home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Love Cells 2: Love Again

Love Cells 2: Love Again

Share:
Author : Kristiana
Published : 28 Oct 2015, Updated : 28 Oct 2015
Cast : Nevi, Park Tae Joon, Song Ye Bom, Choi Yoon Hwan, Kim Hye Ri
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |436 Views |1 Loves
Love Cells 2: Love Again
CHAPTER 1 : Oneshoot

“Tae joon-ah … Tae joo-ah … ya~ bangun Park Tae joon!”, Nevi berteriak kesal

“wae~”, jawab Tae Joon singkat tanpa bergerak dari tempat tidur

“hhhuuuuhhh (menghela napas) ya~ kapan kau akan berhenti dengan perilakumu itu. Sudah berapa gadis yang kau kencani bulan ini hah! Atau haruskah aku hitung sejak kejadian …. “, Nevi tidak melanjutkan perkataannya

Disisi lain Tae Joon membuka matanya dan menghela napas panjang.

“sudahlah … (bangun dari tempat tidurnya) kau lebih baik kembali ke tempatmu. Surga, neraka, atau apapun namanya. Pekerjaanmu sudah selesai kan …. Tidak ada lagi yang bisa kau lakukan”, pria dengan rambut yang terlihat acak-acakan itu berjalan kearah kamar mandi dengan santai

“ya~ Tae Joon-ah …. (mengejar sampai depan pintu kamar mandi) percayalah padaku suatu saat kau akan menemukan gadis yang akan benar-benar menyayangimu, kau tidak bisa seperti ini. Kau harus ambil kembali sel cintamu … ne … ne …?”, Nevi merengek

Tidak ada jawaban apapun …

(Narasi)

Ne … percakapan inilah yang setiap pagi aku lakukan dengan pria bernama Park Tae joon. 1 tahun yang lalu Tae joon memintaku, malaikat cinta pribadinya, untuk mengambil sel cinta dalam dirinya….sejak….sejak gadis yang sangat ia cintai pergi meninggalkannya. Sejak sel cintanya diambil (itu yang ia kira) wanita silih berganti dikencaninya, tentu saja, tanpa cinta. Aku, Nevi, berjanji akan melakukan apapun agar ia kembali seperti Tae Joon yang dulu.

***

“Tae Joon-ah, jangan lupa telepon aku”, ucap seorang gadis yang tidak dikenali Nevi kepada Tae Joon yang kemudian mendaratkan ciuman di pipi Tae Joon

“eoh… Arraseo ….hati-hatilah”, ucap Tae Joon dengan senyuman di bibirnya

Gadis itu segera berlalu pergi dengan mobil sport warna merah yang terlihat mewah.

“ya, Tae Joon (Nevi memandang sinis ke arah Tae Joon) jadi sekarang gadis seperti itu yang kau kencani”, ucap Nevi datar

“sudah…sudah… itu bukan urusanmu …. Jadi apa yang kau lakukan disini? Bahkan menyamar dalam bentuk manusia”, ucap Tae Joon

“mulai hari ini aku akan ikut kau bekerja disini, sebagai karyawanmu”, ucap Nevi

“apa!”, Tae Joon dibuat kaget dengan perkataan Nevi

“jadi mana pakaian seragam untukku?”, Nevi berdiri dari kursinya dan mengulurkan satu tangannya

“eishhh, pulanglah”, Tae Joon menginggalkan Nevi dan bergegas menuju dapur Restoran miliknya itu.

Tentu saja Nevi tidak akan menyerah dengan sikap Tae Joon itu. Beberapa menit kemudian, saat Tae Joon hendak memasang tanda “Buka” di depan pintu Restoran, ia melihat Nevi sudah mengenakan seragam pelayan sambil membawa buku menu. Melihat itu, Tae Joon sudah tidak dapat berkata apa-apa lagi selain membiarkan kemauan Nevi itu.

“eoh! Selamat datang”, ucap Nevi sambil membungkuk 90 derajat kearah pintu.

Tae Joon yang masih memegang tanda ‘buka’ ditangannya segera tanggap berbalik dan menyapa pelanggan pertamanya di pagi itu.

“Selamat datang, silah…(ucapannya terhenti)

“ah maaf, Jadi belum waktunya buka ya~ kalau begitu aku pergi saja. Terimakasih”, ucap seorang gadis

“Ye Bom ?”, ucap Tae Joon menahan kepergian calon pelanggannya itu Gadis itu segera menoleh kearah sosok pria yang memanggil namanya itu.

“eoh! Tae Joon? Park Tae Joon!”, ucap gadis itu yang terlihat kaget

“ne! ah lama tidak berjumpa denganmu Ye Bom-ah! Ah duduklah kami baru saja akan buka. Carilah tempat duduk yang nyaman. Nevi! (panggil Tae Joon) tolong layani pelanggan kita”

“Ne!”, Nevi segera menghampiri Ye Bom, mengantarkannya ke tempat duduk dan memberikan buku menu.

Tidak berapa lama, Tae Joon menghampiri Ye Bom sambil membawakan pesanannya. Nevi memperhatikan Tae Joon dan Ye Bom mengobrol akrab.

Satu jam berlalu, Ye Bom bangkit dari kursinya dan berpamitan pada Tae Joon. Ketika gadis itu pergi, Nevi segera berlari menghampiri Tae Joon.

“siapa?’, Tanya Nevi pendek

“Ye Bom, teman lama”, Tae Joon segera kembali ke posisi kerjanya sebagai kepala Chef.

Tanpa sepengetahuan Tae Joon, Nevi segera berlari mengejar gadis bernama Ye Bom itu yang ternyata masih ada tidak jauh dari restoran.

“Ye Bom-ssi! Ye Bom-ssi!”panggil Nevi ketika Ye Bom hampir saja menaiki bus. Nevi berhasil menahan kepergian Ye Bom walaupun ia tampak terengah-engah.

“maaf, ada yang bisa saya bantu?”, Tanya Ye Bom

***

 

Malam itu di sebuah kafe …

“Nevi-ssi, apa yang ingin dibicarakan?”, Tanya Ye Bom

“ah ne, sebenarnya … hmmm… seperti yang sudah aku katakan kemarin di dekat restoran. Aku ingin meminta bantuanmu”

“bantuan?”, Tanya Ye Bom

Nevi menjelaskan tentang apa yang terjadi pada Tae Joon satu tahun terakhir ini.

“Jadi Tae Joon sudah tidak memiliki sel cinta lagi sejak saat itu”, Tanya Ye Bom

“ne. jadi maksudku, aku sangat berharap kalau Ye Bom-ssi bisa menjadi teman untuk bertukar pikiran atau sekedar mengobrol atau juga memberikan nasehat. Aku rasa yang ia butuhkan saat ini adalah tema bicara”, ucap Nevi

Ye Bom terdiam … terlihat sedang memikirkan sesuatu.

“Nevi-ssi”

“Ne?” “Aku akan berusaha melakukan apa yang kau minta. Tae Joon adalah temanku sejak kecil, aku tidak mungkin membiarkan hidupnya kacau seperti itu. Tapi….”

“bolehkah kalau aku juga meminta sesuatu dari Tae Joon?”, Tanya Ye Bom

“meminta apa?”, tanya Nevi

“menjadi kekasihku”

“Apa!!!!!”

***

Dua hari kemudian di restoran Tae Joon..

“apa!!!!” ucap Tae Joon Kaget

“ku mohon Tae Joon-ah …. Hanya satu minggu. Satu minggu saja”, Ye Bom terlihat mengiba

Setelah cukup lama berpikir dan melihat Ye Bom yang terus memohon, akhirnya Tae Joon menerima permintaan Ye Bom

Disisi lain, Nevi yang sedang mengintip dari pintu dapur hanya bisa menghela napas.

“hhhuhhhh, kenapa jadi seperti ini …..

 

(Flashback: pertemuan di kafe antara Nevi dan Ye Bom)

“aku membutuhkan Tae Joon untuk menjadi kekasih palsuku”, pinta Ye Bom

“tunggu, Ye Bom-ssi, sepertinya itu akan sulit. Tae Joon….”

“Nevi-ssi (Ye Bom memotong perkatan Nevi) dia yang paling bisa aku percaya untuk melakukan itu. Tanpa sel cinta, aku tidak perlu khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih lagi dia adalah temanku sejak kecil. Hanya dia yang bisa aku percaya. Kumohon bantu aku Nevi-ssi”

 

(kembali ke situasi sekarang) 

“ohhh (Nevi memukul kepalanya dengan telapak tangannya) …. Seharusnya tidak seperti ini….sepertinya aku salah meminta bantuan pada Ye Bom”

Nevi kembali mengintip Tae Joon dan Ye Bom yang sedang bicara di salah satu sudut tempat duduk restoran.

 

Dirumah Tae Joon…

“Ye Bom-ah, kau yakin, kau tidak apa-apa tinggal bersamaku seperti ini?”, Tanya Tae Joon

“ne Ye Bom-ssi, apa kau yakin?”, Tanya Nevi

“wae? Kalian keberatan?”, ucap Ye Bom dengan wajah sedih

“ah bukan begitu, aku hanya takut kau merasa tidak nyaman. Kau tidak pernah tinggal bersama laki-laki sebelumnya”, jelas Tae Joon

“akh, tidak masalah. Ini demi meyakinkannya. Oh ya, Yoon Hwan akan segera datang”, ucap Ye Bom sedikit panik

“jadi namanya Yoon Hwan. Hmmm arraseo… tenanglah. Semua akan baik-baik saja”, Tae Joon berusaha menenangkannya

Tidak lama ada suara ketukan dari arah pintu.

“omo! Itu pasti dia!”, ucap Nevi Nevi segera membukakan pintu. Didepannya sekarang berdiri seorang pria tampan berbadan tegap dengan pembawaan yang tenang.

(wah…daebak!”, kata Nevi dalam hatinya)

“selamat malam”, ucap pria itu

“oh .. ehmmmm…ehmmmm….selamat malam”

“apa benar Song Ye Bom tinggal disini?”

“ah Ne, kau pasti Choi Yoon Hwan. Benarkan?” Pria itu mengangguk.

“ah silahkan masuk”, Nevi mempersilahkan pria itu masuk

“oppa!” (Ye Bom segera memeluk Yoon Hwan) lama tidak berjumpa oppa. Ah perkenalkan ini Tae Joon, yang aku ceritakan waktu itu”, ucap Ye Bom

Yoon Hwan menjabat tangan Tae Joon.

“senang bertemu denganmu”

“senang bertemu denganmu juga, Yoon Hwan-ssi. Silahkan duduk”, ucap Tae Joon

“aku sudah mendengar tentangmu cukup banyak dari Ye Bom. Kau tentunya sudah seperti seorang oppa kandung untuk Ye Bom”, lanjutnya

“ne. ah sebenarnya aku memang hanya seorang pegawai bagi keluarga Ye Bom, tapi bagiku…Ye Bom ini sudah aku anggap seperti adik kandungku”

“tidak seperti itu, Tae Joon-ah, Yoon Hwan oppa ini sudah dianggap seperti anak sendiri bagi orangtuaku, sekaligus dia ini orang kepercayaan mereka. Oppa yang satu ini lebih dari sekedar pegawai”, jelas Ye Bom

Tidak beberapa lama, Nevi datang dengan minuman di atas nampan dan mempersilahkan Yoon Hwan untuk minum.

Obrolan keempat orang itu terlihat baik dan semuanya berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki Ye Bom.

“TOK…TOK…TOK…”, suara ketukan pintu terdengar disaat mereka sedang mengobrol akrab

“ah, Yoon Hwan-ssi, maaf, aku permisi sebentar”, ucap Tae Joon dan segera pergi membukakan pintu

“Tae Joon-ah!”, ucap seorang gadis yang langsung memeluk Tae Joon yang ada di hadapannya

“Hye Ri-ah”, Tae Joon kaget dengan kedatangan Hyeri, gadis yang saat ini dikencaninya.

“kenapa kau akhir-akhir ini tidak menghubungiku? Apa kau ada masalah?”, Tanya Hye Ri

“ah, aku hanya sedikit sibuk”, jawab Tae Joon gugup

“arraseo. Apa yang sedang kaulakukan dirumah?”, Tanya Hye Ri yang berniat masuk ke dalam rumah

“eoh t-tunggu Hye Ri-ah!”, Tae Joon mencegah Hye Ri masuk

“wae?” “ahhhh”, Tae Joon berusaha mencari-cari alasan

“ya Tae Joon-ah! (Nevi berjalan mendekati Tae Joon) Tikus-tikus itu masih berlarian di ruang tamu. Cepat lakukan sesuatu!” ucap Nevi berpura-pura panik di depan Hye Ri

“apa? Tikus!!!! (Hye Ri keliahatan jijik mendengar kata tikus) Ya .. ya.. Tae Joon-ah, aku pulang dulu. Besok aku a-akan kesini lagi …. cepat tangkap tikus-tikus itu.”

“ahhhhh …. Benar. Cepatlah pulang … tikus-tikus itu suka menggigit. Aku tidak mau terjadi apa-apa denganmu”, ucap Tae Joon yang tanggap dengan alasan yang dibuat Nevi

Hye Ri bergegas pergi dengan mobilnya yang terlihat ketakutan. “hahhhhhhhh”, Nevi menghela nafas

“ya! Kenapa dia bisa ada disini!”, Tanya Nevi

“aku juga tidak tahu. Dia tiba-tiba muncul”, jelas Tae Joon

“Tae Joon-ssi”, panggil Yoon Hwan tiba-tiba yang tentunya mengagetkan Tae Joon dan Nevi yang masih tegang dengan kedatangan Hyeri sebelumnya

“Ne, Yoon Hwan-ssi”, Tae Joon tersenyum kikuk

“Aku mendengar ribut-ribut. Ada apa?”

“Akh tidak ada apa-apa, Yoon Hwan-ssi”, ucap Nevi

“ahhh begitu …. Kalau begitu aku harus berpamitan. Aku akan datang berkunjung lagi dalam waktu dekat”, ucap Yoon Hwan

Ye Bom datang menyusul ke pintu depan. “oppa, hati-hatilah dijalan”, ucapnya

“sampai bertemu lagi Yoon Hwan-ssi. Kami akan menantikan kunjunganmu selanjutnya”, ucap Taejoon sambil menjabat Tangan Yoon Hwan

 

Keesokan harinya…

Tae Joon, Nevi dan Ye Bom sarapan bersama

“Ye Bom-ssi, Yoon Hwan itu kelihatannya orang baik”, ucap Nevi

“sangat sopan”, timpal Tae Joon

“aniya, kau tidak kenal dia. dia tidak akan dengan mudah percaya kalau aku ini berkencan denganmu”, kata Ye Bom pada Tae Joon

“dia pasti akan mencari tahu tentang kita dan memastikan kalau aku akan mengikuti dengan patuh perjodohan dari orangtuaku”, lanjut Ye Bom

Setelah sarapan pagi itu, Nevi keluar rumah untuk menghirup udara segar. Namun tanpa sengaja ia melihat Yoon Hwan, memakai pakaian serba hitam dan memakai kacamata hitam. Untuk sesaat, Nevi tidak mengenali wajahnya, tapi ketika ia perhatikan, itu memang Yoon Hwan yang kelihatan seperti sedang memata-matai.

“Ye Bom-ssi!” Nevi segera mencari Ye Bom.

“wae?” “kau benar. Yoon Hwan sepertinya akan memata-mataimu. Dia ada di depan rumah. Tapi ia sepertinya tidak tahu kalau aku mengenalinya”, jelas Nevi

Saat mereka sedang memibicarakan Yoon Hwan, Tae Joon keluar dari kamarnya yang sudah berpakaian rapih.

“Tae Joon-ah, kau mau kemana?”, Tanya Ye Bom

“aku ada janji dengan Hye Ri”, ucap Tae Joon datar

“jangan!” ucap Ye Bom dan Nevi bersamaan Tae Joon hanya menatap aneh pada kedua wanita di depannya itu

 

2 jam ….

“ya, Ye Bom-ah …. Yoon Hwan masih mengawasi kita”, Tanya Tae Joon

“ne~ maaf Tae Joon-ah~ “, Ye Bom terlihat tidak enak terhadap Tae Joon karena perilaku Yoon Hwan

“huhhhh (menghela napas) arraseo ….. ya… Ye Bom-ah! Ayo kita berfoto didepan Roller coaster itu”, Tae Joon berpura-pura tampil mesra dengan Ye Bom di taman bermain kota.

sejak itu, sudah tiga hari berturut-turut Yoon Hwan mengikuti kemanapun mereka berdua pergi dari mulai mereka keluar rumah, Restoran, dan segala aktivitas luar ruangan mereka.

“huhhhhhh!”, Tae Joon menghempaskan tubuhnya di atas Sofa.

“maafkan aku Tae Joon-ah … aku tahu akan seperti ini jadinya, tapi aku tetap meminta bantuanmu. Kau juga sampai tidak bisa pergi kencan”, Ye Bom merasa menyesal karena sudah membuat Tae Joon susah.

“tidak apa-apa, soal Hye Ri itu urusan mudah”, Tae Joon hanya tersenyum dan masuk kedalam kamarnya.

Didalam kamar, sudah ada Nevi yang menunggui Tae Joon pulang.

“kau. Kenapa ada disini?”, tanya Tae Joon

“tidak apa-apa, aku cuma penasaran dengan apa yang dilakukan Yoon Hwan”, Tanya Nevi

“akh, dia dan orang-orang suruhannya mengikuti kemanapun aku dan Ye Bom pergi. Kami bahkan berusaha membuatnya lelah dengan pergi ke banyak tempat. Tetap saja tidak bisa lepas darinya”, kata Tae Joon

“ke banyak tempat? Kemana saja?”, Tanya Nevi antusias

“taman bermain, museum, tugu kepahlawanan, mall, ke…..”, Tae Jon yang mulai terbawa antusias, ia mulai menceritakan semua hal yang terjadi selama tiga hari bersama Ye Bom dan juga Yoon Hwan yang selalu mengikuti mereka.

“haHAhaHAHaHAhah” Suara tertawa Nevi dan Tae Joon terdengar cukup keras memenuhi kamar itu.

“ya… Tae Joon-ah … aku tidak menyangka dia orang yang cukup lucu”, ucap Nevi sambil menahan tawanya

“ya~ ini saatnya permbalasan”, ucap Nevi

“maksudmu?” Nevi menjelaskan rencananya untuk mengerjai Yoon Hwan kepada Tae Joon dan begitu mereka berdua sepakat, mereka menjelaskan rencana itu juga pada Ye Bom.

Malam itu juga, mereka bertiga datang ke hotel tempat Yoon Hwan menginap untuk berkunjung. Disisi lain, Yoon Hwan kaget melihat mereka bertiga datang ke Hotel mencarinya, padahal ia sedang di posisi memata-matai. Yoon Hwan yang panik takut ketahuan, segera mencari cara untuk bisa masuk ke kamar hotel sebelum mereka bertiga. Namun sayang, mereka bertiga sudah ada di depan kamar hotelnya, dan parahnya, mereka melihat Yoon Hwan di ujung koridor hotel. Tidak ada waktu untuk lari.

“oppa!”, panggil Ye Bom

“o-oohh, Ye Bom-ah, Tae Joon-ssi, Nevi-ssi! Kalian datang”, sapa Yoon Hwan kikuk

“ayo masuk”, lanjutnya Mereka berempat pun masuk kedalam ruang tamu kamar.

“Yoon Hwan-ssi, kalau boleh tahu, kau habis melakukan apa? Malam-malam seperti ini, serba hitam, kacamata hitam”, Tanya Tae Joon pura-pura tidak tahu apa yang dilakukan Yoon Hwan

“ah! (memegang kacamatanya) mataku ……ahhhh… sedikit terasa sakit”, jawab Yoon Hwan terbata-bata

Malam itu, Yoon Hwan habis-habisan dikerjai oleh mereka bertiga, dari mulai Nevi yang pura-pura sakit perut dan membuat Yoon Hwan panik, makanan dan minuman yang sengaja ditumpahkan Ye Bom dilantai, menjebak Yoon Hwan bermain game yang mengharuskan ia bernyanyi dan melakukan hal-hal konyol.

 

Segera, sepulangnya mereka dari kunjungan ke kamar Yoon Hwan.

Di rumah Tae Joon….

 

“HahaHAhaHAhaHaHahAahahaha” Kali ini mereka bertiga bisa tertawa bersama setelah berhasil mengerjai Yoon Hwan

“ah, tapi, Ye Bom-ah, kau tidak apa-apa kami melakukan ini pada Yoon Hwan?”, Tanya Tae Joon

“tidak apa-apa, oppa yang satu itu perlu sekali-sekali diperlakukan seperti itu. Ia terlalu menuruti permintaan orangtuaku.

“tapi Ye Bom-ah … eoh, maaf, boleh aku memanggilmu seperti itu?”, Tanya Nevi

“tentu saja, sudah serumah beberapa hari, memanggil dengan sebutan formal akan terasa canggung”, jawab Ye Bom

“ah ne. Ye Bom-ah, kau yakin tidak mau dengan perjodohan yang di atur orangtuamu? Kau bahkan belum melihat siapa pria yang dijodohkan denganmu. Maksudku, sebenarnya tidak ada salahnya untuk bertemu dulu”, jelas Nevi

“(Ye Bom tersenyum mendengar perkataan Nevi) tidak, aku tidak suka perjodohan.

Mendengar jawaban Ye Bom, Nevi merasa tidak enak. Ia kemudian pergi ke kamarnya dan membiarkan Tae Joon dan Ye Bom mengobrol

“Tae Joon-ah …. Apa yang terjadi dengan sel cintamu?” Tanya Ye Bom

“maksudmu?”

“aku tahu, kau meminta Nevi mengambil sel cintamu kan? Nevi menceritakan semuanya padaku”, ucap Ye Bom

“ah, anak itu… maaf kalau dia menceritakan yang tidak-tidak padamu”

“Tae Joon-ah, kenapa kau melakukannya?”, tanya Ye Bom

“aku takut …. Sel cinta hanya membuatku sakit. Sudah ku alami satu kali. Aku tidak mau mengalaminya lagi”, jelas Tae Joon

“ternyata aku ini sangat beruntung ya” ucap Ye Bom “beruntung?”

“eung~ berbeda denganmu, aku tidak bisa memilih. Aku juga mengalami hal yang sama denganmu 4 tahun yang lalu. Tapi bedanya, aku dengan bodohnya masih percaya bahwa suatu saat nanti akan ada cinta lainnya yang ditakdirkan untukku. Cinta yang tidak memberikan rasa sakit. Berbeda denganmu, aku merasa tidak bisa hidup tanpa sel cinta. Melihatmu, aku jadi bertanya-tanya. Bagaimana orang ini menjalani kehidupannya tanpa sel cinta? Bagaimana ia bisa bahagia tanpa sel cinta? Bukankah cinta itu universal. Kasih sayang yang diberikan orangtuamu padamu, itu cinta kan? Hyeri kekasihmu yang selalu perhatian dan ingin berada disisimu, itu cinta kan? Perhatian yang diberikan Nevi padamu, itu juga cinta kan? Kalau kau tidak memiliki sel cinta, bagaimana kau membalas cinta mereka? Bukanlah itu terdengar egois. Tae Joon-ah, cinta bukan hanya tentang hubungan pria dan wanita. Kau harus sadar itu. Banyak cinta yang tidak bisa kau abaikan. Tentu akan sangat bagus kalau kau juga bisa membuka hati lagi untuk wanita. Tentu dengan cinta yang tulus. “, jelas Ye Bom dengan nada ringan agar Tae Joon tidak merasa digurui.

Benar saja, itu membuat Tae Joon berpikir walaupun itu belum bisa benar-benar mengubah jalan pikirannya.

Beberapa hari setelahnya …

Tae Joon dan Nevi terlihat duduk bersama di teras rumah.

“Tae Joon-ah, perjanjianmu dengan Ye Bom akan berakhir besok. Apa yang akan kau lakukan setelah ini?”, tanya Nevi

“hmmmm, apalagi yang bisa aku lakukan, tentu saja kembali ke kehidupanku seperti biasa”, ucap Tae Joon datar

“maksudmu, menjalani hidup yang tidak hidup?! Bersenang-senang dengan wanita-wanita yang bahkan tidak kau cintai?!”

“bukankah aku sudah tidak memiliki sel cinta! Kau tahu, dengan begini, aku tidak perlu merasa sakit lagi karena mencintai seseorang!”

“tapi Tae Joon-ah, semua itu sia-sia. Kau cuma belum bertemu dengan orang yang tepat. Ambilah kembali sel cintamu. Kau tahu, aku senang melihat kau bersama Ye Bom. Apa kau sadar? Selama ada Ye Bom disini, kau terlihat lebih ceria, kau tersenyum. Kau lupa dengan wanita-wanita yang kau ajak berkencan itu. Tae Joon-ah, kau menyukainya.”

Tae Joon hanya bisa diam, dalam hatinya, iapun mengakui bahwa ia merasa senang saat Ye Bom ada bersamanya.

“tidak, aku tidak menyukainya. Aku tidak memiliki sel cinta. Tidak ada perasaan apapun untuknya”, ucap Tae Joon yang kemudian pergi meninggalkan Nevi sendirian di teras.

“huhhhh, apa yang harus aku lakukan?”

 

Keesokan paginya… “Tae Joon-ah, terimakasih atas bantuanmu selama ini”, ucap Ye Bom

“tidak masalah. Tapi apa kau yakin, semuanya akan baik-baik saja setelah ini?”, Tanya Tae Joon

“tentu. Perjodohan ini hanya karena mereka takut aku tidak mau menjalin hubungan dengan pria karena trauma yang pernah aku alami. Jadi, dengan mereka tahu kalau aku disini sudah bisa menjalin hubungan dengan pria, itu pasti akan membuat mereka tenang dan tidak akan membuat perjodohan-perjodohan lainnya. Karena aku bisa mencari pasangan untuk diri aku sendiri”, jelas Ye Bom

“Nevi-ssi, terimakasih juga karena telah memperbolehkan aku meminjam Tae Joon.

“Ye Bom-ah”, sebuah suara yang begitu familiar di telinga Ye Bom tiba-tiba saja muncul. Ia menoleh ke sumber suara itu. Tepat di depan Rumah, Yoon Hwan sudah berdiri di sana, menatapnya. Disampingnya berdiri seorang gadis.

“Hye Ri-ah!” ucap Tae Joon begitu melihat gadis yang berdiri disamping Yoon Hwan.

Saat itu juga, Ye Bom baru mengetahui bahwa wanita itu adalah kekasih Tae Joon yang selama ini hanya ia kenal namanya saja.

“Ye Bom-ah … kau membohongi oppa?”ucap Yoon Hwan pada Ye Bom

“oppa~ maaf….”

“hahhhh, ayo”, Yoon Hwan menarik tangan Ye Bom menuju mobilnya

“Ye Bom-ah!”, ucap Tae Joon yag tidak bisa berbuat apa-apa melihat Ye Bom dibawa pergi oleh Yoon Hwan

Melihat Tae Joon memanggil nama Ye Bom, Hye Ri kesal dan pergi tanpa berkata apa-apa.

“ya! Tae Joon-ah… cepat kejar!”, perintah Nevi

“ahhhh benar! Hye Ri!” Tae Joon berniat mengejar Hye Ri, tapi Nevi menahannya

“Tunggu!”

“apalagi! Kau bilang aku harus mengejarnya!” ucap Tae Joon

“Bukan dia Tae Joon, bukan Hye Ri!”, Ucap Nevi

Tae Joon dibuat bingung dengan ucapan Nevi.

“pikirkan baik-baik Tae Joon-ah, Tanya dirimu sendiri, siapa yang harus kau kejar. Aku yakin itu bukan Hye Ri!”, tegas Nevi

“aku tidak memiliki sel cinta … bagaimana mungkin”, ucap Tae Joon yang kebingungan dengan perasaannya sendiri

“kau punya Tae Joon-ah”, ucap Nevi

“Maksudmu?”

“aku tidak pernah mengambil sel cintamu. Selama ini pikiranmu yang menyetir perasaanmu. Jangan ragu Tae Joon-ah. Kau benar, apa yang kau pikir itu benar. Itu cinta. Karena kau memiliki sel cinta. Kejar Ye Bom!” pinta Nevi

“arraseo!” Tae Joon segera mengejar mobil yang membawa Ye Bom

Nevi tersenyum melihat Tae Joon yang sedang berlari mengejar cintanya.

 

(Flashback)

“Nevi-ya, bagaimana dengan Tae Joon?”, Tanya Yoon Hwan

“masih seperti itu, melakukan hal bodoh, sebodoh dia yang sangat percaya kalau aku sudah mengambil sel cintanya”, jelas Nevi

“aku ingin mempertemukan dia dengan manusia yang aku jaga. Namanya Ye Bom”, ucap Yoon Hwan

“Ye Bom?”

“Ne!’

“tunggu, lusa, aku bertemu dengan wanita bernama Ye Bom. Dia ingin meminta bantuan Tae Joon menjadi kekasih pura-puranya”, jelas Nevi

“ah! Benarkah?! Bagus, ini kebetulan sekali! berarti memang dia. Ya…! dia itu memiliki cerita yang hampir sama dengan Tae Joon. Hanya saja dia tidak tahu hal-hal tentang sel cinta dan sebagainya. Dia bahkan tidak tahu kalau dia punya malaikat cinta dan aku adalah orangnya”, jelas Yoon Hwan

“aku mau mereka berdua bisa saling membuka hati. Bukankah itu akan sangat baik”, lanjutnya

“aku setuju! Aku lelah dengan perilaku Tae Joon. Wah, kau luar bisa oppa, kau memang senior yang selalu bisa membantuku”, ucap Nevi

“eyyyy, ini semua juga menguntungkan untukku. Itu berarti aku menyelesaikan tugas dengan baik”

“sebaiknya kita harus mulai membuat rencana untuk mereka berdua, oppa!”, ajak Nevi

“Arraseo! kau harus berakting dengan baik", ucap Yoon Hwan 

 

***

 

“Ye Bom-ah!” panggil Tae Joon yang melihat Ye Bom masuk kedalam bandara bersama Yoon Hwan

“Tae Joon-ah”, ucap Ye Bom Tae Joon menahan tangan Ye Bom agar tidak pergi.

Namun anehnya, Yoon Hwan malah tersenyum melihat Tae Joon.

“(tersenyum) kalian berdua bicaralah”, ucap Yoon Hwan

Yoon Hwan pun pergi meninggalkan mereka berdua.

“Ye Bom-ah! Kau ingat tentang pembicaraan kita tentang sel cinta?”, Tanya Tae Joon

Ye Bom hanya mengangguk

“kau benar. Aku seharusnya tidak egois. Bagaimana mungkin selama ini aku bisa hidup tanpa sel cinta. Jangan pergi. Aku ingin hidup dengan sel cinta yang aku miliki. Dan saat ini, sel cinta itu adalah kamu. Mulai hari ini aku ingin hidup bahagia dengan sel cinta. Kumohon, apa kau mau menerimaku dan mencoba memulai segalanya?”, pinta Tae Joon

Ye Bom melihat kesungguhan dimata Tae Joon dan itu membuatnya luluh. Tidak ada sepatah katapun yang terucap dari mulut Ye Bom pada saat itu. Selain sebuah anggukan kepala dan senyuman yang menghiasi bibirnya, serta mata yang berkaca-kaca.

 

End

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK