home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > In My Room

In My Room

Share:
Published : 14 Jan 2016, Updated : 14 Jan 2016
Cast : Cho Kyuhyun and Park Raerin (own)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |353 Views |0 Loves
In My Room
CHAPTER 1 : One Shot

BGM : In my room_SHINee

Aku berjalan mendekati balkon kamarku, kubuka pintu dua arah itu yang terbuat dari kaca, bersamaan dengan itu, angin bertiup masuk ke kamarku menggerakkan lonceng leci yang aku gantung di pintu keluar, suara lonceng itu mengingatkan aku pada dia, ya dia....

Aku memandang kolam yang ada di samping kiri kamarku, Tuhan, aku sangat merindukannya, senyumnya, tawanya, kejahilannya, pelukannya dan ciumannya. Tuhan ku mohon ulang kembali waktu itu...........

                Aku berjalan pelan ke arah ayunan yang berbentuk setengah lingkaran itu, aku duduk bersandar mencoba menenangkan fikiranku, angin pagi yang sejuk bertiup menerpa kulit ku, biasanya di saat seperti ini, ada seseorang yang memelukku atau hanya sekedar memegang tanganku dan berkata

masuklah di sini dingin, nanti kamu bisa sakit

Hiks............ Hiks............ Hiks...........

                Tanpa aku sadari, air mataku kembali mengalir di pipiku, sakit dan sesak rasanya dadaku ini, bernafas pun sulit bagiku, menyesal......... hanya perasaan itu yang bisa kurasakan, ku pejamkan mataku dan air mataku terjun dengan derasnya, tubuhku bergetar menahan agar tangisku tidak semakin menjadi, aku membungkuk sambil sesenggukan, “oppa.................. neo eo....di....ya?” Isakku parau

                “Raerin-ah, kenapa kamu di sini? Masuklah” aku mendengar sebuah suara yang sangat aku rindukan, aku membuka mataku cepat dan mencari asal suara itu, aku mencari setelah turun dari ayunan itu, dan mataku terbuka selebar yang aku bisa, mulutku menganga tat kala, aku melihatnya, dia ada di sini, di kamar ku, berdiri sambil memainkan PSP nya tanpa mau menatapku sedikitpun, air mataku kembali terjun bebas, dan saat itu juga dia mengalihkan pandangannya dan menatapku bingung

                “ wae? Ada yang salah?”

“ op.... oppa? Kau....” tanyaku gagu, mataku terpaku pada sosoknya yang tinggi dan wajahnya yang sempurna.

“ iya ini aku, kamu kenapa?” tanyanya lembut sambil mengasangi PSP nya, dia tersenyum tulus dan berjalan ke arahku, jantungku berdegup tak karuan, Tuhan apakah kau mengabulkan do’aku? Tuhan... bila iya, aku sungguh bersyukur... kakiku melangkah perlahan mencoba mendekati dia,

“oppa aku sangat merindukan mu” tangisku

“ kalau memang kamu merindukan aku! Kenapa kamu nangis?”

“ oppa, benarkah ini kau oppa?”

“ iya, kamu kenapa sih?” tanyanya sambil tersenyum dan berjalan makin dekat ke arahku, aku mengusap air mataku namun saat aku membuka mata lagi, di ruangan ini hanya ada aku, kemana dia?

“ oppa............ kyuhyun oppa, jangan sembunyi ku mohon” teriakku setengah serak, hening, hanya keheningan yang menemaniku, di kamar ini tidak lagi aku dengar suara kehebohannya saat bermain game nya, suara teriakan kecewanya saat kalah. Tidak ada lagi, sekarang hanya suara lonceng kecil itu yang menemaniku, lututku lemas, badanku bergetar hebat dan akhirnya aku menangis lagi

                “ oppa....................” aku jatuh terduduk di lantai kamarku, aku merengkuh kerah bajuku dan meremasnya keras, sakit, hati ini semakin sakit. Apa yang harus aku lakukan?

                Sorenya, aku duduk sambil menonton TV di ruang tengah apartementku ini       

                Ku tekan beberapa tombol TV untuk mencari channel yang sekiranya bisa menghiburku, jariku lelah, ku letakkan saja remote itu dan mencoba tiduran, sambil menonton acara starking, dalam acara itu, semuanya tertawa, tapi aku hanya menatapnya datar. Aku duduk lagi berniat mematikan TV dengan remote itu, saat tanganku mencoba meraih remote, tanganku menyentuh tangan lain, tangan yang hangat, aku menoleh dan sudah mendapati kyuhyun oppa di sampingku sambil tersenyum

                “ kamu mau nonton apa?”

“ oppa?”

“ nde?”

“ oppa kemana saja selama ini?” tanyaku tak percaya

“ aku tidak kemana-mana” jawabnya sambil berdiri dan berjalan menuju dapur

“ oppa, kau sedang apa di dapur?” aku mengikutinya ke dapur, namun langkah kakinya lebih cepat dari aku

                Kosong................ dapur itu sepi, tidak ada seorangpun di sana, peralatan dapur pun masih tertata rapi, “ oppa................... kau ada di sini kan?” teriakku mencari di sekeliling dapur, namun nihil, di sini hanya ada aku.

“ oppa............. apa kau tidak merindukan ku?” tanyaku sesenggukan

“ oppa................” aku tersungkur di tengah dapur, rasanya air mataku sudah kering karena sudah hampir seminggu ini aku terus menangis

                “ oppa.......... “ aku bangkit dan berjalan limbung ke arah kamar, aku menunduk sambil terus menangis

“ hiks............. hiks...............hiks............ kau jahat oppa” tangisku

“ kamu darimana?” langkah ku terhenti ketika di ruang tengah aku mendengar suara itu, aku mendongak dan mendapati kyu oppa duduk sambil meminum segelas teh hangat

“ oppa...........” tanpa fikir panjang, aku langsung memeluknya, hangat, itu yang kurasakan

“ kamu menangis terus! Apa tidak lelah?” kyuhyun oppa membelai rambutku

“ aku lelah oppa, ku mohon jangan tinggalkan aku lagi oppa”

“ kapan aku meninggalkanmu?”

“ oppa.................... kau............... kau................”

“ aku kenapa?”

Dadaku sesak untuk mengatakannya

“ kau kecelakaan pesawat saat kau akan menjemput ahra eonni di Vienna, padahal sehari sebelumnya, aku sudah bilang, berangkat bersama Donghae oppa dan Kangin oppa saja, tapi oppa malah menyusul, kau tahu oppa, aku sudah punya firasat ini sebelum kau berangkat” ceritaku, namun tubuh hangat itu kini tidak terasa lagi, aku membuka mataku dan aku mendapati diriku hanya memeluk bantal sofa

                “ AARRGGHH................................ KENAPA! KENAPA!! OPPA.............................” teriakku sekencang-kencangnya untuk meluapkan kesedihanku, aku memukul sofa kosong di sampingku dengan bantal berkali-kali, lelah membuat tubuhku lemas dan akhirnya aku putuskan tidur di sofa, mataku sudah sangat berat, bahkan untuk aku buka sedetik saja aku sudah tidak sanggup.

                “ hei................ yeoja malas, mau sampai jam berapa kau tiduran hah? Gini mau jadi Ny. Cho?” apakah ini mimpi? Aku mencoba membuka mataku yang sembab ini perlahan, samar-samar aku melihat kaki jenjang seorang pria, dia mengenakan celana coklat dan pandanganku aku teruskan hingga akhirnya aku melihat dia mengenakan T-shirt biru muda, dia berdiri dengan dua tangan di pinggang.

“ banguuuuuun................. siapkan aku sarapan, aku lapar” dia menarikku bangun, aku hanya bisa diam sambil menatapnya, pakaian ini? Pakaian ini adalah pakaian yang di gunakan kyu oppa saat........

                “ hei................. jangan melihatku seperti itu, apa karena aku tampan sampai kamu segitunya menatapku”

“ oppa..............”

“ mm........?”

“ apa kau baik-baik saja?”

“ YA!!! Aku baik-baik saja! Kau fikir aku gila? Cukup yesung hyung saja”

“ bukan.......”

“ ayolah raerin-ah, siapkan aku makanan, aku lapar” rengek kyu oppa manja sambil melangkah ke balkon dan duduk di ayunan, aku mengikutinya, dan saat sampai di sana aku mendengar Kyuhyun oppa sedang menelfon

“ nde hyung, aku menyusul saja, oke tidak apa-apa” deg....................... apakah ini de javu, aku spontanitas langsung bersujud di depannya dan memegang kedua tangannya, wajah kyu oppa langsung berubah kaget

“ ada apa raerin-ah?” tanya nya khawatir saat melihatku menangis.

“ oppa, tadi yang menghubungimu........ donghae oppa ya?”

“ iya, kamu tahu darimana?”

“ apakah oppa akan ke viena menjemput ahra eonni?” tanyaku sambil mempererat genggaman tanganku

“ kamu kenapa nangis? Kamu takut aku gak kembali lagi?”

“ oppa, jawab saja pertanyaanku”

“ iya, tapi aku nyusul besok karena pasport ku expired, sekarang bisa sih, tapi aku males aja”

“ oppa! Pergilah sekarang, berangkatlah bersama donghae oppa dan kangin oppa” pintaku sesenggukan

“ kamu kenapa sih? Kamu aneh”

“ ya, aku memang aneh, tapi oppa bila oppa berangkat besok, aku takut oppa”

“ raerin-ah, dengar ya, aku akan baik-baik saja, aku akan kembali dari viena dan akan melamarmu, bagaimana?” kyuhyun oppa menarik aku berdiri dan mendudukkan aku di pangkuannya, dia memelukku hangat

“ jangan lepaskan pelukan ini oppa” pintaku, dan tak lama kyuhyun oppa mencium bibirku kilat lalu mengecup pipiku, aku merasa sangat bahagia dan sempurna memilikinya

“ oppa........ kenapa kau mencintai aku? Aku tidak cantik, aku tidak kaya, aku juga tidak pintar, dan banyak gadis lain di dunia ini yang lebih baik dari aku”

“ aku tampan, aku kaya, aku cerdas, apalagi yang perlu aku cari selain cinta dari seseorang yang mau menerima aku apa adanya aku, bukan karena wajah, harta dan lainnya, dan semua itu ada di kamu, semua yang ada di dunia ini Tuhan ciptakan seimbang, yang baik menutupi yang jelek, kau pahamkan?” tanya nya sambil tersenyum manis dan mencubit ujung hidungku pelan.

“ aku sangat mencintaimu oppa” aku memeluknya dan tidak ingin melepasnya

“ raerin-ah, besok aku berangkat jam 6 pagi, kalau kamu tidak sempat mengantar tidak apa-apa...”

 “ aku akan mengantar mu oppa, kalau boleh aku ingin ikut denganmu”

“ jangan, kamu kan masih kuliah”

“ lalu? Bagaimana kalau aku merindukanmu?”

“ hanya 2 hari”

“ 2 hari ya?” tanyaku manja

“ iya, kenapa? Masih sedih? Bagaimana bila suatu saat aku malah pergi dan gak kembali-kembali lagi”

“ oppa...............!!” aku bangkit dari pangkuan kyuhyun oppa dan menatapnya sedih “ jangan pernah mengatakan itu lagi, selamanya kau akan ada di sisiku, selamanya” akhirnya tangisku pecah lagi dan kyu oppa langsung memelukku

“ aku hanya bercanda”

“ aku takut oppa”

“ raerin-ah, aku pulang dulu ya”

“ menginaplah di sini oppa”

“ baiklah.....”

“oppa kalau aku tidak mengizinkan mu berangkat bagaimana?”

“ maksudmu?”

“ batalkan kepergian mu ke viena besok”

“ tidak bisa, aku harus berangkat, sudahlah kamu makin lama makin aneh, ayo tidur, kamu pasti kelelahan” kyuhyun oppa merangkulku dan mengajak ku tidur

“ tidak, aku tidak lelah, aku mohon oppa” tangisku saat aku tiduran di kamarku

“ sudah, semua akan baik-baik saja besok” kyuhyun oppa menidrkan aku layaknya anak kecil

Mataku perlahan terpejam dan semua sedihku perlahan hilang

                Alarm HP ku berdering, aku mencoba meraihnya dan melihat jam di layar HP ku

“ hah jam 6? Omona... kyuhyun oppa” panggilku, namun di kamar ini hanya ada aku

“ oppa................... oppa...................” tak lama HP ku berdering

“ oppa.......... kau dimana?”

“ aku sudah di bandara, tadi aku ingin membangunkanmu tapi kamu kelihatannya lelah sekali”

“ andwae............... oppa jangan pergi................... ku mohon”

“ tapi aku sudah di bandara, kebarangkatanku 20 menit lagi” aku langsung mematikan HP ku dan berlari ke lift lalu menuju lantai bawah, orang-orang melihatku dan pasti mereka mengira aku gila, berlari tanpa alas kaki untungnya aku mengenakan T-shirt tipis dan celana jeans, aku segera menyetop taksi dan menuju bandara, sesampainya di sana aku melihat list pemberangkatan ke Viena, benar saja 5 menit lagi pesawat akan take off, aku berlari mencari sosok kyuhyun oppa,

“ Kyuhyun oppa..................... oppa...................” aku meneriakkan namanya dan sontak membuat semua orang yang ada di bandara menatapku

“ oppa................... kumohon jangan berangkat”

‘pesawat dengan tujuan viena siap lepas landas dalm 2 menit, semua penumpang harap segera menuju pesawat, terimakasih’

‘Ahni..................... shireo, kyuhyun oppa gak boleh berangkat’.............

Aku terus berlari dan akhirnya aku sampai di gate pemberangkatan, aku melihat kyu oppa sudah menaiki tangga pesawat

“ OPPA..................... OPPA........................... KAJIMA....................” teriakku, namun suaraku kalah dengan riuhnya bandara, aku merapat ke jendela besar yang ada di bandara dan menangisi keberangkatan kyu oppa

“OPPA................. JEBAL...................OPPA....................” aku memukul-mukul kaca itu sambil menangis hebat, tak lama pesawat itu lepas landas, aku masih terus meronta, dan beberapa security bandara menyuruhku diam namun aku terus meneriaki pesawat itu yang ukurannya makin lama makin kecil, seorang security wanita menarik tanganku

“ nona, jangan membuat keributan di sini”

“ lepaskan aku............... OPPA..................”

“ nona, ja.............” DUAAARRRRRRRRRRRR...............................

Ledakan pesawat terjadi di udara dan menampakkan letupan api kecil beserta asap pekat, waktu terasa berhenti dan nafasku seakan berhenti bersamaan dengan jantungku juga, kakiku lemas dan mataku tak berkedip sedetikpun, aku jatuh tersungkur dan hanya bisa menatap pedih ledakan itu, keriuhan orang dan suara pengumuman memekakkan telingaku, aku sudah tidak sanggup lagi dan semua berubah menjadi gelap.

                _______________________________________________________________

“ hai................... hei............... bangun”

“ mmm.....................” aku merasakan mataku sembab dan punggung ku sakit, aku membuka mata dan , hah aku ada di ayunan? Siapa tadi yang memanggilku, aku berdiri dan berjalan masuk ke dalam, mataku masih saja meneteskan air mata, apa yang harus aku lakukan sekarang? Kyuhyun oppa sudah pergi.

“ kamu mau makan apa?” aku mendongak dan mendapati KYUHYUN OPPA sedang mengenakan celemek dan berdiri di ambang pintu dapur

“ oppa? Kau................” aku langsung berlari dan memeluknya

“ kamu kangen ya? Daritadi kamu mimpi apa sih? Tidur kok nangis?”

“ aku mimpi buruk”

“ mimpi apa?”

“ setan”

“ mm..................... ya sudah kamu mau makan apa?”

“ apa saja oppa, oppa ini bukan mimpi kan?”

“ tunggu”

“aww.... sakit” keluhku saat kyuhyun oppa mencubit lenganku

“ berarti ini bukan mimpi” tawanya

“ oppa kau tidak ada rencana kemana-mana kan minggu ini?”

“ ada, aku besok mau ke viena menjemput noona ku, dia rin--”

“ sendirian?”

“ iya, donghae hyung dan yang lainnya berangkat hari ini”

“ jangan................. jangan berangkat oppa” aku memeluknya erat

“ wae?”

“ pokoknya jangan”

“ iya aku juga tidak akan kesana, biar donghae hyung dan kangin hyung saja yang menjemputnya, lagipula besok kan hari jadi kita”

“ janji ya oppa, tidak akan meninggalkan aku”

“ janji” kami mengaitkan kelingking kami, lega rasanya ternyata semua itu tadi hanya mimpi, saranghae kyu oppa.

“ masak yuk”

“ ayo”

 

_FIN_ ヾ( ̄∇ ̄)ン

 

Apaan ini?? (‾▽‾") gaje banget coba......(‾▽‾") hahahhaa thanks yang udah mau bacaº°˚•(>̯┌┐<)•°˚°º

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK