home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Run Together

Run Together

Share:
Author : SuciAmaliaN
Published : 13 Jul 2015, Updated : 13 Jul 2015
Cast : Kim Seul Mi (OC), Nichkhun Horvejkul (2PM), jang Woo Young(2PM)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |441 Views |0 Loves
Run Together
CHAPTER 1 : Part 1

 

Tittle :

The Run Together

Author:

Suci AN (@SuciAmalia_N)

Cast:

Kim Seul Mi (OC) || Nichkhun Horvejkul (2PM)

Jang Wooyoung (2PM)

Genre :

 

Length:

Chapter

 

Declaimer:

Semua tokoh disini bukan milik Author,

tapi milik Sang Pencipta. Author disini Cuma minjem untuk keperluan cerita saja.

Dan sifat tokoh disini tak ada kaitannya sama kehidupan nyata si tokoh.

 

Summary :

“Ketika kau dalam bahaya, aku akan membawamu ke tempat

yang tak akan pernah diketahui oleh siapapun~”

.

.

.

 

 

----------The Run Together----------

 

 

Part 1

 

Yeahh!!” seorang namja berkulit putih dengan tinggi semampai disertai dengan wajah yang tampan ini nampak berseri, senyumannya itu terlihat sangat sangat bahagia. Bagaimana tidak bahagia, ia bahkan bisa memenangkan Kejuaraan Renang se-Korea. Kecintaan nya dengan Olahraga air ini membuatnya bisa memenangkan kejuaraan ini.

 

“Wooooooo .... Daebak!!! Chukkae, Nichkhun-ah.” Jang Wooyoung, sahabat dari Nichkhun ini nampak sangat bahagia juga. Ia memberikan selamat pada sahabatnya, Nichkhun seraya menepuk bahunya.

 

Gumawo.” Kata Nichkhun dengan imutnya.

 

Wooyoung mendelik, selalu saja Nichkhun mengeluarkan gaya imutnya itu ketika mengucapkan itu.

 

Eo coba kau lihat, Nichkhun-ah.” Pinta Wooyoung, dengan menunjuk pada seorang Wanita paruh baya yang sudah pergi. “Kau tahu siapa dia? Mengapa dia terus memperhatikanmu dari tadi?” Tanya Wooyoung, bingung.

 

Nichkhun tersenyum sinis melihatnya, “Dia Ibuku.” Nichkhun berbisik tepat di telinga sahabatnya itu, Wooyoung. Lalu Nichkhun langsung pergi begitu saja dari hadapan namja  bermata sipit itu.

 

Wooyoung nampak terdiam, “Ibu nya? Lalu yang selalu datang ketika perlombaan sebelumnya siapa?.” Ia bertanya pada dirinya sendiri. Sungguh sangat membingungkan, bagaimana bisa Nichkhun mempunyai dua orang ibu?

 

“Ah Molla ...” Wooyoung tersadar dari pikirannya itu. Dan ia baru sadar Nichkhun meninggalkannya. “Yakk!!! Nichkhun-ah, mengapa kau meninggalkanku?” Wooyoung langsung berlari menuju Nichkhun.

 

 

~oOo~

 

 

 

“Arrrrrrrrrrrggggggggggggghhhhhhh ... Aku benci sekali dengan ini. Mengapa Eomma harus menyuruhku pindah kembali Eoh?” Seorang  yeoja berambut panjang ikal ini nampak tengah menggerutu kesal, karena sang ibu menyuruhnya pindah kembali ke Seoul, Korea. Padahal ia sudah sangat nyaman berada di Negeri Sakura, Jepang.

 

“Seulmi-ya, Eomma akan pergi kembali ke Butik. Banyak pekejaan yang harus diselesaikan.” Wanita paruh baya itu langsung saja pergi melesat dengan mobilnya kembali.

 

“Aku tidak peduli.” Ujar seorang yeoja yang ternyata bernama Seulmi, Kim Seulmi dengan singkat, tentu dengan nada ketusnya.

 

Eonni...” panggil sebuah suara dari arah pintu kamar Seulmi. Lalu Seulmi menoleh ke arah sumber suara.

 

Waeyo, SeoHyun-ah?” tanya Seulmi pada adiknya, SeoHyun, Kim Seo Hyun.

 

SeoHyun tak menjawab, ia hanya diam memegangi perutnya dan memasang wajah sedikit memelas. Seulmi tersenyum kecil, lalu mendekati adiknya, SeoHyun yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah dasar.

 

“Kau lapar, hum?” Tanya Seulmi. SeoHyun mengangguk.

 

Seulmi lalu beranjak menuju dapur dan membuka kulkas. Tapi ketika Kulkas sudah terbuka, ternyata belum ada makanan apa-apa. “Aish ... mengapa tidak ada makanan.” Gerutu Seulmi.

 

SeoHyun yang mengetahuinya hanya memanyunkan bibirnya, lucu. Seulmi tak tega melihat adiknya itu kelaparan seperti itu. Ia terdiam sejenak memikirkan sesuatu dan ...

 

“Baiklah, Eonni akan membelikanmu Mie Ramen di Supermarket terdekat.” Ucap Seulmi akhirnya. “Kau harus menunggu ya ?” lagi-lagi SeoHyun menjawabnya dengan anggukan. Sepertinya ia sudah sangat lapar.

 

Seulmi lalu pergi, setelah sebelumnya ia mengacak rambut adiknya itu dengan sayang. Dan ia mengunci pintunya dari luar agar tidak ada yang masuk begitu saja, karena SeoHyun sendirian dirumah.

 

~oOo~

 

Jalanan sudah nampak sepi. Malam semakin merambat di Kota Seoul ini. Seulmi ternyata pergi ke Supermarket yang tidak dekat dari Rumahnya itu, karena Supermarket dekat rumahnya sudah tutup, dan membuatnya harus ke Supermaret di depan kompleknya lalu ia harus pulang terlalu larut.

 

Tetapi ketika Seulmi berjalan ia merasa seperti ada orang yang mengikutinya dari belakang. Entah ini hanya perasaannya atau memang benar-benar ada yang mengikutinya.

 

Heol~ mengapa aku merasa ada yang tengah mengikutiku.” Yeoja berambut panjang ikal ini mengusap tengkuknya, merinding.

 

Seulmi terus saja menengok ke arah belakang, dan ketika menengok tak ada siapapu, tapi ia seperti melihat ada bayangan seseorang. “Hey, siapa disana?” Kata Seulmi yang seperti melihat orang dibalik tiang. Seulmi kembali menoleh kedepan dan berjalan. “Ah tidak ada.”

 

Yeoja ini berjalan sangat pelan, dan ia kembali merasa ada orang yang mengikutinya itu semakin dekat, semakin dekat ... dekat ... dekat ... dan ...

 

Yakkkk!!! Siapa kau?” Seulmi menarik kerah seseorang yang ternyata mengikutinya itu dengan cengkeraman yang kuat. Lalu tiba-tiba ...

 

 

BUGHH!!

 

BUGHH!!

 

 

Seulmi meninju orang itu bolak-balik dengan sangat keras, dan membuat di sudut bibir orang itu mengalir darah segar.

 

“Nichkhun-ah, Gwaenchana yo eoh?” tiba-tiba sahabat dari orang itu yang ternyata Nichkhun , Wooyoung datang dan menghampiri Nichkhun yang sudah terkapar di jalan raya.

 

Seulmi terkejut melihat darah mengalir dari sudut bibir namja itu, Nichkhun. Seulmi menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Tubuhnya bergetar hebat, ia takut jika terjadi sesuatu pada Nichkhun.   

 

“Ah eottokhae?” Seulmi sangat panik dengan keadaan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, ia ingin menolong namja itu. Namun, ia sangat trauma dengan darah. Keringat dingin mengalir di seluruh tubuhnya, ia tak bisa melihat darah, ia sangat trauma dengan darah. Apalagi darah itu mengalir dari seorang namja.Eottokhaeeottokhae?” hanya itu yang bisa Seulmi ucapkan. Lalu dengan tergesa-gesa ia langsung pergi dari tempat itu.

 

‘Aku harap aku tidak akan demam setelah melihat darah seperti tadi.’ Seulmi membatin.

 

~oOo~

 

Siang hari mulai merambat di Seoul, Korea. Musim dingin nampaknya enggan beranjak dari Kota Seoul ini, terbukti dengan masih banyak salju menutupi seluruh penjuru Kota Seoul ini. Namun walaupun musim dingin seperti ini, masih saja banyak orang yang berlalu lalang dijalanan. Sungguh Kota sibuk disini, tapi tak berbeda dengan di Jepang. Rasanya gadis bernama Kim Seulmi ini sudah tak asing lagi dengan kesibukan di Kota Seoul ini, sudah terbiasa melihat pemandangan seperti ini dipagi hari, siang, maupun malam.

 

“Haaaaaaaaaa... Kemana ku harus mencari pekerjaan disini?!” gadis bernama Seulmi, Kim Seulmi ini nampak frustasi. Bagaimana tidak frustasi, ibunya menyuruh ia mencari pekerjaan pagi-pagi sekali. namun apa yang ia hasilkan? Sudah siang hari ia belum juga menemukan tempat untuk bekerjanya.

 

Seulmi ini sebenarnya adalah sarjana dari Universitas ternama di Jepang, dengan jurusan kedokterannya sebagai Ahli Pencernaan, ia masih sangat muda sudah menjadi Dokter. ia mengambil kelas Akselerasi untuk menyelesaikan Kedokterannya. kemudian ia magang satu tahun di salah satu Rumah sakit di Jepang dan ia resmi jadi seorang Dokter Ahli pencernaan tahun lalu. dan kali ini ia ingin mencari pekerjaan, namun ia tak ingin dulu memperlihatkan keahliannya itu. ia ingin mecari pekerjaan diselain bidangnya.

 

Kemudan ia meneguk segelas air mineral yang sempat ia bawa tadi dari rumahnya. Namun, tiba-tiba....

 

 

Kruyuk~ Kruyuk~

 

 

Suara aneh yang berasal dari perut Seulmi ini menandakan bahwa gadis ini lapar, dan ditambah ia belum sempat sarapan pagi. Ia memegangi perutnya yang masih terus mengeluarkan suara aneh itu. cacing-cacing sedang berdemo padanya, meminta di isi.

 

“Sial!!!!! Aku lupa sarapan tadi.” Keluhnya. Lalu ia mengedarkan pandangannya mencari sebuah tempat yang enak untuk sarapan pagi tepatnya sebuah Caffe ataupun Rumah makan cepat saji, karena gadis berambut panjang  ikal ini nampaknya sudah sangat kelaparan.

 

Tak lama ia sudah sampai di sebuah Rumah makan yang menyediakan Ramen. Ya hanya Ramen yang bisa menyelamatkan rasa laparnya saat ini, karena yang dekat dengan tadi tempatnya berdiri hanyalah Rumah makan ini, jadi mau tak mau ia harus makan disini demi mengisi perutnya yang sedari tadi cacing diperutnya itu protes minta di isi.

 

“Hei Nona?! Makan pelan-pelan, jangan seperti itu. kau itu seorang yeoja tapi makanmu rakus sekali seperti orang yang kelaparan saja.” Seorang namja yang melayani Seulmi ini nampak protes karena Seulmi makan dengan rakus. Dan itu benar adanya karena Seulmi dari pagi belum sarapan sama sekali.

 

Ya! Kau ini kenapa marah seperti itu, hah? Memangnya mengapa jika aku kelaparan, hah?” Seulmi nampak terpancing dengan ucapan namja yang melayaninya, dan mulutnya masih dipenuhi dengan Mie Ramyun alias Ramen.

 

“Aku jamin tidak akan ada namja yang mendekatimu ketika ia melihatmu makan seperti itu.”

 

“Kau bilang tidak akan ada namja yang mendekatiku? Lalu apa artinya kau ada disini, hah?” Sergah Seulmi menatap tajam pada namja itu.

 

“Aku seorang pelayan yang harus melayani pembelinya.”

 

“Tapi tetap kau seorang namja. Sudahlah, enyah dari hadapanku! Nafsu makanku bisa hilang jika seperti ini.”

 

Namja itu mendelikkan matanya. Merasa skak dengan ucapan Seulmi, karena walau bagaimanapun Seulmi adalah pembelinya.

 

“Mengapa ada seorang yeoja  yang seperti itu. Heol~namja itu menggerutu kesal.

 

Sepeninggal pelayan itu, Seulmi terdiam. “Tunggu. Tadi aku melihat pelayan itu di sudut bibirnya memar. Apa dia yang aku pukuli semalam? Tapi ini kan jauh dari rumahku?” seulmi terus mengingat kejadian semalam, tapi ia tak sempat melihat wajah namja itu. walau Seulmi melihat wajahnya, sudah pasti ia tidak akan mengingat wajahnya. Karena ia mempunyai riwayat penyakit Prosopagnosia, tepatnya penyakit yang tidak bisa mengenali wajah seseorang. Dan Seulmi hanya bisa mengingat dengan apa-apa yang mencolok dari orang yang ia temui.

 

“Hah aku tak ingin mengingatnya.” Ucapnya frustasi. Ia tak ingin mengingatnya lagi, karena ia juga tak ingin ingat dengan darah yang mengalir dari sudut bibir namja itu.

 

~oOo~

 

TBC^^

Please Don't be Silent Reader ;)

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK