidak benar-benar ingin jika anak itu adalah anakku.” Tutur Suga sontak membuat Rapmon mendongakkan kepalannya melihat Suga. “Kalaupun dia memang benar-benar anakku? Aku harus mencari tempat yang berbeda antara Ibu dan anak itu. Karena tidak ada seorangpun yang bisa berlari dari takdir,maka aku akan merubah jalan yang sudah ditakdirkan.” Lanjut Suga mantap keluar jendela,sementara tanganya menopang dagunya. Ada sebuah perasaan takut dalam hatinya.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK